KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Cara Mudah Menjawab Pertanyaan Anak tentang Kondom, Beda Usia Beda Penjelasannya


Agan dan Sista mungkin pernah mempertanyakan peletakan kondom di dekat kasir. Memang letak kondom selalu menyulut perdebatan. Apalagi Agan dan Sista tahu sendiri, masalah seks masih tabu dalam masyarakat kita.
 
Pihak minimarket punya alasan kuat Gan Sis. Mereka beralasan peletakan itu agar pembelian kondom terkendali. Hanya pembeli yang cukup usia saja dapat membelinya. Rak kondom dekat kasir juga mencegah bocah-bocah mengutil kondom.
 
Namun Agan dan Sista yang sudah jadi orang tua pastilah sempat salah tingkah jika anak bertanya soal kondom. Apalagi kemasan kondom mencolok. Anak-anak tertarik, bahkan menyangka kondom sebagai permen karena ada gambar buah-buahan permen segala.
 
Berikut jawaban dari pertanyaan tentang kondom untuk anak-anak Gan Sis. Anak-anak punya rasa ingin tahu yang besar. Wajar saja mereka terstimulasi untuk bertanya karena melihat kondom di minimarket atau tidak sengaja menemukannya di rumah.
 
1. Untuk anak usia 10 tahun ke bawah
 
Agan dan Sista cukup jawab bahwa kondom adalah obat. Obat untuk ayah guna menunda kelahiran adik. Biasanya jawaban tersebut sudah cukup, Gan Sis. Jarang anak usia 10 tahun ke bawah yang sampai penasaran, bagaimana cara pakai dan cara kerja kondom.
 
Apabila anak terus bertanya, alihkan saja pada hal lain. Anak-anak di usia ini masih gampang teralihkan. Diskusi soal kondom cukup sampai anak tahu bahwa kondom adalah obat saja.
 
2. Untuk anak usia 10 tahun ke atas
 
Anak-anak di usia ini sudah lebih kritis serta bernalar. Sekadar jawaban obat saja mungkin tidak cukup. Agan dan Sista dapat menjelaskan lebih lanjut tentang alat kontrasepsi yang berfungsi untuk menjarangkan kelahiran. Ayah menggunakan kondom agar sel sperma tidak bertemu dengan sel ovum itu.
 
Apabila anak masih penasaran, Agan dan Sista mau tidak mau harus menjelaskan soal pertemuan sel sperma dan sel ovum yang dapat berkembang menjadi janin. Bagaimana pertemuannya silakan sesuaikan dengan pemahaman anak.


 
Sebagian anak mungkin cukup dengan penjelasan sperma dan ovum akan bertemu ketika ayah dan ibu tidur bersama. Apabila anak belum puas juga dan bertanya, “kok bisa tidur bersama bisa bikin sperma dan ovum bertemu?” Agan dan Sista dapat mengatakan bahwa diskusi soal pertemuan sperma dan ovum ini akan berlanjut saat anak sudah pubertas.
 
3. Untuk remaja
 
Untuk anak usia SMP dan SMA yang sudah memasuki masa pubertas, penjelasan soal reproduksi manusia secara menyeluruh sudah dapat diberikan. Agan dan Sista dapat menyampaikan dengan serius seperti menyampaikan pelajaran sekolah.
 
Pastikan anak nyaman saat mendapat penjelasan. Agan dan Sista tidak perlu malu-malu apalagi sampai marah-marah. Diskusi yang membuat anak nyaman mendorongnya bertanya soal seks lebih lanjut di kemudian hari. Lebih aman daripada mereka bertanya kepada mesin pencari di internet, kan?


 
Semoga informasi di atas bermanfaat. Apabila Agan dan Sista ada pengalaman terkait kondom dengan anak, boleh bagikan di kolom komentar.



Sumber 12, 3
Foto/gambar dari Freepik



eyefirst2Avatar border
jireshAvatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
7.9K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan