Salah satu momen yang menegangkan dalam sepak bola itu adalah penalti. Nah, hal itu pun tak jarang bisa menyedot perhatian para penikmat sepak bola. Bukan hanya itu saja bahwa momen itu bisa menjadi salah satu penentu kemenangan maupun sebaliknya. Harus bisa diketahui bahwa menendang penalti pun tak semudah yang dibayangkan. Sebab, momen seperti itu bisa dibilang sangat sakral dalam sepak bola. Oleh karena itu, biasanya setiap klub sudah menunjuk atau mempersiapkan untuk menjadi algojo penalti.

Hal itu lumayan sulit untuk bisa ditebak karena penalti pun tak bisa ditebak. Sebab, pemain yang superior pun tak bisa mendapatkan jaminan bahwa tendangan penaltinya akan bisa masuk. Semua hal itu pun bisa menjadi pelajaran dan renungan bagi semua insan sepak bola. Kenapa harus seperti itu? Ya, sebab manusia pun tak ada yang sempurna jadi kalau gagal itu wajar saja.

Mungkin, sebagian penikmat sepak bola sudah mengetahui teknik-teknik untuk menendang penalti. Ya, mungkin sebagian orang juga belum mengetahuinya. Hal semacam ini pun harus bisa diketahui bahwa teknik dalam menendang penalti pun bermacam-macam. Oleh karena itu, tak sedikit pun penjaga gawang sangat kelihatan kesusahan dalam menangkis atau menangkap penalti itu.

Kemudian, teknik apa saja yang bisa dilakukan ketika menendang penalti. Banyak yang bisa dipakai di antaranya: teknik yang sering dipakai Bruno Fernandes, Panenka, C. Ronaldo, Pogba, Djibril Cisse, dan masih banyak yang lainnya. Oleh karena itu, teknik tendangan penalti pun bermacam-macam.

Namun, dari semua teknik yang sering dipakai di atas itu, ada hal yang menarik dan tentu bisa dinilai sempurna. Kemudian, teknik yang dipakai oleh siapa? Ya, teknik yang dipakai oleh Djibril Cisse bisa ternilai paling sempurna. Ya, pemain yang berasal dari Prancis ini mempunyai penilaian yang sempurna. Bukan tak ada alasan menilai tendangan miliknya menjadi yang sempurna. Akan tetapi, kalau melihat dari saksama memang sangat indah tendangan yang dilakukan oleh Djibril Cisse ini.



Harus diakui tendangan yang dilakukan oleh Djibril Cisse itu sangat susah untuk bisa ditangkap. Oleh karena itu, jarang banget yang melakukan tendangan ke pojok atas dan sangat keras. Sampai-sampai, bola itu terdiam sebentar pas di bagian pojok jaring sebelum bergulir ke bawah. Nah, hal semacam itu pun yang menjadi penilaian bahwa tendangan ini sangat fantastis dan memerlukan kemampuan yang tinggi.

Sangat berbeda dengan panenka yang memerlukan ketenangan dan akurasi ketika pas mau melakukannya harus sesuai perhitungan. Namun, tendangan yang dipakai Djibril Cisse ini sangat keras mungkin seperti tendangan roket atau sejenisnya yang menghujam dengan kecepatan tinggi.

Memang, dalam menendang penalti pun harus dibarengi dengan faktor keberuntungan. Ya, faktor keberuntungan yang bisa menjadikan sebuah keindahan bagi si penendangnya. Sebab, menendang penalti itu bukan permainan teknik ataupun skill saja yang diutamakannya. Akan tetapi, peran yang utama itu adalah masalah mental. Ya, kalau mentalnya bagus akan bisa menciptakan keindahan dan sebaliknya.[]