standalone17Avatar border
TS
standalone17
Di Bawah Langit Malam Kota Bandung

"David.."
sebuah tepukan ringan mendarat di pundak sebelah kiriku, reflek aku menengok ke arah tepukan dan kudapati sesosok wanita dengan paras ayu dan rambut sepundak.
"Mi.. Mila..?"
Mila namanya.. belum lama ini kami "berpisah" karena sebuah alasan yang sangat tidak logis menurutku, yaitu "kamu terlalu baik buat aku".
Tidak logis seperti menangkap ikan paus pakai sumpit !

[14 bulan yang lalu]

Selepas jam pulang kantor, aku yang setiap hari tak ingin berlama-lama didalam ruangan kerja langsung menuju parkiran motor yang berada di Basement gedung 17 lantai ini. Tak lupa motor ku nyalakan dan dibiarkan agar mesin motor dirasa sudah cukup panas. Setelah meliwati gate parking otomatis, sekilas kulihat Mila sedang mematung di depan pos satpam gedung seorang diri.
"kamu ada yang anter pulang?"
"nggk ada deh kayaknya, mau pesen ojek online aja"
"jangan.. biar aku anterin km pulang aja"
"ta.. tapi.. rumah kita kan nggk searah"
"udah gapapa, ayo naik !"
"yaudah deh, makasih banyak ya Vid.."
"nanti aja bilang makasihnya, belum juga nyampe"

Jalanan ibukota sore itu seperti sudah merestui perjalanku dengan Mila, tak ada rentetan mobil dan cuacanya begitu hangat dengan pemandangan senja diujung jalan. hingga tak terasa sudah 10 menit berlalu aku memboncengi Mila pulang ke rumahnya.
"yuk masuk dulu Vid.."
"ee.. lain kali aja ya, kalo mampir nanti pasti keburu macet jalanan"
"ohh gitu, yaudah sekarang boleh kan bilang makasih?"
"iya boleh"
"yaudah makasih ya Vid udah nganterin aku pulang dengan keadaan utuh"
"iya sama-sama Mil.. klo perlu bantuan jangan sungkan bilang aja ya"

Esoknya, aku datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Sengaja agar bisa nongkrong di pantry dan menunggu Mila disana. Maklum ruangan kerja aku dan Mila memang berbeda, dia divisi Keuangan, sedangkan aku divisi Engineering.

Waktu awal Mila masuk kantor 1 tahun lalu, ia sedikit berbeda dari kebanyakan wanita karir di kantorku. ia tidak suka berkumpul di cafe sebelah kantor yang jadi tempat nongkrong hampir semua karyawan kantor ini. Makanya aku baru tau Mila dari informasi si Gio,teman tongkrongan sekaligus 1 divisi dengan Mila.

"Vid.. lu tau gak di ruangan gw ada orang baru"
"ya terus apa hubungannya dengan gw?"
"makanya dengerin dulu.. dia ini cewek bro"
"hmm.. trus??"
"wajahnya imut, putih, rambutnya pendek, bodynya mantep, ini mah type lu banget bro.. makanya gw pengen kenalin lu ke dia"
"kalo dia orang baru, ko gw gak tau bahkan nggk pernah liat di kantor ini?"
"iyalah, dia jarang kumpul sama anak-anak lain. dan orang nya agak tertutup, nah gw pengen kenalin ke lu, siapa tau dia emang jodoh lu"
"oke atur aja kapan dan gimana nya, gw jadi penasaran sama orang baru yang lu ceritain tadi"

Gio memperkenalkan ku dengan orang baru tersebut disela-sela istirahat makan siang. Tak lupa aku meminta kontak nya dengan alasan siapa tau ada keperluan mendadak dengan orang keuangan. lho, aku tidak berbohong. ngajak jalan bareng merupakan keperluan mendadak bukan?
1 minggu setelah aku mengantar Mila pulang ke rumahnya hubungan kami semakin dekat, dan dirasa cukup dekat dengannya aku memberanikan diri untuk mengajaknya makan di Restoran Jepang di Mall daerah selatan ibukota. Awalnya Mila sempat menolak, katanya dia belum pernah makan makanan jepang. namun aku meyakinkan dia bahwa selalu ada waktu untuk mencoba hal baru, hingga akhirnya dia menerima ajakanku.
Kami sepakat pergi saat weekend, agar quality time kami lebih longgar dibandingkan saat pulang kerja.

"kamu pesen apa Mil..?"
"gak tau aku bingung, dibilang aku belum pernah nyoba makanan jepang malah nanya aku"
"oh iya lupa.. haha.. yaudah kamu pengen makan apa? mie (ramen)? daging? apa ikan? biar aku kasih rekomendasinya buat kamu"
"aku terserah kamu aja deh.."
"yaudah aku pesen sekarang ya"

lalu aku memanggil pramusaji untuk memesan beberapa menu makanan jepang, yaitu  Yakiniku Beef, Teriyaki Chicken, Sushi, Sashimi dan beberapa side dish. Sambil menunggu makanan datang, aku menceritakan bahwa ada beberapa makanan jepang yang pengajiannya berbahan ikan atau daging mentah. contohnya seperi yang aku pesan tadi yaitu Sushi dan Sashimi, bagi sebagian orang indonesia mungkin/tidak suka memakan daging atau ikan mentah, bisa saja saat pertama kali memakan sashimi akan muntah-muntah. tapi untungnya Mila bisa menerima makanan jepang ini.

"enak juga ya Vid Sushi disini, aku kita daging nya akan bau amis, tapi pas dicobain seger juga dagingnya"
"bagus kalo kamu suka, aku kira kamu bakalan muntah-muntah terus minta balik"
"enak aja.. makanan mahal begini dimuntahin"
*kami berdua tertawa lepas hingga membuat pengunjung lain melirik kearah kami*
"yaudah abisin ya makannya. tuh Sashimi nya juga kamu makan Di, aku udah kenyang"
"ohya Di, kamu suka nonton film gak?"
"suka.. suka.. aku suka banget nonton film, tapi bukan drama korea kaya cewek-cewek biasanya ya. aku tuh suka nya film petualangan, atau comedy gitu"
"wah kebetulan aku juga sama suka film comedy, action, sama science fiction (sci-fi) gitu. Gimana abis ini kita nonton aja Di?"
"wah boleh boleh. tapi emang ada film yang seru sekarang?"
"kita liat dulu aja"

Mila tampak bersemangat setelah ku ajak nonton film. Ternyata semesta mendukung saat kami cek ternyata ada film JUMANJI:Welcome to The Jungle. Sontak saja Mila menunjuk poster dengan wajah Dwayne Johnson yang menempel di dinding area lobby bioskop.
"kita nonton itu yuk Vid.."
"baru aku mau ngomong gitu.."
"oke tunggu sebentar, aku yang beliin tiket nontonnya, tadi kan kamu udah belikan aku makan di restoran jepang"
belum sempat aku membalas omongannya dia, Mila langsung saja menuju area ticketing. dan kembali dengan membawa popcorn ukuran besar dan minuman bersoda.
"kita bisa masuk 5 menit lagi ya Vid, ruangannya lagi di beresin dulu. ohya nih aku beli popcorn buat nemenin kita nonton film nya"
"emang the best kamu Mil, tau aja kalo nonton tanpa ngemil popcorn itu seperti malam tanpa bintang"
"hahaha.. bisa aja kamu Vid"
Sepanjang film kami fokus mentonton dan jarang ngobrol, rupanya Mila memang benar sangat menyukai film. tak jarang kami sama-sama tertawa melihat tingkah konyol Kevin Hartyang juga ada di film Jumanji.
Seusai film selesai aku mengantarkan Mila pulang ke rumah nya. Mila kembali mengajaku mampir di rumah nya, aku hanya menurutinya seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Aku dipersilahkan duduk dan istrahat di ruang tamu, sedangkan Mila langsung masuk kedalam, ttak berselang lama, Mila pun muncul sambil membawakan minuman yang ku taksir itu es sirup. kami banyak mengobrol tentang pribadi masing-masing, tentang keluarga dan cerita-cerita lucu saat masih kuliah.
jam 8 malam aku pulang ke rumah dengan hati yang sangat senang karena bisa seharian dengan Mila. ternyata dia orangnya tidak se-cuek kelihatannya.

Berminggu-minggu setelahnya kami masih intense jalan bareng dan chating-an bahkan kami berjanji ingin bermain Rafting (arum jeram) di daerah Cikidang, Sukabumi.
Namun sepertinya ada yang berbeda selepas Mila bertemu dengan Reva, teman 1 divisi denganku di kantor. Aku sendiri tak tahu apa yang mereka omongkan, atau lebih tepatnya apa yang Reva bilang ke Mila tentangku. Hubunganku dengan Reva memang kurang bagus belakangan ini.
Awalnya aku mengira pertemuan Mila dengan Reva hanya masalah pekerjaan, namun saat aku merasakan ada yang berbeda dengan sikap Mila aku langsung menyimpulkan ada masalah pribadi yang ikut didalamnya.
Saat ku tanya Mila kenapa sikapnya berbeda, dia hanya menjawab sekenanya saja. sangat terlihat bahwa Mila menjauhiku. dan aku tak mungkin menanyakan ke Reva soal apa yang dia katakan ke Mila. mana mau dia jawab jujur soal itu.
Berhari-hari ku biarkan Mila seperti itu, tapi lama-kelamaan seperti ada yang mengganjal dihati ini. sebenarnya apa yang salah denganku? aku tidak pernah berkata kasar pada Mila, aku tidak pernah melecehkan dia. sampai akhirnya aku desak Mila tentang perubahan sikap dia. dan ia hanya menjawab..
.."KAMU TERLALU BAIK BUAT AKU"..

Mendengar jawaban Mila, aku hanya diam mematung.. lalu perlahan kutatap perlahan wajahnya, seperti ada sesuatu yang disimpan sangat dalam di balik mulut yang terkunci itu. meskipun begitu aku tak mau memaksanya mengatakan yang sebenarnya, lalu ia pamit tanpa mengatakan sepatah katapun dan hilang bersama suara langkah kakinya.
Selepas kejadian itu, hubunganku dengan Mila menjadi merenggang. beberapa kali saat bertemu di kantor pun dia hanya melenggang tanpa menyapa bahkan menoleh pun tidak. Aku yang ingin membahas perkataan dia tempo hari seketika mengurungkan niatnya, dan akhirnya aku coba pendam sendiri.

Spoiler for poetry:



[1 Tahun Kemudian]

Aku ditugaskan oleh kantor untuk mengurusi project di salahsatu Hotel di Kota Kembang, sabtu sore selepas pulang dari project aku terbiasa ngopi di pinggiran Coffe Shop daerah Dago. tiba-tiba ada yang menepuk pundak kiri dan memanggil namaku
"David.."
"Mi.. Mila..?"
Kami berdua saling diam dan sedikit canggung, lalu ku persilahkan Mila duduk di sofa depanku
"Kok kamu bisa ada disini Mil?"
"Iya aku habis pergi ke toko baju daerah sini, kamu sendirian Vid?"
"Tadinya berdua sama temen, tapi dia udah balik duluan mau ketemuan sama cewek Bandung katanya.."
"ohh gitu.. Hmm.. Vid aku boleh ngomong sesuatu sama km gak?"
"yaelah Mil.. kan daritadi juga km udah ngomong.."
"tapi ini soal kejadian waktu itu, dan kenapa aku ngejauhin kamu Vid"
"oke coba kamu jelasin biar aku bisa tau apa alesan kamu waktu itu ngejauhin aku, biar semua nya clear"
"Waktu itu kan aku bilang sama kamu ya mau ketemu Reva, karena dia bilang mau ada yang di obrolin sama aku masalah kerjaan.."
"iya itu aku tau, terus.."
"nah ternyata dia bukan ngebahas soal kerjaan aja, tapi dia cerita tentang hubungan dia sama kamu. Kata dia kalian dulu pernah deket, bahkan hampir jadian tapi akhirnya nggk jadi karena kamu pernah marahin  dia didepan umum dan itu membuat dia malu sampe dia nangis sendirian sambil diliatin orang banyak. dan katanya kamu kasar kalo ke cewek. apa itu semua bener Vid?"
"udah aku duga kamu pasti dibilangin yang aneh-aneh sama Reva. Oke aku jelasin ke kamu kejadian yang sebenernya antar Aku dan Reva"
Aku sruput kopi dulu yang sedari tadi menjadi dingin
"Aku dan Reva memang pernah deket, tapi itu terjadi karena dia deketin temen aku. dan aku yang jadi 'Mak Comblang'nya dia. sampai akhirnya Reva dan temen aku itu resmi jadian. Tapi belum lama hubungan mereka, aku pergokin Reva jalan sama Cowok lain di Mall, sambil gandengan dan mesra-mesraan. melihat kejadian itu aku langsung samperin dan tanya ke dia apa hubungannya dengan Cowok ini. Eh yang di tanya malah marah-marah dan bilang ini bukan urusan aku, dan bilang bahwa aku gausah ikut campur urusannya dia. ya memang siapa juga yang mau ikut campur, aku ngelakuin ini karena temen aku yang juga cowoknya dia merasa di khianatin sama Reva. Habis gitu aku bentak aja si Reva di depan cowok yang dia gandeng itu, aku bilang bahwa kamu perempuan egois dan nggk pantes jadian sama temen aku. setelah aku marahin Reva, aku langsung pergi dan hubungin temen aku yang cowok nya Reva. aku kirim bukti foto & video dan kronologi bahwa aku mergokin cewek dia di Mall dengan selingkuhannya. Besokannya Reva dan temen aku itu putus, setelah dari situ Reva menjadi benci bahkan dendam sama aku. Bener-bener aneh itu cewek.. dia yang salah malah dia yang marah"
"terus yang katanya kamu main kasar ke Reva itu bener?"
"nggk lah, 1 jari pun aku nggk pernah nyentuh apalagi main kasar ke cewek"
"kalo cerita kamu bener, mana bukti foto&video yang km kirim ke temen kamu itu"
lalu aku pun mengambil hp dan mencari bukti foto & video selingkuhannya Reva di Mall. dan setelah ketemu aku kasih lihat pada Mila agar dia tau cerita yang sebenernya.
"Maafin aku ya Vid.. aku langsung percaya dengan omongannya Reva tanpa tanya langsung sama kamu. dan sekarang aku udah tau kejadian yang sebenernya kaya gimana. aku percaya sama km Vid.. kamu mau kan maafin aku?"
"Aku mau maafin kamu dengan 1 syarat.."
"ko pake syarat segala? emang apa yang mau minta?"
"aku mau maafin kamu kalo kamu ikut aku main Rafting di Sukabumi.."
"ah kamu mah, kirain syarat nya apa. Yaudah hayu kita rafting akhir tahun ini ya"
"oke kapan aja aku bisa asal sama kamu.. hihi emoticon-Embarrassment
Akhirnya sabtu sore itu di Bandung hubungan Aku dan Mila rekat kembali. Tak ku sia-siakan moment itu aku ajak Mila pergi ke salahsatu spot Culinary Night, kami mencoba beberapa jajanan khas di bandung dan berbincang mengenai apa saja yang kami lakukan selama ini tidak bertamu.
Sebelum pulang, aku ajak Mila pergi ke daerah Dago Pakar untuk merasakan dinginnya Kota Bandung, sekaligus ingin menyatakan perasaan yang selama ini aku pendam. Kami duduk disebuah bangku yang terbuat dari kayu, dengan pemandangan kemerlapnya Kota Bandung yang sedang disinari rembulan. Sungguh begitu romantis pikirku.. dengan dibekali percaya diri dan rencana serba dadakan, aku hanya bisa memaksimalkan momen ini untuk menyatakan perasaanku yang sebenarnya. aku tak ingin Mila menjauh lagi dariku dan ingin terus menjaganya.
Penantian yang ku alami akhirnya berbuah manis, Mila menerima cintaku dan memintaku untuk menjaganya.
Quote:



Narasi: @standalone17 

gambar: google & pinterest
Diubah oleh standalone17 28-06-2022 00:31
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
20
3K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan