marywiguna13
TS
marywiguna13 
Ketika Seorang Geisha Menjadi Seorang Pembunuh #KamisKriminal




Sada Abe lahir pada tanggal 28 Mei 1905 di Kanda, Tokyo, dan merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara. Namun karena sesuatu hal, dari kedelapan bersaudara tersebut, hanya empat orang yang mampu bertahan hidup hingga dewasa, termasuk Sada.

Ayah Sada yang bernama Shigeyoshi, sebenarnya adalah anak adopsi dari keluarga Abe yang berasal dari Prefektur Chiba. Shigeyoshi diadopsi dengan tujuan untuk membantu bisnis keluarga Abe dibidang pembuatan tatami, yang pada akhirnya bisnis tersebut diwariskan pada Shigeyoshi.

Shigeyoshi digambarkan sebagai seseorang yang jujur dan tulus, serta tidak memiliki sifat buruk dan bersinggungan dengan hukum. Walopun menurut beberapa kenalannya, Shigeyoshi juga digambarkan sebagai seseorang yang boros dan self-centered.

Ibu Sada yang bernama Katsu, dia selalu mengijinkan Sada untuk melakukan apapun yang dia mau. Karena setelah empat dari delapan anaknya meninggal, Sada dianggap sebagai anak yang paling kecil. 

Katsu juga mendorong Sada untuk mengambil pelajaran menyanyi dan memainkan shamisen, sebuah alat musik tradisional Jepang bersenar tiga. Pada saat itu, kedua hal tersebut lebih dihubungkan dengan kaum geisha dan dunia prostitusi ketimbang dihubungkan dengan seni klasik.

Sada juga mempunyai dua orang kakak perempuan yang bernama Toku dan Teruko, serta kakak laki-laki yang bernama Shintaro.



Menjelang remaja, Sada mulai sering bolos belajar, berdandan, dan bergaul dengan remaja seumurnya diluar rumah. Hal ini sempat membuat Sada dirudapaksa oleh kenalannya sendiri ketika dia berumur 14 tahun.



Semakin lama, Sada semakin sulit untuk dikendalikan sehingga pada tahun 1922, orangtuanya sengaja menjual Sada ketempat khusus geisha di Yokohama. Berharap bahwa Sada akan menemukan komunitasnya sendiri disana.

Toku, kakak perempuan Sada, mengaku bahwa Sada memang ingin menjadi   seorang geisha. Karena saat itu, menjadi seorang geisha dianggap sebagai pesohor yang memiliki hidup yang glamour.

Namun Sada sendiri mengaku bahwa ayahnya membuatnya menjadi seorang geisha, adalah sebagai bentuk hukuman atas hal-hal yang berhubungan dengan pramuriaan yang dilakukannya.

Ditempat tersebut, Sada sempat bekerja selama lima tahun sampai akhirnya dia terjangkit penyakit syphillis. Itu berarti dia harus menjalani pemeriksaan fisik secara teratur, layaknya pramuria yang memang dianggap sah secara hukum. Dan kemudian dia memutuskan untuk menjalani profesi pramuria dengan pembayaran yang lebih baik.



Awal tahun 1930an, Sada mulai bekerja sebagai pramuria didistrik bernama Tobita yang berada di Osaka. Namun Sada justru dikenal sebagai pembuat onar, mencuri uang dari klien-kliennya, bahkan sering mencoba untuk kabur. Usaha tersebut berhasil dia lakukan dua tahun kemudian dan sejak itu dia mulai bekerja sebagai pelayan.

Pada bulan Januari 1933, ibu Sada meninggal. Hal itu membuatnya harus pergi menuju Tokyo untuk mengunjungi ayahnya dan mengunjungi makam ibunya. Dan tepat setahun kemudian, ayahnya juga meninggal.



Selama di Tokyo, Sada sempat bekerja disebuah tempat pramuriaan ilegal dan sempat menjadi simpanan seorang laki-laki untuk pertama kalinya. Namun kemudian Sada ditangkap polisi karena tempat pramuriaan dimana dia bekerja tidak mempunyai ijin.

Dari sini Sada mengenal Kinnosuke Kasahara yang merupakan teman baik dari pemilik tempat pramuriaan tersebut. Kinnosuke sempat mengatur pembebasan untuk Sada karena Kinnosuke merasa tertarik padanya. Bahkan atas persetujuan Sada, Kinnosuke menjadikannya sebagai simpanan, memberinya tempat tinggal, dan memberinya pemasukan berupa uang.

Pada awalnya, Kinnosuke kerap memujinya,

Quote:


Ketika Sada menyarankan Kinnosuke untuk meninggalkan istrinya dan menikahi Sada, Kinnosuke menolak. Kemudian Sada meminta Kinnosuke untuk mempunyai kekasih lain, Kinnosuke juga menolak. Pada akhirnya Sada memutuskan hubungannya dengan Kinnosuke dan melarikan diri menuju Nagoya.

Merasa dikhianati, Kinnosuke justru kemudian memberikan pernyataan.

Quote:


Sada membalas pernyataan Kinnosuke tersebut dengan mengatakan bahwa,

Quote:




Di Nagoya pada tahun 1935, Sada bekerja sebagai pelayan restoran dan sempat jatuh cinta pada seorang pelanggan restoran yang bernama Goro Omiya. Omiya merupakan seorang profesor dan bankir yang juga bercita-cita menjadi anggota Parlemen Jepang.

Mengetahui bahwa berhubungan seksual dengan pelanggan restoran dilarang, akhirnya Sada kembali ke Tokyo. Dan pada tanggal 1 Februari 1936, Sada bekerja disebuah restoran di Yoshidaya. Pemiliknya bernama Kichizo Ishida, berumur 42 tahun dan dikenal sebagai seorang laki-laki mata keranjang.

Ishida mengaku tertarik pada Sada yang kemudian pada pertengahan April, dia dan Sada melakukan hubungan seksual pertama kalinya dengan diiringi alunan lagu balada romantis yang dimainkan oleh salah satu geisha yang juga bekerja di restoran miliknya.

Kemudian pada tanggal 23 April, mereka kembali bertemu dan melakukan hubungan seksual lagi disebuah hotel didaerah Shibuya. Sejak saat itu, selama dua minggu, selama Ishida absen dari kehadirannya direstoran miliknya, dia dan Sada terus-terusan melakukan hal yang sama ditempat yang berbeda-beda.

Sehingga akhirnya pada tanggal 9 Mei, Sada berpikir untuk membunuh Ishida setelah sebelumnya Ishida membuatnya cemburu karena Ishida kembali pada istrinya.

Pada tanggal 11 Mei, Sada menggadaikan beberapa pakaiannya dan menggunakan uangnya untuk membeli sebuah pisau dapur. Kemudian dia bertemu Ishida dan mereka berdua pergi menuju ke sebuah daerah bernama Ogu.



Di Ogu, Sada dan Ishida melakukan aktivitas seperti biasanya. Sada sempat beberapa kali mengancam Ishida agar tidak berselingkuh dengan wanita lain sambil meletakkan pisau dibagian kemaluan Ishida.

Dalam aktivitasnya, Sada juga tidak jarang mencekik Ishida dengan menggunakan obi, yaitu tali yang dipakai untuk mengikat kimono. Ishida pun tidak merasa keberatan karena hal tersebut justru semakin menambah gairahnya.



Pada tanggal 18 Mei jam 2 pagi, Sada mencekik Ishida yang saat itu sedang tertidur lelap, hingga pada akhirnya Ishida tewas. Sada sempat tidur bersebelahan dengan mayat Ishida sebelum dia memotong alat kelamin Ishida dengan pisau dapur yang dia miliki dan membungkusnya dengan sampul majalah.

Kemudian dengan menggunakan darah, Sada menuliskan kalimat, "Sada, Ishida no Kichi Futari-kiri", pada paha kiri Ishida dan diatas seprai. Selain itu, Sada juga mengukir namanya dilengan kiri Ishida. Dan setelah memakaikan Ishida celana dalamnya, Sada meninggalkan penginapan pada jam 8 pagi sambil mengatakan pada penjaga penginapan untuk tidak mengganggu Ishida.



Keesokan harinya yaitu pada tanggal 19 Mei, Sada pergi berbelanja dan menonton ke bioskop. Bahkan dibawah nama samaran, Sada sempat menginap disebuah penginapan di Shinagawa pada tanggal 20 Mei.

Sada menghabiskan waktunya sepanjang hari dengan menulis surat untuk Omiya dan Ishida. Dia berencana untuk melakukan bunuh diri seminggu setelah melakukan pembunuhan dan necrophilia terhadap Ishida.



Pada jam 4 sore, polisi mendatangi Sada karena curiga dengan nama samaran yang dimilikinya. Sada sempat mengakui siapa dirinya, namun polisi tidak mempercayainya. Kemudian Sada menunjukkan potongan alat kelamin milik Ishida.

Sada akhirnya ditangkap dan diinterogasi lebih dari delapan sesi. Ketika dia ditanya mengapa dia memiliki alat kelamin milik Ishida, Sada menjawab,

Quote:


Dan ketika dia ditanya mengapa dia membunuh Ishida, Sada menjawab,

Quote:




Sada menjalani persidangan pertamanya pada tanggal 25 November 1936. Sebelum menerima putusan pengadilan, Sada sempat memberikan pernyataan.

Quote:


Kemudian pada tanggal 21 Desember, dia dihukum penjara atas pembunuhan tingkat dua dan memutilasi mayat. Dan Sada dibebaskan pada tanggal 17 Mei 1941.



Setelah dibebaskan dari penjara, Sada kembali menggunakan nama samaran dan sempat menjadi simpanan seseorang yang saat itu dianggap sebagai orang penting. Namun tidak lama kemudian identitasnya terbongkar.

Sada juga menjadi sangat terkenal. Seorang penulis yang bernama Ango Sakaguchi sempat mewawancarainya pada tahun 1946. Dan buku yang mengisahkan tentang dirinya yang ditulis pada tahun 1947 oleh penulis lain yang bernama Ichiro Kimura, menjadi best seller di Jepang.

Sada sendiri juga menulis autobiografinya yang berjudul, "Memoirs of Abe Sada" dan diterbitkan pada tahun 1948.

Pada tahun 1952, Sada bekerja di Hoshikikusui, sebuah pub kelas pekerja yang berada di Inaricho, Tokyo. Dia juga hidup sederhana di daerah Shitoyo, Tokyo selama 20 tahun dan asosiasi restoran disana sempat memberikan penghargaan padanya sebagai karyawan teladan.



Kemudian pada tahun 1969, Sada sempat muncul pada sebuah dokumenter dramatis karya Teruo Ishii. Dan setelah tahun 1970, Sada menghilang dari publik. Seorang produser film sempat mencarinya dan menemukannya sedang berada disebuah biara perempuan dan pada akhirnya Sada meninggal pada tahun 1971.



Sekian, dan terimakasih.

sumber 1
sumber 2

hrvatska09Kagemane4869provocator3301
provocator3301 dan 36 lainnya memberi reputasi
35
12.1K
105
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan