Sebut saja namanya dian, karena orang tersebut tidak mau menyebutkan nama aslinya untuk di posting ke portal berita online. dianggapnya menyebarkan privacy.



Dian adalah seorang janda muda yang cantik, selama manjanda belum pernah ada laki-laki lain yang berani untuk mendekatinya kecuali anton (nama samaran) yang sudah lama menjadi teman dekatnya.

Selain cantik, dian adalah janda yang ramah, gemar berkumpul dengan teman-teman laki maupun perempuan untuk saling bercanda dan berbagi pengalaman, hal ini yang sering membuat kecemburuan wanita-wanita lain di desanya. karena pandainya dian bergaul dan tidak memilah dan memilih kepada siapa dian bergaul.

Dian yang kesehariannya bekerja disalah satu Bank ternama di kotanya, semakin membuat kehidupannya mapan, tubuhnya yang langsing dan bersih selalu dijaga dengan metode perawatan terkini.

Bulan purnama penuh sudah berlalu dan berganti dengan bulan berikutnya, membuat suasana didesa semakin mencekam ketika malam mulai datang, hal ini membuat para penduduk desa tersebut enggan untuk keluar rumah berkumpul dan bercanda, kecuali para peronda yang sudah memiliki jadwal ronda.

Malam semakin larut, Dian dan sahabatnya laki-laki anton masih asyik bercanda diruang tamu dengan suguhan kopi manis dan berbagai hidangan desa yang membuat anton betah bercerita lama-lama di rumahnya dian.

Baca juga artikel lainnya: Surat Terbuka untuk Kepala Sekolah, Guru dan Dosen

Malam ini dian terlihat cantik sekali, dengan Rok Mini yang setengah paha memperlihatkan paha yang putih mulus dengan sisi bulu-bulu yang halus menghiasai seputar kaki kecilnya.

Tak terasa anton merasa kagum melihat kecantikan serta kemolekan tubuh dian malam itu, sehingga matanya selalu saja melirik genit diseputar pangkal paha dian, hal ini ternyata disadari oleh dian sendiri, dan dian merasa tersipu malu di perhatikan anton sedemikian rupa.

Tangan dianpun sibuk menurun-nurunkan rok mininya yang selalu ingin naik memperlihatkan paha mulusnya dian.

Sekitar Pukul 10:30 mereka asyik bercerita tentang masalalu tiba-tiba lampu padam, dan mebuat panik keduanya.

Dengan bicara yang agak sedikit berbisik dian mencari-cari senter dekat meja dan kursi dimana mereka duduk.

"Dimana yah senter disini, tadi sore saya letakan dibawah meja ton"

Sambil meraba-raba seputar meja dan kursi, dian tak terasa memegang benda yang tegak seperti senter miliknya, namun ini terasa berbeda, seperti ada lapisan kulit di sekeliling gagang senter tersebut.

"Naah ini dia senternya, tapi kok aneh ya ton, ini apa..?" tanya dian kepada anton yang hanya diam sejak tadi tanpa bersuara.

Ternyata ketika mati lampu, anton sengaja melorotkan celana jeannya kebawah yang alhasil membuat barang miliknya tegak lurus tanpa ada batasan penutupnya.

Tanpa buang waktu lama, antun langsung merengkuh tubuh dian kedekatnya dan menindihnya disofa panjang dekat mereka duduk sebelumnya.

Dengan beringas, anton mencium dan melumat bibir dian hingga dian tidak bisa bernafas, dian hanya berusaha melakukan pelepasan dari rengkuhan tangan anton dengan ringan, sehingga membuat anton semakin berani untuk terus merayap diseputar tubuh dian.

Dian berusaha menolak namun tidak begitu kuat untuk melawan tangan kekar anton yang merayap diseputar tubuh dian.

Selang beberapa waktu, dian mulai merasakan kenikmatan tersendiri, tanganya yang tadinya mendorong dada anton, tidak terasa kini berbalik menekan-nekan tubuh rian agar lebih dekat dengan tubuhnya.

Kesendirian dian yang lama di tinggal mantan suaminya tidak mampu melupakan kehangatan milik suaminya, ia merasakan anton lebih hangat dan bergetar.



Akhirnya tubuh dian pasrah ketika tubuh andton menindihnya dengan lemah lembut, dian merasa kehangat luar biasa, terasa kemarau satu tahun hilang dalam satu hari, semua berkat usaha anton meluluhkan kekuatan iman dian.

Mereka bergumul dengan kuat diatas sofa milik dian, dengan desahan nafas dian yang terdengar begitu kuat dan mesra.

Mereka tidak menyadari bahwa pintu depan belum ditutup sejak mereka bercerita dan hingga mereka malakukan hubungan intim sperti suami istri yang didasari oleh suka sama suka.

Kedua insan tersebut tidak menyadi ada empat pasang mata melihat perbuatan mereka dibalik jendela depan rumah, empat mata tersebut tidak henti-hentinya memperhatikan perbuatan dua insan yang dimabuk nafsu, mereka terus asyik dengan mesumnya.

Akibat Listrik Padam, Janda Muda Di rudapaksa Hingga Lemas

Ternyata diluar ada 2 orang pemuda desa yang sedang mengamati perbuatan mereka berdua, yang satu memvideokan perbuatan mereka dan yang satunya sebagai pengawas sekeliling.

Setelah dirasa cukup lama, mereka mengintai perbuatan anton dengan dian, akhirnya kedua pria itu lari dan mencari pertolongan kepada penjaga pos ronda.

Keduanya terengah-engah sesampainya di pos ronda, kedua pemuda tersebut langsung memberikan laporan kepada penjaga pos ronda, yang kebetulan ada 2 hansip penjaga pos ronda tersebut.

pak pak...sambil terengah engah, mereka melaporkan kejadian yang baru saja dilihatnya.

Mau lapor pak, disana anu ada anu pak! dengan sikap sigap Kedua Hansip tersebut memahami laporan kedua pemuda tersebut.

Tolong cepat pak, nanti keburu keluar mereka pak!

Tanpa menunggu laporan selesai, kedua hansip tersebut lari menuju TKP.

Sesampainya dekat kejadian, kedua hansip tersebut mulai mengendap-endap untuk memastikan laporan tersebut. 

Apa yang dilihat kedua hansip tersebut benar-benar tidak menyangka, pintu yang masih terbuka, jendela yang masih terbuka membuat kedua hansip bebas mengarahkan pandangannya didalam rumah.

 Namun mereka sangat terkejut, karena mereka berdua tidak mendapati anton dengan dian di ruang depan yang seperti di ceritakan kedua pemuda tadi.

Akhirnya.....
Bersambung Kehalaman Berikutnya...Akibat Listrik Padam, Janda Muda Di rudapaksa Hingga Lemas Bagian 2