iskrim
TS
iskrim
Cara Paling Aman Menggunakan 'Engine Break' Di Mobil Matic (Tips 1 Jarang Orang Tahu)


[ HT# 860 ]

Indonesia, negeri kita tercinta ini dikenal dengan kontur jalan yang beragam; lurus, berkelok, menanjak dan menurun. Ketika mobil bertemu dengan jalan menurun maka rem lebih banyak bekerja untuk memperlambat laju mobil sesuai situasi dan kondisi jalan.

Mengerem dibolehkan tapi bukan cara yang paling tepat karena resiko gagal memperlambat kendaraan amat besar. Turunan yang panjang, bobot kendaraan yang berat ditambah pengereman terus menerus membuat kerja rem jadi extra keras, bahkan sialnya rem tidak lagi mampu bekerja sebagaimana mustinya. Akhirnya bisa terjadi yang namanya rem 'blong' atau rem tidak berfungsi.

Peringatan bagi driver pemula, teknik yang disebut 'engine brake' harus dikuasai dan dipahami benar. Saya dulu juga tidak mengenal apa itu engine brake karena waktu di kursus stir mobil saya tidak diajarkan teknik ini?

Penjelasan engine brake secara awam adalah mobil berjalan pelan sesuai dengan putaran mesin digigi terendah, umumnya gigi 1 atau 2 tanpa bantuan REM! Ingat ya, tanpa ada bantuan rem, kalaupun ada rem hanya dilakukan sekali-kali saja.

Efek engine brake yang dirasakan tentu mobil jadi menurun pelan dan suara mesin terdengar sedikit agak kasar, tapi ini gejala normal. Kerja rem jadi lebih ringan, lebih awet, dan tentu saja penyebab rem 'blong' bisa dicegah.

Agar engine brake bekerja di mobil manual biasanya tinggal kita turunkan gigi 1 atau 2 dan ketika permukaan jalan sudah datar maka transmisi tinggal kita pindah ke 3 atau menyesuaikan keadaan jalan saja.

Lalu bagaimana cara engine break yang benar kalau mobil yang kita bawa adalah jenis matic? Yang bilang matic tidak ada engine brake adalah statemen yang salah, pastinya para insinyur otomotif sudah memikirkan benar agar mesin matic juga bisa bekerja layaknya engine brake di mobil manual dan pastinya aman.


Tips Pertama

Sebaiknya mengenal medan jalan. Tapi jika kita masih asing melewati jalan dimaksud maka cara paling aman dan tidak beresiko adalah dengan menurunkan kecepatan mobil sebelum mendekati turunan.

Cara ini bisa dilakukan sambil menyalakan lampu Hazard, tujuannya agar kendaraan dibelakang tahu kita akan pelan dan mempersilahkan mendahului.




Menurut saya idealnya sih 300-200 meter sebelum bertemu turunan dimaksud mobil sudah harus jalan santai di 30-20Km per jam .

Cara ini jarang dilakukan, terutama bagi pemula. Dengan memperlambat laju mobil sebelum turunan maka ketika sudah berada dititik awal turunan teknik engine brake jadi lebih mudah dilakukan dengan santai dan bisa fokus ke situasi depan jalan.


Tips Kedua

Cara menggunakan engine brake di mobil matic tinggal pindahkan transmisi dari D ke gigi 2 atau L, atau B (tipe hybrid) tergantung tipe maticnya disaat mobil dikecepatan rendah.

Agar perpindahan terasa halus (tidak drop) lakukan perpindahan transmisi saat mobil sudah berjalan rendah tidak lebih dari 30Km per jam.


Ketika mobil meluncur cepat di jalan turunan jangan langsung memindahkan transmisi ke gigi 2 atau L karena oli belum tersebar merata kesetiap komponen mesin, dan bisa-bisa komponen mesin maticnya akan rontok.

Jika dalam keadaan terpaksa pun sebaiknya dibantu dengan rem tipis sekali-kali saja hingga berada di 30Km atau dibawahnya barulah tahap engine brake bisa dilakukan.




Tips Ketiga

Ketika mobil berada dijalan menurun yang seperti 'tiada akhir' dan curam maka penggunaan rem bisa saja dilakukan. Rem disini hanya dilakukan tips-tipis saja gunanya untuk memperingan kerja mesin.

Bantu dengan rem tipis-tipis sekali-kali saja di kemiringan atau sudut kemiringan jalan yang terlihat curam. Menggunakan rem secara bijak disini tidak diharamkan karena disaat engine brake bekerja mesin berada diposisi full maksimal sekaligus menahan beban. Akibatnya mesin juga bisa panas karena tekanan oli transmisi yang dihasilkan terlalu besar untuk menahan beban dan kelebihan torsi.


Tips Keempat

Berbeda ketika jalan menanjak mobil harus diposisikan agak ke kanan, disaat menurun sebaiknya posisikan mobil agak dikiri tapi bukan terlalu kepinggir, ya. Karena kalau terlalu kepinggir bisa-bisa buntut mobil terperosok atau menyenggol kendaraan lain.

Tujuannya adalah mengurangi gaya gravitasi pada mobil, dengan memposisikan mobil agak kekiri maka efeknya mobil tidak terlalu meluncur turun tapi lebih bisa diantisipasi gerakannya dan mencegah mobil berhadapan langsung dari arah berlawan yang akibatnya merugikan orang lain
(maksudnya gak ajak2 sial, gitu deh).

Semoga dimanapun kita berada selalu mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin. Sebelum berangkat jangan lupa untuk selalu berdoa, kondisikan mobil dengan fit, dan badan dalam keadaan bugar.
Semoga bermanfaat.




Sebuah opini | Ref. tkp1, tkp2
Img. Gugel



Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Diubah oleh iskrim 29-11-2021 12:49
mollyevaVeYrif0117
rif0117 dan 37 lainnya memberi reputasi
36
12.3K
106
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan