marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Peristiwa Hilangnya Seorang Pilot Wanita, Amelia Earhart #SeninMisteri


Pada tanggal 2 Juli 1937, Amelia Earhart, wanita pertama yang melintasi Atlantik dan salah satu wanita yang terkenal di dunia, menghilang bersama navigatornya yang bernama Fred Noonan, saat berusaha untuk mengelilingi dunia.

Tapi sebelumnya, sedikit cerita tentang Amelia Earhart.



Amelia Earhart lahir pada tanggal 24 Juli 1897 di Atchinson, Kansas. Pada tahun 1928, Amelia menjadi wanita pertama yang mengelilingi Atlantik walaupun hanya duduk di kursi penumpang dengan dua orang pilot yang mengendalikan pesawat. Namun, antara tanggal 20-21 Mei 1932, Amelia kembali melakukan perjalanannya. Kali ini dia menerbangkan pesawatnya sendiri, dari Newfoundland menuju Irlandia, dan menghabiskan waktu selama 15 jam. Dan dia adalah orang kedua yang pernah menuntaskan perjalanan tersebut.

Selama perjalanan, dia sempat menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yang banyak akal ketika dia menghadapi saat-saat yang berbahaya. Seperti ketika pesawatnya mengalami kebocoran di bagian tangki bahan bakar, ketika es menumpuk pada bagian sayap pesawat, dan ketika bagian pipa mesin mengalami keretakan yang mengakibatkan mesin pesawat mengeluarkan api. Dan dia tetap mampu menuntaskan penerbangannya.

Kemudian pada tanggal 24 Agustus 1932, Amelia melakukan penerbangan dari Los Angeles menuju Newark tanpa mengisi ulang bahan bakar. Dia juga menjadi pilot wanita pertama yang melakukan penerbangan antarbenua.





Pada tahun 1937, Amelia merencanakan untuk mengelilingi dunia. Dan jika berhasil, maka dia akan menjadi pilot wanita pertama yang berhasil mengelilingi dunia. Amelia akan menerbangkan pesawat sejauh 29 ribu mil selama kurang lebih 40 hari, dimulai dan diakhiri di California. Dan berhenti di 20 tempat termasuk San Juan, Calcutta, dan Bangkok.



Pesawat yang akan dia gunakan untuk mengelilingi dunia adalah Lockheed 10-Electra bermesin ganda, dengan performa yang sama seperti pesawat berpenumpang 10 orang. Dilengkapi dengan tangki istimewa yang mampu membawa muatan bakar bakar dengan berat lebih dari seribu pound.



Kemudian pada tanggal 21 Mei 1937, Amelia dan rekannya memulai perjalanan mereka dari Oakland, California. Kemudian pada pagi hari tanggal 2 Juli 1937, setelah 42 hari perjalanan mereka, Amelia dan rekannya bersiap-siap untuk meninggalkan Lae, New Guinea. Ketika meninggalkan Lae, pesawat Electra yang dikendalikan Amelia, berada dalam keadaan penuh dengan muatan bahan bakar seberat seribu pound. Mereka sudah terbang sejauh sekitar 22 ribu mil dan tinggal menempuh sekitar 7 ribu mil sisa perjalanan sebelum kembali ke California.



Amelia berencana untuk berhenti sejauh 256 mil di pulau Howland untuk mengisi ulang bahan bakar dan memerlukan sekitar 18 jam penerbangan untuk sampai disana. Harry Balfour yang merupakan operator radio di Guinea Airways di Lae, juga sudah menyusun jadwal untuk Amelia agar mereka bisa saling mengirim transmisi setiap satu jam. Setelah pesawat yang dikendalikan Amelia terbang landas, Balfour mengetahui bahwa saat itu angin haluan sedang berhembus sangat kencang. Kemudian Balfour mengirim transmisi pada Amelia dan menginformasikan hal tersebut sebanyak tiga kali dalam jangka waktu dua jam. Namun, sepertinya Amelia tidak menerima pesan transmisi tersebut.

Kecepatan angin haluan yang muncul bisa mempengaruhi kecepatan pesawat terbang, konsumsi bahan bakar, dan lama penerbangan. Kemudian sekitar jam 2.18 siang, transmisi milik Amelia yang sudah diblok sebelumnya, pada akhirnya bisa diterima oleh Balfour di Lae. Amelia memberikan informasi bahwa pesawatnya berada pada kecepatan 140 knots dan altitude setinggi 7 ribu kaki, dan dengan status baik-baik saja. Sekitar satu jam kemudian, Amelia kembali menginformasikan bahwa dia sudah menanjak setinggi 10 ribu kaki. Ini berarti Amelia sudah menghabiskan banyak bahan bakar dan tidak ada alasan yang jelas mengapa Amelia melakukan hal tersebut.



Tapi menurut seorang penulis dan veteran pilot yang bernama Elgan Long, hal tersebut bisa saja dilakukan untuk menghindari awan atau barisan pegunungan. Tampaknya saat itu transmisi juga tertunda. Namun, mereka masih yakin bahwa berdasarkan pengalamannya sebagai pilot, Amelia akan menyadari masalah yang muncul ketika menghadapi angin haluan saat itu. Dan begitu mereka mendekati pulau Howland, pesawat mulai terbang merendah dengan 97 galon bahan bakar tersisa.

Kapal milik Coast Guard yang bernama Itasca yang panjangnya sekitar 250 kaki, berada di sekitar pulau Howland untuk menyediakan komunikasi dan informasi cuaca bagi Amelia setibanya dia di pulau tersebut. Sepertinya pesawat yang dikendalikan Amelia juga semakin mendekat karena Itasca sempat mendengar transmisinya yang semakin kuat. Bahkan mereka mengira bahwa Amelia cukup dekat hingga membuat operator radio yang berada di dalam Itasca berlari keluar untuk melihat pesawatnya. Pada transmisinya yang terakhir, Amelia sempat mengatakan pada Itasca,

Quote:


Kemudian Amelia mengatakan lagi,

Quote:


Dan transmisi terakhir Amelia pada jam 8.43 pagi adalah,

Quote:


Selain itu, Amelia juga mengirimkan transmisi lain seperti,

Quote:


Dalam transmisinya yang terakhir, suara Amelia digambarkan seperti seseorang yang sedang panik. Dan setelah itu, Amelia tidak terdengar lagi dalam transmisinya. Ketika pesawat yang dikendalikan Amelia tidak pernah muncul, Itasca melakukan pencarian di Barat Laut pulau Howland.

Lima hari kemudian pada tanggal 7 Juli, kapal US Battleship Colorado mulai melakukan pencarian ke sebelah Tenggara. Dan kapal pembawa pesawat The Lexington, juga ikut melakukan pencarian hingga tanggal 18 Juli. Namun sampai hari ini, Amelia, rekan navigatornya, maupun pesawatnya, tidak pernah ditemukan.





Teori pertama mungkin adalah teori yang paling masuk akal, bahwa pesawat yang dikendalikan Amelia dan rekannya kehabisan bahan bakar. Dan mereka berdua tewas ketika pesawat mereka jatuh di sebelah Barat Laut dari tujuan mereka. Walaupun ragu rasanya bahwa Electra dengan jumlah bahan bakar yang dimiliki, seharusnya mampu bertahan selama 24 jam, bukan selama 20 jam seperti yang dialami oleh Electra yang dikendalikan oleh Amelia.

Analisa yang dilakukan oleh pihak Jet Propulsion Center di Cal-Tech menyimpulkan bahwa dengan munculnya angin haluan, Amelia terpaksa terbang menanjak setinggi 10 ribu kaki dan kehabisan bahan bakar ketika dia menghilang. Sebagai informasi, lautan yang mengelilingi pulau Howland berkedalaman sekitar 18 ribu kaki. Sejak tahun 2002 hingga 2017, sebuah perusahaan yang bernama Nauticos bersama dengan tim lain, melakukan pencarian pada hampir seluas 2 ribu mil di lautan Pasifik dimana pesawat Electra kemungkinan tenggelam. Mereka juga melakukan penyisiran di dasar laut dengan menggunakan frekuensi sonar, tapi tetap tidak menemukan bukti keberadaan pesawat Electra tersebut.





Teori kedua menyatakan bahwa Amelia terdampar disebuah pulau yang bernama pulau Gardner atau sekarang bernama pulau Nikumaroro yang letaknya berada di sekitar 350 mil laut sebelah selatan pulau Howland. Dan berada di garis laut 157, 337, dimana Amelia sempat melaporkan posisinya.



Ketika pesawatnya kehabisan bahan bakar, sepertinya dia berada di daerah atol coral Nikumaroro dan saat gelombang tidak terlalu tinggi, Amelia menggunakannya sebagai tempat landasan.



Sekitar 2-3 tahun kemudian pada tahun 1939-1940, seorang British Colonial Officer yang bernama Gerald Gallagher menemukan sisa-sisa tempat berkemah di pulau Nikumaroro tersebut bersama dengan sebuah kotak yang berisi sextant yang adalah merupakan alat yang digunakan untuk mengukur longitude dan latitude melalui benda angkasa.

Namun, hal yang paling provokatif ditemukan, yaitu kerangka manusia yang tidak utuh dan 12 tulang lainnya. Tulang-tulang tersebut kemudian dianalisa oleh seorang dokter yang bernama D.W. Hoodless, yang bekerja di sekolah kedokteran di Fiji. Tapi Hoodless memastikan bahwa tulang-tulang tersebut merupakan milik seorang laki-laki yang pendek, kekar, dan keturunan bangsa Eropa. Jadi pastinya bukan milik Amelia atau rekannya. Sayangnya, setelah menyatakan kesimpulannya, Hoodless menghancurkan tulang-tulang tersebut. Dengan demikian orang lain tidak dapat melakukan analisa DNA dikemudian hari.



Bagaimanapun, pihak The International Group For Historical Aircraft Recovery atau TIGHAR, menggunakan sistem pengukuran asli milik Hoodless yang dia lakukan terhadap tulang-tulang itu. Dan pembaruan database saat ini memastikan bahwa tulang-tulang tersebut bisa saja adalah milik seorang wanita yang tingginya diatas rata-rata, serta merupakan keturunan bangsa Eropa. Dan secara kebetulan, Amelia memiliki tinggi sekitar 5'7" atau 5'8".



Menurut direktur TIGHAR yang bernama Ric Gillespie, alasan mengapa hanya ada sebagian kerangka manusia yang ditemukan di pulau Nikumaroro adalah karena kepiting kelapa yang hidup disana. Dia berpikir bahwa kepiting kelapa telah membawa tulang-tulang itu kedalam liang tanah dan memakannya. Kepiting kelapa mampu tumbuh hingga sepanjang 3 kaki dan mampu membelah kelapa dengan penjepit yang mereka miliki. Dan mereka merupakan makhluk antropoda terbesar yang hidup di pulau tersebut.



Gillespie juga mengatakan bahwa sebuah foto diambil pada tahun 1937 oleh British Expedition yang menuju ke pulau Nikumaroro. Dia percaya pada foto tersebut menunjukan sebuah roda landas yang muncul ke permukaan air. Gillespie juga percaya bahwa Amelia pasti menggunakan radio pesawatnya untuk memberi signal tanda meminta bantuan, seminggu sebelum pesawat yang dikendalikannya jatuh. Tapi jika radio pesawatnya tersebut sudah berada di dalam air, sudah pasti tidak akan berfungsi.

Menariknya, menurut Gillespie, kemungkinan transmisi radio dari Amelia sempat terdengar selama seminggu setelah dia dinyatakan hilang, dimana bertepatan dengan gelombang rendah yang muncul di pulau tersebut. Disaat radio pesawat mungkin tidak sedang berada di dalam air, dan kemungkinan masih berfungsi.



Seorang remaja yang bernama Betty Klenck mengklaim bahwa melalui radio gelombang pendeknya dia mendengar suara seorang wanita mengatakan,

Quote:


Klenck juga mendengar suara wanita tersebut bertengkar dengan suara seorang laki-laki. Dan Klenck juga sempat mendengar wanita tersebut mengatakan,

Quote:


Klenck mendengarkan secara berulang-ulang suara-suara tersebut selama tiga jam dan menyimpannya di dalam sebuah buku catatan. Kemudian ayah Klenck melaporkan penemuan anaknya pada pihak Coast Guard dan tampaknya mereka tidak meresponnya secara serius. Karena sebelumnya sudah banyak laporan dari lusinan pesan yang dikirim Amelia dari berbagai negara, setiap hari setelah dia hilang.



Pada tahun 1991, Gillespie menemukan sol sepatu karet di pulau Nikumaroro dengan stempel bertuliskan Cat's Paw Rubber Company, USA. Sol tersebut berasal dari sepatu dengan jenis yang sama yang terlihat dipakai oleh Amelia ketika dia berada di Indonesia tidak lama sebelum dia hilang. Namun sol sepatu tersebut berukuran 9, ukuran yang terlalu besar untuk Amelia.

Gillespie juga menemukan potongan aluminium pesawat berpaku dengan ukuran 23x19 inci. Pihak TIGHAR percaya bahwa potongan aluminium tersebut berasal dari tambalan di dekat ekor pesawat. Namun, Elgen Long, seorang penerbang pertama yang mengelilingi dunia melewati dua kutub dan seorang peneliti serta penulis, mengatakan bahwa potongan aluminium tersebut bukan dari pesawat milik Amelia.

Seorang ahli lain yang merupakan karyawan Lockheed yang mengerjakan pesawat yang dikendalikan oleh Amelia, juga mengatakan hal yang sama seperti yang diungkapkan Elgen Long. Hal yang paling memberatkan dari teori ini adalah Angkatan Laut Amerika pernah melewati pulau Nikumaroro tersebut pada tanggal 9 Juli, seminggu setelah Amelia dinyatakan hilang. Dan mereka mengaku tidak melihat apa-apa disana.





Teori ketiga diungkapkan oleh Rollin C. Reineck, seorang pensiunan Kolonel Angkatan Udara Amerika. Dia mengatakan bahwa Amelia adalah seorang mata-mata dan berkomplot dengan pemerintah Amerika.



Reineck berpendapat bahwa Amelia mempunyai rencana B dimana jika dia tidak menemukan pulau Howland, maka dia akan membuang pesawatnya di dekat pulau Marshall yang jaraknya hanya 800 mil dari pulau Howland. Dengan begitu, pemerintah Amerika dapat melakukan pengintaian di pulau Marshall yang dimana saat itu masih ditempati oleh Jepang.

Hal yang memberatkan rencana ini adalah bahwa penghuni pulau Marshall pernah melihat pesawat milik Amelia jatuh di pulau mereka. Bagaimanapun, rencana tersebut berubah menjadi serba salah ketika pihak Jepang menyadap dan menangkap Amelia dan rekannya. Kemudian mereka dibebaskan beberapa tahun kemudian setelah perang, dan keduanya kembali ke Amerika dengan menggunakan nama lain.

Beberapa orang percaya bahwa Amelia pindah ke New Jersey dan mengganti namanya menjadi Irene Craigmile. Kemudian mengganti namanya lagi dengan Irene Bolam setelah dia menikah. Meskipun teori ini mustahil, setidaknya muncul spekulasi bahwa Amelia Earhart adalah merupakan Irene Bolam setelah suaminya sendiri menuntut penerbit buku yang membagikan spekulasi ini. Namun menurut TIGHAR, kemiripannya tidak begitu kuat ketika membandingkan foto Amelia dan Irene yang diambil secara terpisah dalam waktu 40 tahun. Bagaimanapun juga, Irene Bolam meninggal pada tahun 1982.





Versi lain dari teori ketiga adalah setelah ditangkap di pulau Marshall, Amelia dan rekannya dieksekusi. Seorang Sersan tentara bernama Thomas E. Devine mengaku bahwa pada Juli 1944, dia bertemu dengan grup Angkatan Laut Amerika yang sedang menjaga hangar yang berisi pesawat Electra di pulau yang pernah diduduki Jepang yang bernama pulau Saipan. Devine juga mengaku bahwa tentara Angkatan Laut menghancurkan pesawat Electra tersebut.



Lebih jauh lagi, sebuah foto yang diyakini menunjukkan Amelia dan rekannya yang sengaja disamarkan disebuah dok di pulau Marshall. Foto tersebut didapat dari National Archives oleh pensiunan penyidik pemerintah yang bernama Les Kinney. Foto tersebut dianalisa oleh berbagai ahli yang merasa optimis bahwa foto tersebut adalah benar merupakan foto dari Amelia dan rekannya. Sayangnya, foto tersebut terbantahkan ketika dua orang blogger menemukan foto tersebut disebuah buku Jepang yang diterbitkan pada tahun 1935, 2 tahun sebelum Amelia hilang.



Mengenyampingkan foto tersebut, keraguan muncul jika Amelia, mengingat pesawatnya kehabisan bahan bakar, bagaimanapun dia tidak akan berhasil sampai ke pulau Marshall. Yang memiliki keraguan tersebut diantaranya adalah Elgan Long, seorang veteran pilot, dan Fred Patterson, seorang pilot untuk World Airways dan juga ahli pesawat Electra.





Teori terakhir, kemungkinan Amelia melakukan kontak dengan alien, secara tidak sengaja ataupun secara sadar dan bersekongkol dengan pemerintah Amerika. Memang, teori alien ini sedikit membuat paranoia. Tapi sebuah episode Star Trek Voyager dari tahun 1995 dibuat berdasarkan ide tersebut.





Pada akhirnya, semua orang percaya bahwa Amelia hanya mengalami kecelakaan pesawat dan meninggal. Tapi tetap, tidak ada jalan lain untuk menceritakan apakah salah satu dari sekian teori yang muncul tersebut sudah pernah terjadi. Sebelum pesawat atau mayat Amelia dan rekannya ditemukan, kasus ini tidak akan pernah terpecahkan.



Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber :



sadako88Avatar border
miroslavklose7Avatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan