dharma8888Avatar border
TS
dharma8888
Survei IPO Sebut 47 Persen Masyakarat Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi
Survei IPO Sebut 47 Persen Masyakarat Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin Jadi Sorotan


KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan IPO pada periode 29 November hingga 2 Desember 2021, mencatat angka ketidakpuasan pada kinerja presiden sebesar 47 persen.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo semakin menurun.

"Paparan hasil survei IPO menunjukkan kepuasan pada kinerja presiden kian merosot, hanya mencapai angka 51 persen, sebelumnya pada periode survei Agustus 2021 masih di angka 52 persen," ujar Dedy dalam diskusi bertajuk "Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024" yang digelar secara daring, Sabtu (4/12/2021).

Sementara itu sebanyak 2 persen masih ragu-ragu memberikan penilaian.

Apabila dibandingkan dengan periode survei Agustus 2021 lalu, angka ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi hanya mencapai 41 persen dengan 7 persen penilaian ragu-ragu. "Sehingga terjadi peningkatan angka ketidakpuasan sebesar 4 persen hanya dalam kurun waktu 3 bulan," ungkap Dedy.



Persepsi kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dalam penanganan pandemi masih belum dominan, cenderung kian menurun jika dibandingkan dengan survei periode Agustus 2021," lanjutnya.

Termasuk di dalam penurunan tersebut juga tercatat pada bidang sosial, hukum dan politik. Bahkan, kata Dedy, tingkat kepuasan publik pada kinerja presiden saat ini berada di bawah persentase jumlah pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019.
Wapres Ma'ruf Amin jadi sorotan

Senada dengan penurunan kepuasan pada kinerja presiden, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun tak luput dari sorotan survei publik IPO.

Kinerja Ma’ruf Amin dalam perspektif publik hanya memuaskan di angka 31 persen. Sebanyak 62 persen publik menyatakan tidak puas dengan kinerja Ma'ruf dan sisanya 7 persen menyatakan ragu-ragu.

Sehingga, lanjut Dedy, apabila Jika dibandingkan dengan Presiden, penilaian publik ini terpaut sangat jauh.


“Hasil survei ini dibandingkan dengan periode Agutus 2021 tidak banyak berubah. Posisi Wapres dalam persepsi publik tetap jauh di bawah tingkat kepuasan pada kinerja 0residen," ungkap Dedy.

"Bahkan bidang sosial sekalipun yang paling dekat dengan ketokohan wapres cenderung konsisten menurun hingga di angka 27 persen. Kondisi ini menandai semakin banyak publik yang tidak percaya pada kapasitas Wapres Ma’ruf Amin," tambah Dedy.

Adapun dalam metode penelitiannya, survei ini menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel.


Setiap desa terpilih ditentukan secara acak menggunakan random kish grid paper.

Lalu ada sejumlah 5 rukun tetangga (RT) yang pada tiap RT dipilih 2 keluarga (KK). Setiap keluarga dipilih 1 responden (Rs) dengan pembagian lelaki untuk kuesioner ganjil, perempuan untuk genap.


Total responden lelaki dan perempuan pada pembagian sebesar 50:50 persen.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (sampling error) 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

KOMPAS

makin lama makin anjlok tingkat kepuasannya. ini senada dengan hasil survei Litbang Kompas dan lembaga Survei lain.
extreme78Avatar border
saigon77Avatar border
wilkes12Avatar border
wilkes12 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.5K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan