The Straits Time

Manusia bisa bertahan tanpa makanan selama berhari-hari, tapi gak bisa bertahan tanpa air. Bahkan tubuh kita juga, 55-60 persen terdiri dari air.

Makanya manusia selalu membutuhkan asupan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubunya. Selain itu, air juga diperlukan buat menjaga kebersihan, kaya mandi, cuci baju, dan kebutuhan lainnya.


Metro.tempo.co

Ketika suatu daerah mengalami kekeringan atau dilanda bencana alam, pasokan air bersih pasti menurun, bahkan bisa jadi krisis air bersih. Buat bisa dapat air bersih, masyarakat setempat harus menunggu suplai air atau bantuan dari pemerintah/relawan. Masih mending kalau bantuannya datang cepat, kalau lokasinya sulit dijangkau atau terisolir, mau gak mau masyarakatnya harus bisa bertahan dengan kondisi seadanya.

Selain karena bencana alam, ada juga wilayah yang mengalami kekeringan karena iklim yang ekstrim, pencemaran lingkungan, berkurangnya daerah resapan sumur yang bikin air sumur mengering, dll. Kalau kata Science Daily, setiap benua itu mengalami kekeringan, akibatnya sekitar 2,1 miliar orang terkena dampaknya.

Berangkat dari kekhawatiran tentang kelangkaan air bersih, terutama yang layak untuk dikonsumsi, sebuah perusahaan asal Israel membuat suatu alat yang bisa menghasilkan ratusan liter air bersih dalam waktu singkat.

Peneliti asal Israel, menghabiskan waktu selama 11 tahun buat membuat sebuah alat bernama Watergen. Alat ini bisa menghasilkan air dengan memanfaatkan udara.

Maksudnya, alat ini akan mengubah udara yang diserap menjadi air bersih layak minum. Lewat proses kondensasi, udara yang masuk bakal dibersihin, uap air yang terkandung dalam udara dikumpulin, terus dikasih mineral, barulah air bisa dikonsumsi/dipakai.


Watergen.com

Watergen ini udah dipake di beberapa negara yang mengalami krisis air bersih. Kaya India, Afrika Selatan, Uzbekistan, dll. Mesin yang bisa menampung 900 liter air ini, bisa jadi penyelamat buat 2500 orang, di daerah krisis air.

Mesin ini juga cocok dipake di wilayah terdampak bencana, karena sifatnya yang efisien, cuma butuh udara dan energi listrik. Bahkan belakangan lagi dikembangkan penggunaan energi baterai.

Semoga dengan adanya teknologi ini, bisa banyak membantu masyarakat terdampak krisis air. Tapi harus tetap diimbangi sama pelestarian lingkungan.