marywiguna13
TS
marywiguna13 
Makam Junggeun Akan Dipindahkan Dari China, Asal KorUt dan KorSel Bersatu #RabuRandom


Satu-satunya variety show Korea yang saya tonton hanyalah 2 Days 1 Night. Acara yang pastinya dikonsep, namun sepertinya syuting yang dilakukan terlihat begitu alami dan terkesan apa adanya. Acara tersebut bukan tentang menunjukkan sisi kemewahan dari hal-hal yang dimiliki oleh para selebriti Korea. Namun, acara tersebut justru mempertontonkan segala bentuk permainan yang menarik dan menghibur, yang dilakukan oleh para castyang merupakan gabungan dari beberapa selebriti Korea yang berasal dari ranah yang berbeda. Selain itu, unsur sejarah juga diselipkan. Para cast pastinya akan melakukan syuting di tempat-tempat yang berbeda pada setiap episodenya, yang pastinya memiliki sejarah

Bicara tentang sejarah, episode 585 mampu memberikan wawasan yang secara tidak langsung bisa saya dapatkan. Episode 585 bicara tentang An Junggeun, seorang aktivis kemerdekaan Korea yang dinyatakan bersalah dan dihukum gantung setelah menembak Ito Hirobumi, yang merupakan seorang Perdana Menteri Jepang saat itu yang sudah menjabat empat kali periode. Namun sayangnya, kuburan An Junggeun yang berada di Harbin, belum bisa dikembalikan oleh pemerintah China sebelum Korea Utara dan Korea Selatan bersatu.



An Junggeun


An Junggeun lahir pada tanggal 2 September 1879 di Haeju-bu, Hwanghaedo, Korea. Ayahnya bernama An Taehun, dan Ibunya bernama Cho Maria. Ketika kecil, Junggeun memiliki nama An Eungchil. Nama tersebut berasal dari tujuh titik yang berada di bagian dada dan perut tubuhnya, yang memiliki arti bahwa Junggeun lahir sesuai dengan energi Biduk.

Sebagai seorang anak laki-laki, Junggeun mempelajari sastra Cina dan ilmu-ilmu Barat, tetapi dia lebih tertarik pada seni bela diri dan keahlian menembak. Kim Gu yang merupakan pemimpin gerakan kemerdekaan Korea yang sempat berlindung di rumah An Taehun pada saat itu, menulis bahwa Junggeun adalah seorang penembak jitu yang hebat, dia suka membaca buku, dan memiliki karisma yang kuat.

Ketika berumur 16 tahun, Junggeun memasuki sebuah gereja Katolik bersama ayahnya, dimana dia menerima nama baptisnya "Thomas", dan belajar bahasa Prancis. Sebelumnya ketika sedang melarikan diri dari Jepang, Junggeun berlindung bersama dengan seorang pendeta Prancis yang berada di gereja Katolik tersebut yang bernama Wilhelm. Pendeta tersebut sempat menyembunyikannya di gerejanya selama beberapa bulan. Wilhelm kemudian mendorong Junggeun untuk membaca Alkitab dan melakukan serangkaian diskusi dengannya, hingga pada akhirnya Junggeun bersedia untuk dibaptis sebagai seorang umat Katolik. Junggeun juga sempat menikah dengan seorang wanita yang bernama Kim Aryeo, dan memiliki dua orang anak laki-laki yang diberi nama An Mun Saeng dan An Jun Saeng.

Ketika berumur 25 tahun, Junggeun memulai sebuah bisnis batu bara. Namun, dia kemudian mengabdikan dirinya untuk pendidikan orang Korea setelah Perjanjian Eulsa dibuat, dengan mendirikan sekolah swasta di wilayah barat laut Korea. Junggeun juga berpartisipasi dalam Gerakan Pelunasan Utang Nasional. Pada tahun 1907, Junggeun mengasingkan diri ke Vladivostok untuk bergabung untuk menjadi anggota kelompok perlawanan bersenjata melawan penguasa kolonial Jepang, dimana dia belajar bahasa Rusia dengan fasih. Junggeun kemudian diangkat sebagai Letnan Jenderal dari kelompok perlawanan bersenjata Korea dan memimpin beberapa serangan terhadap pasukan Jepang sebelum akhirnya dia kalah.



Ito Hirobumi


Pada sebuah perang yang terjadi pada tahun 1894, Jepang mengalahkan China dan berhasil merebut Korea yang merupakan wilayah kekuasaan China. Kemudian pada perang Russo-Japanese yang terjadi pada tahun 1904-1905, Jepang mengalahkan Rusia. Perang tersebut terjadi karena Jepang dan Rusia sama-sama memiliki ketertarikan untuk menguasai Manchuria Territory dan Korea. Kemenangan Jepang tersebut menghasilkan Perjanjian Eulsa yang ditandatangani oleh Jepang dan Korea pada tahun 1905. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Jepang mencabut kedaulatan diplomatik Korea dan menjadikan Korea sebagai protektorat Kekaisaran Jepang.

Untuk menghindari perang berkepanjangan, Jepang harus berkompromi dengan Rusia, dan Rusia akan mendapatkan kesepakatan yang lebih baik. Oleh karena itu, Jepang dan Rusia sepakat untuk mengadakan pertemuan di Harbin, untuk merundingkan pengaruh yang mereka miliki di Korea. Harbin dipilih sebagai titik pertemuan karena banyak orang Rusia dan Korea yang tinggal di Harbin, selain itu orang Jepang bisa mencapai Harbin dengan mudah. Jung Geun yang saat itu berada di Vladivostok, mendengar berita tentang pertemuan tersebut melalui sebuah koran. Dan Junggeun berniat untuk mendatangi Harbin untuk menghentikannya.

Pada tanggal 21 Oktober 1909, Junggeun mengawali perjalanannya dari Vladivostok. Keesokan harinya, dia tiba di Harbin pada malam hari dan menetap di kediaman seorang temannya yang bernama Kim Seong Baek yang terletak di jalan Senlin Jie 34. Pada tanggal 23 Oktober 1909 pagi, Junggeun dan kedua temannya yang bernama Wu Deoksun dan Yu Dongha, pergi ke Zhaolin Park. Disana, mereka bertiga secara resmi merencanakan sebuah pemberontakan. Setelahnya, Junggeun menyempatkan diri untuk memotong rambutnya, membuang bajunya yang lusuh, dan membeli baju yang baru. Kemudian dia pergi ke sebuah studio foto untuk mengabadikan diri bersama Deoksun dan Dongha.

An Junggeun, Wu Deoksun, Yu Dongha


An Junggeun Memorial Stone di Zhaolin Park


Pada tanggal 24 Oktober 1909, Junggeun, Deoksun, dan Doseon pergi menuju ke stasiun Chaegagu yang menjadi tujuan awal rencana pemberontakan yang akan dilakukan oleh Junggeun, karena dia masih belum mengetahui Ito Hirobumi akan tiba di stasiun mana. Stasiun Chaegagu merupakan stasiun kereta api yang berada di pedesaan yang akan menjadi tempat pemberhentian bagi kereta api yang melewati garis utara maupun garis selatan. Junggeun menganggap bahwa stasiun Chaegagu akan menjadi lokasi yang optimal untuk melakukan penembakan terhadap Ito Hirobumi. Karena jika Junggeun mendapatkan kegagalan, maka dia akan mendapatkan kesempatan di stasiun berikutnya. Junggeun memang mendapatkan kegagalan. Deoksun dan Doseon terkunci di dalam ruang akomodasi bawah tanah yang berada di stasiun Chaegagu.

Pada tanggal 26 Oktober 1909 pagi, Junggeun keluar dari kediaman Kim Seong Baek dan sempat meminjam uang 50 yen darinya, yang akan digunakan untuk membeli sebuah senjata FN M1900 dan enam butir peluru. Pada jam 9 pagi, Junggeun menunggu kereta yang dinaiki oleh Ito Hirobumi untuk tiba di stasiun Harbin. Sambil menunggunya, Junggeun memesan secangkir teh hitam hangat di ruang tunggu stasiun.

Ito Hirobumi (kedua dari kiri)


Setelah sempat berhenti di stasiun Chaegagu selama empat menit, kereta yang dinaiki oleh Ito Hirobumi tiba di stasiun Harbin. Junggeun sama sekali tidak mengetahui bagaimana rupa wajah Ito Hirobumi. Namun dari riuhnya sorak sorai yang mulai terdengar ketika Ito Hirobumi turun dari kereta memberi sebuah tanda bagi Junggeun untuk segera bersiap-siap melakukan rencananya. Di sebelah kiri terdapat barisan tentara Rusia yang bersebelahan dengan barisan polisi militer Rusia. Di bagian depan terdapat kerumunan orang Jepang, dan di sebelah kanan terdapat barisan delegasi Jepang. Ito Hirobumi berjalan menuju ke arah barisan delegasi Jepang dan bersalaman dengan mereka. Setelahnya, Ito Hirobumi mendatangi kerumunan orang Jepang. Ketika semua orang yang berada di peron stasiun Harbin terfokus pada sosok Ito Hirobumi, dari kejauhan Junggeun menembakkan tiga butir peluru ke arah Ito Hirobumi, dan salah satunya mengenai bagian jantungnya. Junggeun sempat meneriakkan kemerdekaan Korea sebelum pada akhirnya ditangkap oleh polisi militer Rusia.

Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Junggeun tidak sengaja direkam oleh seorang filmmakeryang pada awalnya ditugaskan untuk merekam kedatangan Ito Hirobumi di Harbin. Jepang mendapatkan kesempatan untuk memiliki rekaman asli dari peristiwa tersebut, setelah Jepang mengeluarkan uang sebesar 200 ribu dolar untuk membelinya. Karena Jepang tidak ingin rekaman peristiwa penembakan tersebut beredar di masyarakat luas.



Pada tanggal 1 November 1909 jam 11.25 siang, Junggeun melakukan perjalanan dari Harbin menuju ke Lushunkou, karena dia akan menjalani persidangan yang digelar di Lushunkou Japanese Court, yang dibentuk setelah Jepang menang dalam perang Russo-Japanese untuk memberikan yurisdiksi kepada penduduk disana dan dianggap sebagai pengadilan hukum di Jepang. Oleh karena itu, hakim, jaksa penuntut, dan pengacara yang terlibat dalam persidangan kasus Junggeun, kesemuanya adalah orang Jepang. Pada awalnya persidangan dilakukan di lantai dasar, namun karena begitu banyak masyarakat yang antusias dengan kasus Junggeun, maka persidangan dipindahkan ke lantai atas.



Dalam sidang ketiga, Junggeun memberikan berbagai alasan mengapa Ito Hirobumi harus dibunuh.

Quote:


Bekas kamar sel An Junggeun


Setelah persidangan enam kali digelar, Junggeun dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman gantung. Junggeun akan ditempatkan di penjara Lushunkou dan menjalani 144 hari sebelum hukuman gantung dilaksanakan. Lushunkou merupakan salah satu penjara terbesar yang berada di wilayah Asia Timur, yang bisa menampung hingga dua ribu tahanan. Tidak hanya Junggeun, Shin Chaeho dan para pejuang kemerdekaan Korea lainnya juga pernah dipenjara disana hingga ajal menjemput mereka.

Toshichi, yang merupakan seorang polisi militer Jepang yang mengelola sel yang ditempati oleh Junggeun, sangat menghormati hidup dan aksi yang dilakukan oleh Junggeun. Ketika Toshichi diberitahu tentang hukuman gantung yang akan diterima oleh Junggeun, Toshichi membenturkan kepalanya ke tembok dan menangis. Seorang sipir penjara yang juga sangat menghormati Junggeun, bahkan mengajukan permohonan agar pelaksanaan hukuman gantung Junggeun ditunda, namun permohonannya ditolak.





Foto di atas diambil beberapa saat sebelum Junggeun menjalani hukuman gantung. Baju putih yang dikenakannya sengaja dikirim oleh Ibunya, bersama dengan sepucuk surat yang berisi,

Quote:


Kemudian Junggeun menyempatkan diri untuk mengirimkan balasan atas surat yang diterimanya, yang berisi,

Quote:


Junggeun juga menyempatkan diri untuk membuat sebuah surat wasiat yang diberikan pada kedua adiknya, yang berisi,

Quote:


Tempat An Junggeun menjalani hukuman gantung


Pada tanggal 26 Maret 1910 jam 10 pagi, Junggeun menjalani hukuman gantungnya. Jenazahnya seharusnya dikembalikan jika pihak keluarga memang menginginkannya. Kedua adik laki-lakinya, Jeonggeun dan Gonggeun menangis dan meminta jenazahnya. Namun, karena Junggeun meminta untuk dikuburkan di Harbin, mereka takut bahwa Harbin Park akan menjadi simbol pergerakan kemerdekaan. Mereka tidak mengembalikan jenazahnya pada pihak keluarga, dan secara ilegal serta rahasia menguburkan jenazahnya disebuah tempat yang berjarak 1,5 km dari kawasan penjara. Tempat tersebut merupakan sebuah bukit yang berkesan berantakan dan penuh ilalang, serta dikelilingi oleh bangunan apartemen. Pemerintah China berjanji akan membantu menggali kuburan Junggeun, jika Korea Utara dan Korea Selatan bersatu dan sepakat untuk memindahkan kuburan Junggeun untuk kembali ke Korea.



Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber 1

sumber 2




sposoloasda10fan.kui
fan.kui dan 7 lainnya memberi reputasi
8
6K
57
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan