marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Mayat Misterius di Pantai Somerton #SeninMisteri


Sesosok mayat laki-laki ditemukan di pantai Somerton yang terletak di Adelaide, Australia, pada tanggal 1 Desember 1948, jam 6.30 pagi. Saat ditemukan, mayat tersebut terlentang di atas pasir pantai dan posisi kepalanya menyandar pada tembok.


Pada tanggal 30 November sebelumnya, beberapa saksi mata melihat tubuh seseorang yang menyerupai orang mati digeletakkan begitu saja oleh orang lain. Pada jam 7 malam, seseorang yang menyerupai orang mati tersebut sempat terlihat merentangkan tangan kanannya. Dan antara jam 7.30-8.00 malam, saksi lain mengatakan bahwa dia sudah tidak bergerak lagi. Mereka sempat berpikir mungkin dia terlalu mabuk atau sudah tertidur lelap.


Menurut seorang pathologistyang bernama John Burton Cleland, mayat tersebut diperkirakan berumur 40-45 tahun, tingginya sekitar 180 cm, matanya berwarna hazel, rambutnya berwarna kekuningan, bahunya berbentuk bidang, jari-jari kakinya selaras, serta tangan dan jari-jarinya yang bersih yang menunjukan bahwa dia bukan pekerja biasa.

Mayat tersebut memakai kemeja berwarna putih, dasi strip berwarna merah dan biru, celana panjang berwarna cokelat, sepatu yang disemir dan kaos kaki, serta mantel berwarna campuran antara abu dan cokelat. Dan semua label yang terdapat pada pakaiannya sudah digunting terlebih dahulu.

Dompet atau kartu identitas apapun tidak ditemukan. Yang ditemukan pada mantelnya hanya rokok yang baru separuh dihisap yang terdapat pada kerah sebelah kanan, selembar tiket kereta api dari Adelaide ke pantai Henley, selembar tiket bus, sebuah sisir, setengah bungkus permen karet, sebungkus rokok, dan sebungkus korek api.

Berita tentang penemuan mayat tersebut sempat disiarkan di televisi lokal, namun sayangnya tidak ada seorang pun yang mengenali.


Pada awalnya, penyebab kematiannya diduga karena serangan jantung. Namun berdasarkan pengakuan dokter yang melakukan proses otopsi, dia yakin bahwa kematian mayat tersebut bukan karena sebab yang alami. Dokter tersebut curiga bahwa penyebabnya adalah racun berjenis barbiturateatau hypnotic.

Namun, setelah tes dilakukan, ternyata pada tubuh mayat tersebut tidak ditemukan benda asing apapun. Bahkan racun yang diduga menjadi penyebab utama tidak ditemukan pada pasty, makanan yang terakhir dimakan 3-4 jam sebelum kematiannya. Dan waktu kematiannya diperkirakan terjadi sekitar jam 2 pagi.


Pada tanggal 14 Januari 1949, seorang staff di stasiun kereta api Adelaide menemukan sebuah koper berwarna cokelat dengan label yang sudah dilepas. Dari keterangan yang didapat, koper tersebut didaftarkan di loker stasiun pada jam 11 pagi pada tanggal 30 November 1948.


Koper tersebut diduga milik mayat yang ditemukan di pantai Somerton. Koper tersebut berisi gaun berwarna merah berukuran 7, sepasang sandal berwarna merah, 4 potong celana dalam, kaos dalam, piyama, celana panjang berwarna cokelat muda, obeng, pisau makan yang ditajamkan, gunting, kertas timah yang diduga dipakai untuk membungkus pisau dan gunting, serta sikat.

Semua label yang terdapat pada tiap pakaian sudah digunting, tapi polisi menemukan nama "T. Keane" yang terdapat pada dasi, nama "Keane" yang terdapat pada laundry bag, dan nama "Kean" yang terdapat pada kaos dalam.

Polisi percaya bahwa siapapun yang melakukannya, dia sengaja menyisakan nama "Keane" dengan tujuan agar polisi mengira bahwa mayat yang ditemukan di pantai Somerton adalah bernama Keane.

Dan hal yang janggal dari penemuan koper tersebut adalah, tidak ditemukannya kaos kaki dan alamat yang bisa dihubungi. Meskipun pensil dan kertas surat juga ditemukan di dalam koper itu.

Empat bulan setelah mayat itu ditemukan, di dalam celananya ternyata terdapat sebuah kantong kecil yang di dalamnya ditemukan selembar kertas kecil yang digulung dan bertuliskan,


Berdasarkan hasil penyelidikan, kata-kata "Tamam Shud"tersebut berasal dari bahasa Persia yang jika diterjemahkan berarti habis atau berakhir. Dan diduga, potongan kertas tersebut berasal dari sebuah buku langka yang berjudul,

"Rubáiyát of Omar Khayyám"


Kemudian pihak kepolisian berusaha untuk mencari keberadaan buku tersebut yang dianggap sebagai petunjuk penting, namun mereka tidak menemukannya.

Selain itu sidik jari yang diambil dari mayat tersebut juga tidak bisa diidentifikasi karena memang tidak ditemukan catatan tentang mayat tersebut ketika dia masih hidup.


Oleh karena itu, mayat itu kemudian dikubur setelah sebelumnya dibuatkan cetakan yang mirip dengan wajahnya agar pihak kepolisian bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pada tanggal 10 Desember juga sempat dilakukan pembalseman untuk mengawetkan tubuhnya.



Delapan bulan kemudian setelah mayat itu ditemukan, seorang laki-laki mendatangi kantor polisi sambil membawa salinan buku Rubáiyát of Omar Khayyám.


Dia mengaku menemukan buku itu di dalam mobil miliknya yang dia selalu parkir di pantai Somerton. Namun dia tidak berpikir apa-apa sampai akhirnya dia membaca berita di koran tentang penemuan mayat itu.


Di halaman akhir buku tersebut, terdapat bagian yang sudah disobek. Dan ternyata, bagian yang sudah disobek tersebut cocok dengan potongan kertas yang ditemukan di dalam kantong celana mayat itu. Jadi potongan kertas tersebut memang berasal dari buku itu.

Kemudian buku itu diperiksa dan terdapat no telepon serta rangkaian kode yang terlihat aneh. Kedua petunjuk tersebut segera diselidiki oleh polisi.

Petunjuk yang pertama yaitu no telepon, mengarah pada seorang wanita yang bernama Jessica Thompson yang secara kebetulan tinggal di sekitaran pantai Somerton.

Ketika diinterogasi, Thompson terlihat seperti  mengelak. Dan dia juga hampir pingsan ketika ditunjukkan cetakan dari mayat itu. Sepanjang interogasi dia sempat menangis tapi dia menyangkal bahwa dia mengenal mayat itu.

Dia mengaku pernah memberikan buku Rubáiyát of Omar Khayyám itu pada seorang laki-laki yang bernama Alfred Boxall. Polisi sempat berpikir, mungkin mayat itu bernama Alfred Boxall. Namun kenyataannya, Alfred Boxall masih hidup.

Tidak hanya itu, Alfred Boxall juga ternyata memiliki salinan buku Rubáiyát of Omar Khayyám. Dan belakangan diketahui bahwa Thompson memiliki seorang anak laki-laki. Polisi tidak tau siapa ayahnya, namun kuping dan gigi anak tersebut memiliki kesamaan dengan mayat yang ditemukan di pantai Somerton.


Dan petunjuk yang kedua yang merupakan sebuah kode, dianggap tidak bisa mengarahkan pada sesuatu. Bahkan sampai sekarang, kode tersebut masih belum bisa dipecahkan.



Kurangnya keberhasilan dalam mengungkap identitas dan penyebab kematian dari mayat yang ditemukan di pantai Somerton itu, membuat polisi menganggapnya sebagai unparalleled mystery. Dan mungkin kedua hal tersebut akan sulit untuk diketahui.





Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

Sumber 1

Sumber 2



fachri15Avatar border
orbin039Avatar border
ivananwar11Avatar border
ivananwar11 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
6.2K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan