KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Ibu, Makhluk Ciptaan Tuhan Paling Seksi yang Juga Dibenci

Hari ibu sudah menjadi semacam momen bagi pemasar untuk membuat ikatan antara produk atau jasanya dengan konsumen ibu dan anak. Lihat saja, berapa banyak iklan dan kampanye dengan pesan tersirat begitu besarnya jasa ibu kepada keluarga. Padahal faktanya, tidak semua ibu seperti itu Gan Sis
 
Ibu hanya melahirkan
 
Tidak semua perempuan siap memiliki anak. Ada perempuan yang mengandung dan melahirkan dalam keadaan jiwa rapuh dan penuh tekanan. Setelah melahirkan anak, ya sudah. Seolah lepas beban, tiada tanggung jawab untuk merawat dan membesarkan anak.  
 
Orang lain mengambil alih peran sang ibu. Kakek-nenek, paman-bibi atau sanak saudara lainnya yang berperan sebagai ibu, bahkan seringkali mengambil alih peran ayah juga. Sang anak memanggil ibu dan ayah kepada orang-orang yang sejatinya bukan ibu dan ayah biologisnya.
 
Sang ibu melanjutkan hidupnya. Mengejar mimpi-mimpi yang sempat terhambat karena mengandung anak. Jauh di lubuk hatinya, ada rasa bersalah karena telah menelantarkan anaknya. Namun dia menekan rasa bersalah tersebut, kemudian melimpahkan kesalahan pada pihak lain. Cara itu membuat dia mampu terus berjalan meraih cita dan asa yang tertunda.
 

Anak berhasil tumbuh optimal atau berkembang dengan luka jiwa

Ada anak-anak yang berhasil tumbuh dengan optimal karena hal-hal berikut

- Tumbuh besar dengan kepercayaan bahwa dia memiliki ayah dan ibu kandung. Ayah dan ibu pengganti melimpahinya dengan cinta dan sayang yang cukup sehingga perkembangan mental dan fisiknya optimal.

- Melewati masa kecil sampai dewasa dengan kisah ayah ibunya telah tiada. Meningggal dunia karena kecelakaan atau peristiwa yang sudah menjadi takdirnya. Sosok kakek-nenek, paman-bibi atau orang dewasa pengganti ayah dan ibu kandung sukses mendidiknya.

-   Tahu keberadaan ayah dan ibunya dan bisa memaklumi kenapa mereka tidak bisa merawat sendiri sang anak. Orang dewasa pengganti mampu mengisi peran ayah dan ibu kandung.

Di sisi lain ada pula anak-anak yang tumbuh dengan luka di hatinya

- Anak tahu ayah dan ibu meninggalkannya. Kekerasan verbal merupakan makanan sehari-hari yang terus mengingatkan anak, dirinya tidak diinginkan hadir ke dunia ini.

- Tumbuh dengan jiwa kosong tanpa sosok ayah dan ibu. Dia sering menatap iri pada anak-anak lain yang terlihat bahagian dengan ayah dan ibunya.

-   Tahu keberadaan ayah dan ibunya dan merasa ayah dan ibu sengaja meninggalkan dirinya karena mementingkan diri sendiri. Anak secara tidak langsung belajar untuk mementingkan diri sendiri.

Dan banyak keadaan lainnya yang membuat anak tumbuh besar dengan luka jiwa.
 
Sampai kapan harus membeci ibu?
 
Begitulah… tidak semua ibu (sebenarnya ayah juga) seperti di iklan-iklan yang menyuguhkan adegan haru biru betapa besarnya cinta ibu. Ada juga ibu-ibu yang … (nggak tega bilangnya). Iklan hari ibu malah membuat batin sebagian anak tersiksa dan terluka.

Mengapa tersiksa dan terluka?
 
Sebab ada rasa benci dalam hati terhadap ibu. Ibu seharusnya menjadi makhluk ciptaan tuhan paling seksi di mata anaknya. Namun nyatanya ibu hanya menjadi sosok yang tak pernah tergapai. Tiada memberi atau sedikit saja mencurahkan cinta untuk sang anak.
 
Lalu sampai kapan akan membenci ibu (dan juga ayah)?
 
Sampai hati membuka pintu maaf. Buka pintu maaf dalam hati sedikit saja. Waktu akan memasukkan berbagai pengalaman dan pemahaman, bahwa menjadi ibu atau orang tua secara umum memang tidak mudah. Cobalah dengan menjadi orang tua untuk membuktikannya.
 

Quote:





Sekadar opini pribadi


Foto dari alibaba.com




0
1.3K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan