KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Kata-kata Vulgar Sering Trending di Twitter, Dilema Buzzer Soleh dan Solehah

Jum’at pagi (15/7/2022), beberapa kata yang kurang sopan menduduki rangking atas trending Twitter Indonesia. Agan dan Sista nggak kaget lagi ya dengan konten-kontennya?
 

Twitter Masuk Daftar Dirty Dozen
 
The National Center on Sexual Exploitation (NCOSE), organisasi nirlaba di Amerika yang memerhatikan masalah eksploitasi seksual telah memasukkan Twitter ke dalam daftar perusahaan dirty dozen. Artinya bisnis Twitter terkait erat dengan eksploitasi dan pelecehan seksual.
 
Menurut pantauan NCOSE, pedofil dan para pemangsa aktif berdagang konten kriminal seperti pelecehan seksual anak dan pornografi nonkonsensual. Akun-akun yang mengirimkan iklan seks komersial bertebaran seolah tanpa kendali, termasuk bisnis prostitusi.
 

Agan dan Sista mungkin pernah tanpa sengaja menemukan iklan open BO atau sejenisnya dalam kata-kata yang sedang trending di Twitter. Pakai foto vulgar lagi. Berarti laporan NCOSE memang benar adanya.
 
Tindakan Twitter
 
Twitter sebenarnya tidak diam saja dengan akun dan konten pornografi yang berseliweran di linimasanya. Berdasarkan laporan NCOSE, pada Maret 2017, Twitter mulai memblokir beberapa istilah pencarian terkait pornografi dari pencarian langsung di bagian "Foto" dan "Video"
 

Desember 2017, Twitter juga pernah mengumumkan akan lebih menegakkan aturannya tentang konten yang kasar dan penuh kebencian. Twitter akan memblokir konten kebencian serta konten yang merendahkan atau melecehkan.
 
Pada tahun 2019, Twitter juga tidak mengizinkan konten yang menggambarkan kekerasan dan atau penyerangan seksual. Termasuk konten seksual yang dibagikan tanpa persetujuan, upskirting, deepfakepornography, dan banyak lagi. Namun di sisi lain, juru bicara Twitter menyatakan bahwa akun yang hanya berbagi konten dewasa untuk mengekspresikan seksualitas atau minat mereka tidak akan ditangguhkan.
 
Akhir 2021, Twitter berjanji bahwa jika mereka diberi tahu bahwa Tweet berisi media pribadi yang dibagikan tanpa persetujuan seseorang, mereka akan mengambil tindakan yang sejalan dengan opsi penegakannya. Namun kebijakan tersebut tidak berjalan karena tidak ada standar baku soal pelecehan seksual.
 
Berbagai upaya Twitter itu belum cukup untuk membendung maraknya eksploitasi seksual di platformnya menurut NCOSE. Dan hal itu makin terbukti dengan seringnya kata engas menempati rangking trending Indonesia.
 

Sebagai orang awam, mudahnya nggak usah pakai Twitter lagi kan, ya? Ekstrimnya, berhenti menggunakan media sosial saja. Selanjutnya edukasi kepada keluarga dan sanak saudara soal konten Twitter.
 
Apabila profesi Agan dan Sista sebagai influencer, buzzeratau sejenisnya, tentu nggak bisa nggak pakai Twitter, kan? Tidak ikut arus dan tetap membanjiri Twitter dengan konten-konten baik aja, ya. Agan dan Sisita punya saran lain? Silakan beri saran terbaiknya.


Sumber  1234

yeduokaAvatar border
yeduoka memberi reputasi
2
2.3K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan