marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Ketika Tubuh Seorang Kanibal Diawetkan #KamisKriminal


"Don’t stay out after dark, or the ghost of See Uey will eat you".


Disuatu hari Senin sore pada tahun 1958 lalu, Somboon Boonyakan yang berusia 8 tahun, pergi untuk membeli sayur dari tukang kebun lokal Cina untuk makan malam keluarganya. Namun, Somboon tidak pernah kembali. Ayah Somboon yang bernama Nawa Boonyakan memanggil teman-temannya untuk mencari anaknya yang hilang di hutan dekat rumah mereka di kota tepi laut Noen Phra, provinsi Rayong, Thailand. Nawa takut anaknya tersebut akan pergi jauh.

Spoiler for :


Di dalam hutan, Nawa dan teman-temannya menemukan seorang tukang kebun tempat Somboon membeli sayur. Namanya adalah See Uey, dia sedang membakar setumpukan semak-semak ketika Nawa menemukannya. Nawa yang saat itu gelisah, berharap See Uey bisa memberikan informasi tentang Somboon.

Namun tanpa sengaja Nawa memperhatikan sesuatu yang berada di bawah tumpukan semak-semak yang sedang dibakar oleh See Uey, yang adalah sepasang kaki kecil. Nawa bergegas memadamkan api dan mendapatkan tubuh Somboon yang sudah setengah terbakar. Nawa sangat marah, dia bersama dengan teman-temannya menyerang See Uey dan menahannya sampai polisi tiba.

Ketika diinterogasi oleh polisi, See Uey mengatakan bahwa Somboon datang untuk membeli sayuran ketika dia sedang bekerja di kebun. See Uey lalu menikam Somboon di bagian tenggorokannya, mencuci tubuhnya yang sudah tidak bernyawa, memotong bagian hati, jantung, dan ginjalnya, serta merobek bagian ususnya. See Uey kemudian menyimpan organ-organ tersebut di lemari dapurnya untuk dikonsumsi nanti. Setelah itu, tubuh Somboon kemudian dibakar untuk menutupi kejahatannya.


Selain Somboon, See Uey juga mengaku telah membunuh lima orang anak lainnya. Dia mengatakan bahwa dia menyerang korban pertamanya yang bernama Bangorn Pamornsut yang berusia 8 tahun, di dekat pasar pada malam tanggal 10 April 1954. See Uey menggigit tenggorokan Bangorn dan mencoba menyeretnya ke hutan, namun dia berhasil melarikan diri.

Korban berikutnya bernama Nid Saephu yang berumur 11 tahun. Nid diculik pada tanggal 19 Mei 1954 disebuah acara pernikahan yang secara kebetulan diselenggarakan pada malam hari. See Uey menikam bagian tenggorokannya, kemudian dia mengambil organ bagian jantung, hati, dan ginjalnya. Tubuh Nid ditemukan keesokan paginya di samping sebuah jalur kereta api.

Setelah membunuh Muaychu Saehua yang merupakan korban ketiga dan berumur enam tahun di Bangkok pada tanggal 30 November 1954, See Uey kemudian membunuh Kimhiang Saelee yang berumur tujuh tahun pada tanggal 22 Juni 1955 dan membunuh saudaranya yang bernama Ngan Saelee yang berumur 10 tahun di distrik Sam Roi Yot Prachuap pada tanggal 28 Oktober 1955.

Setelah beberapa waktu berlalu, para orang tua sempat bisa menghela nafas lega karena pembunuhan terhadap anak-anak tidak terjadi lagi. Namun dua tahun kemudian, See Uey kembali melakukan pembunuhan yang korbannya bernama Siewchu Saelim yang berumur lima tahun. Tubuh Siewchu ditemukan di sebelah pagoda kuno Phra Pathom Chedi dalam keadaan sudah dimutilasi, pada tanggal 6 Februari 1957.


See Uey Sae-Ung merupakan seorang imigran Cina. Dia dilahirkan pada tahun 1927 disebuah keluarga petani di kota pelabuhan Cina bagian selatan, Shantou. Ayahnya bernama Bai Ding Sae-Ung, sedangkan ibunya bernama Hun Ho Sae Ung. Pada tahun 1945, ketika dia berumur 18 tahun, dia sengaja dilatih untuk melawan tentara Jepang yang saat itu menduduki Cina pada masa Perang Dunia kedua.

See Uey mengatakan bahwa unitnya pernah terpisah dan dikepung oleh tentara Jepang selama berminggu-minggu. Sementara rekannya memakan rumput untuk bertahan hidup, See Uey justru memakan daging tentara yang terbunuh di medan perang. Saat itu adalah pertama kalinya dia mencicipi daging manusia.

Setelah perang berakhir, See Uey datang ke Thailand pada tahun 1946 melalui kapal kargo, sama seperti imigran dari Cina lainnya. Kapal kargo yang dia tumpangi mendarat di pelabuhan Khlong Toei pada tanggal 28 Desember 1946. Dia mengambil beberapa pekerjaan kasar di ibukota seperti menarik becak, sebelum menemukan pekerjaan terakhirnya sebagai tukang kebun di Prachuap Khiri Khan.

Spoiler for :


Oleh seorang wartawan, See Uey digambarkan sebagai seorang pria yang pendek dan kurus, serta memiliki kebiasaan menggaruk-garuk kepalanya dan sering menguap. Dia terlihat seperti orang yang biasa. Namun, ketika menguap dan membuka mulutnya, giginya terlihat tajam dan matanya berubah seperti binatang buas yang siap untuk melawan mangsanya.


Selain mengatakan tentang kronologi pembunuhan yang dilakukan terhadap Somboon dan beberapa orang korban lainnya, See Uey juga mengatakan kepada pihak penyelidik bahwa dia membunuh korbannya karena dia suka memakan organ vital mereka. Dia berpikir bahwa selain rasanya yang enak, dengan memakan organ bagian jantung, ginjal dan hati akan membuat dia tetap sehat.

Namun See Uey membuat satu pengecualian untuk Muaychu Saehua, korban yang dia bunuh di dekat Istana Chitlada di Bangkok. Dia mengatakan bahwa jantung Muaychu terlalu kecil untuk menjadi sebuah makanan yang menyehatkan. Oleh karena itu, See Uey hanya memakan bagian tenggorokannya saja.

Spoiler for :


Selain itu, See Uey dengan sengaja memilih anak-anak kecil yang berumur 6-11 tahun sebagai korbannya. Karena menurutnya, anak-anak kecil terlihat polos dan lebih mudah untuk dipancing serta dibodohi. Jika dia memilih orang dewasa sebagai korbannya, dia berpikir bahwa mereka cenderung akan melakukan perlawanan.


See Uey yang hanya mampu berbicara sedikit dalam bahasa Thailand, menjalani persidangan pada tanggal 25 Maret 1958. Pada awalnya, pengadilan memberi putusan hukuman seumur hidup terhadap See Uey karena dia mengaku bersalah atas setiap tuduhan pembunuhan yang ditujukan kepadanya. Namun, pihak jaksa penuntut segera mengajukan banding atas putusan tersebut, dengan alasan bahwa grasi wajib yang diberikan untuk pengakuan sebuah kejahatan seharusnya tidak berlaku untuk See Uey karena bukti-bukti sudah cukup untuk memberinya hukuman mati.

Pihak pengadilan banding menyetujui alasan tersebut dan memberi putusan hukuman mati kepada See Uey. Dia sempat pingsan setelah mendengar putusan yang diberikan kepadanya. Namun, dia kemudian sadar setelah seorang polisi memberinya beberapa isapan rokok.

Sambil menunggu pelaksanaan hukuman mati, See Uey sempat dikurung di penjara Bang Kwang yang terletak di sebelah utara Bangkok. Hingga pada akhirnya, Sarit Thanarat yang merupakan pemimpin militer tertinggi saat itu menandatangani perintah untuk kematiannya. See Uey dieksekusi oleh regu tembak pada tanggal 17 September 1959.

Spoiler for Siriraj Museum Hospital:


Hingga saat ini, mayat See Uey masih berada di museum kedokteran forensik Songkran Niyomsane yang terletak di lantai dasar Siriraj Hospital dan dipamerkan untuk umum. Mayat See Uey secara sengaja diawetkan dengan menggunakan formalin sebagai bahan untuk mengawetkan dan tubuhnya juga dilapisi lilin.

Spoiler for :


Dengan rantai yang masih terikat di bagian perut, mayat See Uey diletakkan di dalam sebuah peti kaca dengan posisi tubuhnya yang cenderung miring ke sebelah kanan. Rongga matanya yang kosong, serta lubang bekas peluru yang ditinggalkan oleh regu tembak ketika dia menjalani eksekusi, juga telah diisi dengan parafin putih.


Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber 1
sumber 2

dhanielshimabuaAvatar border
asamboiganAvatar border
c4punk1950...Avatar border
c4punk1950... dan 34 lainnya memberi reputasi
33
16.1K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan