KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Laki Melamar Laki di Area Publik, Mungkinkah Terjadi di Indonesia?

Seorang teman di media sosial membagikan foto lamaran di jalanan. Hanya saja, bukan pria melamar wanita, tetapi pria melamar pria. Fenomena yg ganjil dalam masyarakat Indonesia.
 
Bagaimana tidak ganjil, GanSis. Kedua pria tersebut penampilannya sangat maskulin. Lengan berotot menonjol, dada berbulu dan brewokan. Namun salah satunya bersimpuh sambil memperlihatkan cincin lamaran.
 
Keduanya memang berada di event yang mendukung hubungan sesama jenis, New York City Pride pada 2016 silam. Pada acara tahunan tiap Juni tersebut, komunitas eljibitiki berkumpul. Mereka melakukan pawai, menari dan merayakan eksistensi mereka. Pada acara seperti itulah biasanya terjadi lamar-lamaran antara pasangan eljibitiki.
 

Mulai Biasa di Mancanegara
 
Di beberapa negara yang membebaskan eljibitiki, pria melamar pria bukan pemandangan aneh lagi. Sebagian orang malah mendokumentasikannya dan mempublikasikan ke media sosial.
 
Berdasarkan ekspresi orang-orang di sekitar dua pria, lingkungan negara barat tidak mempermasalahkan lagi pria yang ingin menikahi sesama pria. Bahkan mereka seperti kagum dan menganggapnya sebagai satu kisah romantis yang patut diapresiasi.  
 
Hubungan eljibitiki telah dianggap sebagai salah satu hak azazi yang patut diakui, bahkan negara melindunginya. Maka dari itu pria yang suka sesama pria tidak takut dan khawatir menunjukkan orientasi seksnya pada sesama jenis.
 
Orang yang berani menganggu hubungan sesama jenis, bisa dianggap melanggar hak azazi. Jadi apabila tidak suka, biarkan dan abaikan saja daripada jadi masalah. Ini satu tantangan bagi orang yang tidak suka eljibitiki di negara-negara yang memperbolehkan eljibitiki.
 

Di Indonesia Masih Sembunyi
 
Penduduk Indonesia mayoritas penganut Islam. Dalam Islam hubungan sesama jenis terlarang. Bahkan di dalam Al Qur’an tertulis kisah kaum homoseksual yang mendapat azab pedih karena melakukan praktik hubungan sesama jenis.
 
Pria-pria yang berani menunjukkan orientasi seksual sesama jenis siap-siap mendapat hukuman sosial dari lingkungannya. Mulai dari sekadar omongan kasar, kekerasan fisik, sampai pengusiran dari tempat tinggalnya.
 

Maka dari itulah pasangan sesama jenis kebanyakan sembunyi-sembunyi. Menutupi hubungan mereka, meskipun di dunia maya atau grup rahasia media sosial mereka ada. Bahkan beberapa aplikasi dapat menghubungkan penyuka sesama jenis.
 
Tidak heran, jika eljibitiki asal Indonesia baru menunjukkan diri ketika berada di luar negeri. Bahkan berani membuat konten rumah tangga dengan pasangan sesama jenisnya. Agan dan Sista pasti pernah melihat atau menonton konten yang mereka buat.
 
Apakah mereka akan selamanya bersembunyi, atau kelak menunjukkan eksistensinya? Gimana menurut pendapat agan dan Sista?  



Sumber 123
Diubah oleh Kokonata 07-10-2021 10:02
cocacolazeroAvatar border
najarrdlAvatar border
EnzoManAvatar border
EnzoMan dan 2 lainnya memberi reputasi
-3
1.9K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan