sekkarAvatar border
TS
sekkar
Hidup Dengan Stoik, Cara Pandang Untuk Bahagia Dengan Sederhana







Ketika saya membuka twitter, timeline saya dipenuhi oleh beberapa retweet dari teman-teman saya. Tidak hanya di twitter, bahkan di YouTube pun banyak yang membahas tentang stoik. Baik itu cara hidup dengan stoik, stoikisme, dan lain-lain. Sebelumnya, saya ingin menjelaskan definisi stoik menurut yang sayapahami. Secara sederhana, menurut saya stoik adalah sebuah cara hidup yang mengajarkan manusia untuk menciptakan kehidupan yang bahagia dengan cara berfokus pada hal yang bisa dikendalikan, dan tidak usah bersusah payah pada hal yang tidak bisa dikendalikan.


 



Stoik menjadi happening sejak beberapa tahun kebelakang, menurut saya ini terjadi karena ada sebuah buku yang menjadi Mega Best Seller Indonesia dengan judul "Filosofi Teras" yang ditulis oleh Henry Manampiring. Buku ini masih laris hingga sekarang karena isi bukunya mengenai filsafat namun pembawaannya ringan, mudah dipahami, dan banyak ilustrasi gambar yang menarik. Saya pun saat membaca buku ini merasa santai, dan tidak perlu bersusah payah untuk berpikir keras memahami stoik seperti yang penulis ingin sampaikan kepada pembaca.



 



Buku ini menjadi viral karena banyak influencer yang merekomendasikan membaca buku ini dan banyak juga bookstagram yang memberi review bagus. Minat baca masyarakat Indonesia memanglah rendah, namun bukan berarti orang Indonesia malas membaca buku. Buku memanglah dirasa cukup mahal pada saat ini, karena biaya hidup saat ini lebih tinggi. Maka, beberapa pecinta buku pun lebih memilih membeli buku yang sudah pasti bagus saja karena kemungkinan dia akan menyukai buku itu juga.




gambar


 



Fenomena stoik ini terjadi karena banyak sekali pembaca yang merasa hidup dengan stoik sangatlah menyenangkan. Menjadi orang yang berpikir praktis dengan cara menghindari pikiran yang stress dan jenuh. Stoik mengajarkan untuk menerima dan memahami bahwa manusia hanya bisa mengendalikan apa yang dapat dikendalikan, dan sulit untuk mengendalikan hal yang tidak dapat dikendalikan. Bahkan, setelah saya membaca buku ini sampai selesai pun saya merasa hidup menjadi lebih bahagia dengan stoik. Sepertinya tidak saya saja yang merasakan manfaat dari pemahaman stoik. Pembaca lainnya juga sama dan bahkan mereka membagikannya di media sosial.



 



Hanya saja, fenomena ini untuk beberapa orang terkesan menjadi latah saat banyak orang yang merasa stoik adalah segalanya lalu dia memaksakan pendapatnya kepada orang lain dan merasa cara hidupnya adalah cara yang paling benar. Saya sendiri tidak suka dengan orang yang sok sok stoik karena menurut saya hidup dengan stoik itu hal yang untuk diterapkan pada lingkup individu saja bukan untuk dipamerkan. Itu sudah menjadi ranah pribadi dan menjadi pegangan dalam hidupnya sendiri. Cukup lakukan dengan benar, dan jika ingin memberikan dampak yang baik untuk orang lain jadilah contoh yang bagus. Orang pun akan bertanya, "kok kamu hidupnya kayak gak ada masalah sih?" Atau pertanyaan lainnya seperti, "Kok kamu bisa hidup dengan gaji pas-pasan dan gak pernah ngeluh sih?". Pada saat itu kamu bisa menceritakan tentang stoik. Akan menjadi hal yang menyenangkan saat kamu berbagi pandangan dan berdiskusi dengan orang lain.




Apakah kamu setuju hidup dengan stoik? Atau ada yang tidak sependapat dengan stoik? Yuk diskusi di kolom komentar. Terima kasih 62e8a1d767fe4



#989







Diubah oleh sekkar 04-08-2022 00:53
provocator3301Avatar border
bang.toyipAvatar border
bang.toyip dan provocator3301 memberi reputasi
2
880
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan