qoni77
TS
qoni77
Perlukah Memberi Orang Tua dan Mertua, Jika Keuangan Keluarga Sendiri Amburadul?

Hidup indah jika mencari berkah



Hai Gan Sis bagi kamu yang sudah berkeluarga dan mulai berpikir untuk menyisihkan sebagian pendapatan keluarga yang biasanya didapat dari nafkah suami untuk diberikan kepada orang tua sendiri ataupun mertua Ane dukung sikap kamu loh. Akan tetapi jangan-jangan kalau ditanya apa faedahnya, malah lebih baik ditabung daripada diberikan kepada orang tua atau mertua? Wah gimana tuh? Apakah hal itu benar-benar efektif untuk meningkatkan kekayaan yang dimiliki dan membuat keluarga kecil menjadi lebih kaya (dengan tidak perlu memberikan uang kepada orang tua atau mertua)?




Kemaren Ane membaca curhatan di sebuah grup tentang seorang ibu rumah tangga yang merasa kesulitan sekali mengatur keuangan. Di mana dia mengaku sudah memiliki dua anak dan keuangannya masih amburadul. Ane sendiri bukan terakhir kaya dan memang sama, yaitu keuangan yang bisa dikatakan amburadul. emoticon-Frown



Sangat wajar saat Ane merasa tergelitik dengan pertanyaan ataupun curhatan Ibu-ibu tersebut, sehingga Ane pun mulai berpikir ulang tentang perencanaan keuangan. Berikut ingin Ane gambarkan tentang perencanaan keuangan yang mungkin saja bisa menginspirasi Gan Sist.




Pengaturan dan perencanaan keuangan untuk memberi kepada orang tua maupun mertua :


Memang tidak ada kewajiban yaitu memberi nafkah kepada orang tua atau mertua. Karena sebenarnya kewajiban anak laki-laki ketika sudah berkeluarga adalah memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya, namun jika anak laki-laki itu berkecukupan (Ane pernah membaca suami sebagai anak masih wajib untuk memberikan nafkah kepada orang tuanya) lebih utama adalah kepada keluarganya.





Pada kenyataannya jarang sekali suami yang memberi kepada mertua, padahal dalam lubuk hati istri pun ketika istri tidak bekerja, dia juga ingin orang tuanya diberi nafkah oleh suami atau itungannya bersedekah. Hingga dimasukkan dalam keuangan keluarga, yaitu diketahui secara bersama.




Ane sendiri pun tidak menyangkal bahwa sebenarnya orang tua ataupun mertua itu adalah sama-sama orang tua. Jika berat sebelah, maka pasangan akan merasa tidak dianggap atau bahkan merasa orang tuanya dirugikan. Jadi memang sebaiknya keuangan keluarga itu dilakukan secara terbuka, dicatat atau sama-sama tahu.



Ane akan mencontohkan jika pendapatan suami itu memiliki pendapatan tetap yang setiap bulannya semisal memiliki pendapatan 4. 400.000 rupiah.


1. Anggaran memberi nafkah pada orang tua

Pertama yaitu langsung mengambil yang Rp400.000 untuk diberikan kepada mertua dan orang tua. Jadi orang tua mendapatkan Rp200.000 dan mertua mendapatkan Rp200.000.


2. Anggaran untuk Kebutuhan Pokok


Selanjutnya langsung kita mengambil untuk keperluan pokok rumah tangga. Contohnya seperti ; membeli air galon, membeli gas elpiji, membayar listrik, membayar untuk bensin yaitu untuk kendaraan, membeli beras, membeli diapers jika masih punya anak balita, membeli minyak goreng, gula, koipi, beras dan keperluan dapur. Untuk anggaran kedua ini membutuhkan sekitar Rp2.000.000.


3. Anggaran Pendidikan Anak


Nah jika memiliki anak yang sudah sekolah lanjutan atau tinggal di asrama biasanya menyisihkan juga untuk anak tersebut yaitu senilai Rp1.000.000.


4. Anggaran Menabung

Kemudian sisa Rp1.000.000 ya Gansist. Sisa itu bisa ditabung atau dibelikan properti yang bisa naik harga jualnya. Katanya biar bagaimanapun orang harus punya tabungan, maka jika ingin menabung sambil berhias bisa membeli emas bagi Sista.




Selain manfaat menabung ini bisa untuk membeli kendaraan ataupun membeli rumah jika memang belum memiliki rumah.



Kenapa Ane menyarankan untuk tetap mengelola keuangan dan mengatur perencanaan keuangan dengan tetap memberi sedekah atau nafkah kepada orang tua maupun mertua?


Alasannya sebagai sebuah keluarga baru, kita sangat membutuhkan yang namanya keberkahan hidup. Ketika orang tua dan mertua ridho akan hidup kita, Insya Allah semuanya akan lebih baik lagi.



Pendapat yang Ane uraikan tentang kesanggupan memberi kepada orang tua maupun mertua itu baik. Bukan berarti mengolok mereka yang belum mampu memberi. Ataupun mereka yang memang enggan untuk memberi.



Kalau nurutin kebutuhan, nurutin kurang akan kurang terus mengingat kebutuhan selain kebutuhan pokok sifatnya akan selalu bertambah. Biasanya manusia memang akan selalu kurang, tapi ketika kita mau menyisihkan untuk memberi kepada orang tua dan Insya Allah hidup akan lebih baik lagi.




Sebenarnya Ane pun juga belum bisa melakukan tindakan adil demikian, masih belajar juga. Hal ini karena Ane memiliki suami yang perokok aktif yang masuk dalam pengeluaran pokok dan ditambah memiliki hobi memancing. Kadang harus putar otak biar cukup dan tidak sampai berhutang.


Akhirnya sekian thread Ane hari ini. Semoga kita sebagai anak juga bisa berbakti dengan materi walaupun belum menjadi keluarga yang kaya raya sekalipun. Mohon doanya dan semoga kita semua diberikan umur yang panjang dalam ketaatan dalam berbakti kepada orang tua kita. Aamiin Aamiin Aamiin dan jangan lupa bahagia!emoticon-Smilie



diulas mandiri oleh @qoni77
Gambar 1 2
bekticahyopurnosuciasdhanazka81
azka81 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
19.6K
193
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan