marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
"Yang Membunuh Black Dahlia Adalah Ayahku Sendiri" #SeninMisteri


Elizabeth Short lahir pada tanggal 29 Juli 1924 di Boston, Massachusetts. Elizabeth merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, dari pasangan Cleo A. Short dan Phoebe May Sawyer. Pada tahun 1927, Elizabeth dan keluarganya pindah ke Portland, Maine, sebelum pada akhirnya menetap di Medfird, Boston. Ayah Elizabeth merupakan seorang pembuat miniatur lapangan golf, setidaknya sampai dia kehilangan seluruh tabungan yang dia miliki dalam sebuah kehancuran pasar saham yang terjadi pada tahun 1929. Setahun kemudian mobil ayahnya ditemukan di Charleston Bridge, dan ayahnya diduga telah melompat ke sungai Charles. Menyadari suaminya telah meninggal, ibu Elizabeth bekerja sebagai seorang penjaga buku.


Elizabeth pernah menjalani operasi paru-paru ketika dia berumur 15 tahun karena dia pernah mengalami serangan asma yang parah dan penyakit bronkhitis yang dideritanya. Dokter menyarankannya untuk pindah ke daerah yang memiliki iklim yang lebih ringan untuk mencegah masalah pernapasan selanjutnya. Oleh karena itu, Ibu Elizabeth mengirimnya ke Miami, Florida, untuk pergi bersama dengan teman-teman keluarganya selama tiga tahun. Dan di tahun keduanya, Elizabeth keluar dari Medford High School.

Pada akhir tahun 1942, ibu Elizabeth menerima sebuah surat yang berisi permintaan maaf dari suaminya yang diduga telah meninggal. Ayah Elizabeth sebenarnya masih hidup dan telah memulai hidup baru di California dan bekerja di galangan kapal Angkatan Laut Pulau Mare di dekat Teluk San Francisco. Ketika berumur 18 tahun, Elizabeth memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya. Namun, antara keduanya sempat terjadi pertengkaran yang hebat dan menyebabkan Elizabeth pindah dari rumah ayahnya pada tahun 1943.

Elizabeth sempat bekerja di Base Exchange di Camp Cooke, dan tinggal bersama dengan seorang sersan US Army Air Force yang justru kemudian dilaporkan karena pernah melakukan pelecehan terhadapnya. Pada pertengahan tahun 1943 Elizabeth pindah ke Santa Barbara, dan pada tanggal 23 September, dia ditangkap karena minum-minum di bar ketika masih di bawah umur. Pihak otoritas remaja mengirimnya kembali ke Massachusetts, namun dia malah kembali ke Florida, dan hanya sesekali mengunjungi keluarganya di Boston.


Pada bulan Juli 1946, Elizabeth pindah ke Los Angeles dan menghabiskan enam bulan terakhir hidupnya disana. Dia bekerja sebagai pelayan dan menyewa kamar di belakang sebuah klub malam yang bernama Florentine Gardens di Hollywood Boulevard. Dia banyak digambarkan sebagai calon aktris, karena dia sendiri memiliki cita-cita untuk menjadi seorang bintang film, meskipun dia tidak memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan dunia akting atau memiliki ilmu berakting yang diketahui.

Pada tanggal 9 Januari 1947, Elizabeth kembali ke rumahnya di Los Angeles setelah dia melakukan perjalanan ke San Diego bersama dengan seorang pria beristri yang berumur 25 tahun yang bernama Robert Manley. Robert yang merupakan seorang salesmanpernah mengatakan bahwa dia menurunkan Elizabeth di Biltmore Hotel yang terletak di pusat kota Los Angeles untuk bertemu dengan saudara perempuannya. Seorang staf Biltmore Hotel pernah melihat Elizabeth menggunakan telepon di lobi, dan setelahnya dia terlihat oleh seorang pelanggan Crown Grill Cocktail Lounge sedang berada di 754 South Olive Street, yang berjarak 600 meter dari Biltmore Hotel.


Pada tanggal 15 Januari 1947 jam 10 pagi, mayat Elizabeth ditemukan oleh seorang wanita yang bernama Betty Bersinger disebuah tanah kosong yang terletak diantara Coliseum Street dan West 39th Street. Saat itu Betty yang sedang berjalan dengan anaknya yang berumur tiga tahun, pada awalnya mengira mayat Elizabeth adalah sebuah manekin. Namun, ketika Betty menyadari bahwa manekin tersebut adalah seorang manusia, dia segera menghubungi polisi.

Spoiler for :

Ketika ditemukan, tubuh Elizabeth berada dalam kondisi tanpa mengenakan pakaian dan terpotong dua di bagian pinggang. Warna kulit tubuhnya cenderung sudah pucat dan tidak ada darah yang menetes sedikitpun. Pada bagian wajah terdapat luka yang memanjang dari pipi sebelah kiri hingga ke pipi sebelah kanan. Daging di bagian dada dan paha juga dipotong. Tubuh bagian atas diletakkan secara terpisah berjarak satu kaki dari tubuh bagian bawah. Bagian ususnya diselipkan secara rapi di bagian bawah pantatnya. Mayat Elizabeth seperti sengaja dibuat berpose dengan kedua tangan diletakkan di atas kepalanya, bagian sikunya ditekuk dalam sudut yang tepat, dan kedua kakinya dibentangkan.

Spoiler for :

Keesokan harinya pada tanggal 16 Januari 1947, proses otopsi dilakukan oleh seorang koroner Los Angeles County yang bernama Frederick Newbarr. Hasil laporan otopsi menyatakan bahwa Elizabeth memiliki tinggi 165 cm, berat 52 kg, mata berwarna biru muda, rambut berwarna cokelat, dan gigi yang rusak parah. Dia dinyatakan tewas sekitar sepuluh jam sebelum ditemukan, dan tubuhnya tampak seperti dimandikan terlebih dulu oleh si pelaku. Pelaku juga diduga memotong tubuh Elizabeth dengan rapi. Tubuhnya seperti dipotong dengan menggunakan teknik hemikorporektomi, yaitu proses operasi bedah yang digunakan untuk mengamputasi seluruh badan yang terletak di bawah pinggang termasuk kaki, alat kelamin, pinggul, anus dan rektum. Hal ini berarti si pelaku memiliki kemampuan atau pengalaman dalam mengoperasi tubuh manusia, karena dibutuhkan semacam alat khusus untuk melakukan pemotongan tubuh. Selain itu, sepertinya tubuh Elizabeth dipotong setelah dia dinyatakan tewas. Kemudian tubuhnya dibiarkan hingga darahnya berhenti mengalir sebelum akhirnya dibuang di tempat dimana dia ditemukan.
 
Pada bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher ditemukan bekas ikatan. Bagian tulang tengkoraknya tidak mengalami keretakan, namun terdapat memar di bagian depan dan sisi sebelah kanan kulit kepalanya. Kematiannya bisa dipastikan disebabkan oleh pendarahan yang berasal dari luka robek dibagian wajah dan pukulan dibagian kepala dan wajah. Lubang anus milik Elizabeth juga diperkirakan melebar, dan hal tersebut menunjukkan bahwa dia mungkin telah dirudapaksa, walaupun hasil pengujian yang dilakukan tidak menemukan keberadaan sperma.

Pada awalnya, mayat Elizabeth tidak dikenali. Namun, sidik jarinya dikirim ke FBI dan ditemukan arsip yang berasal dari penangkapan yang dilakukan terhadapnya pada tahun 1943. Setelah Elizabeth berhasil diidentifikasi, seorang reporter dari Los Angeles Examiner yang bernama William Randolph Hearst menghubungi ibu Elizabeth dan berpura-pura mengatakan padanya bahwa Elizabeth telah memenangkan sebuah kontes kecantikan. Setelah William mendapatkan banyak informasi, dia mengungkapkan bahwa sebenarnya Elizabeth telah tewas dibunuh. Surat kabar tersebut bersedia membiayai perjalanan ibu Elizabeth ke Los Angeles untuk membantu penyelidikan polisi. Namun, hal tersebut dilakukan justru untuk menjauhkannya dari polisi dan agar reporter dari surat kabar lain tidak bisa menjangkaunya.

Kemudian surat kabar The Examiner dan Los Angeles Hearst membuat sebuah artikel sensasional yang menggambarkan setelan jas hitam yang dikenakan oleh Elizabeth untuk terakhir kalinya, terlihat dikenakan seperti sebuah "rok ketat dan blus tipis". Media menjulukinya sebagai "Black Dahlia", dan menggambarkannya sebagai seorang petualang yang sedang berkeliaran di Hollywood Boulevard.


Pada tanggal 21 Januari 1947, seseorang yang mengaku sebagai pembunuh Elizabeth menelepon kantor editor surat kabar The Examiner yang bernama James Richardson. Penelepon tersebut memberi selamat atas artikel sensasional yang dibuat oleh surat kabar tersebut tentang kasus penemuan mayat Elizabeth. Si penelepon mengatakan bahwa dia berencana untuk menyerahkan diri. Namun, dia akan membiarkan polisi untuk mengejarnya lebih jauh terlebih dulu. Selain itu, si penelepon juga memberi tahu James untuk menantikan beberapa suvenir dari Elizabeth Short yang akan dikirim melalui pos.

Pada tanggal 24 Januari 1947, sebuah amplop manila ditemukan oleh seorang pekerja Layanan Pos Amerika, yang ditujukan kepada The Los Angeles Examiner dan surat kabar Los Angeles lainnya. Amplop tersebut ditulisi dengan kata-kata individual yang telah dipotong dan ditempel dari kliping koran. Di bagian depan amplop tertulis sebuah pesan bahwa barang-barang yang berada di dalamnya merupakan milik Elizabeth. Di dalam amplop tersebut berisi akta kelahiran milik Elizabeth, kartu nama, foto, nama yang tertulis di atas kertas, dan buku alamat dengan nama Mark Hansen yang diembos di bagian sampulnya. Pada surat-surat tersebut sempat tercium bau bensin yang diduga digosokkan untuk menghilangkan sidik jari si pelaku yang menempel disana. Sedangkan sidik jari yang didapatkan dari amplop dikirim ke FBI untuk dilakukan pengujian, namun tidak dapat dianalisis dengan benar.


Dihari yang sama, sebuah paket yang berisi sebuah tas tangan dan sepasang sepatu berbahan suede berwarna hitam diterima oleh surat kabar The Los Angeles Examiner. Paket tersebut terlihat di atas tong sampah yang terletak disebuah gang yang tidak jauh dari tempat mayat Elizabeth ditemukan. Barang-barang tersebut diidentifikasi keberadaan sidik jarinya, namun sepertinya sudah dibersihkan oleh si pelaku dengan menggunakan bensin.


Pada tanggal 26 Januari 1947, sebuah surat yang ditulis dengan tulisan tangan diterima oleh surat kabar The Los Angeles Examiner. Surat tersebut menyebutkan waktu dan lokasi dimana si pelaku akan menyerahkan diri pada polisi. Namun, ketika polisi sudah menunggu di lokasi yang disebutkan pada pagi hari tanggal 29 Januari 1947, si pelaku tidak muncul. Dan pada siang hari, sebuah surat kembali diterima oleh surat kabar The Los Angeles Examiner.


Surat kabar The Herald-Express juga menerima beberapa surat yang diduga dikirim oleh si pelaku yang ditulis dengan menggunakan potongan kata-kata yang berasal dari kliping koran.



Ketika diwawancarai, kepala tim penyelidik yang bernama Kapten Jack Donahue mengatakan bahwa dia yakin pembunuhan terhadap Elizabeth dilakukan disebuah bangunan yang terletak di pinggiran Los Angeles, lalu tubuhnya dibuang ke tempat dimana dia ditemukan. Berdasarkan bentuk potongan pada tubuh Elizabeth, polisi melihat kemungkinan bahwa pembunuhnya adalah seorang ahli bedah, dokter, atau seseorang yang memiliki pengetahuan medis. Oleh karena itu, pada pertengahan bulan Februari 1947, polisi menyerahkan surat perintah ke University of Southern California Medical School yang terletak di dekat lokasi penemuan mayat Elizabeth, untuk memberikan informasi tentang para mahasiswa yang belajar disana. Walaupun pihak universitas menyetujui hal tersebut dan meminta identitas mereka dirahasiakan, namun pemeriksaan yang dilakukan tidak membuahkan hasil.

Sejak Elizabeth datang ke Los Angeles, dia mengenal begitu banyak orang. Hal ini membuat tim penyelidik mengalami kesulitan untuk melakukan investigasi. Oleh karena itu, tim penyelidik menganggap bahwa setiap orang yang mengenal Elizabeth akan dijadikan sebagai tersangka. Ribuan orang menjalani interogasi, dan ratusan orang dianggap sebagai tersangka. Namun, ada beberapa nama yang memang menjadi tersangka kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Elizabeth. Sekitar 60 orang mengaku bahwa merekalah yang melakukan pembunuhan, kebanyakan diantara mereka adalah pria, dan beberapa diantaranya adalah wanita. Dan 24 orang diantaranya dianggap paling layak sebagai tersangka oleh pihak pengacara distrik Los Angeles.


Dari kesemua tersangka, yang paling menarik perhatian belakangan ini adalah George Hodel. Dia merupakan seorang dokter dengan highly intelligent. Dia mempelajari soal ilmu bedah saat dia sekolah kedokteran di University of California, dan membuka sebuah klinik di Los Angeles. Dia juga diyakini mampu melakukan tindakan operasi pengeluaran isi perut dan mutilasi. Selain menjadi dokter yang sibuk, dia juga menjadi seorang duda yang sibuk. Terbukti, dia mempunyai 11 anak dari 5 wanita yang berbeda.

Pada akhir tahun 1949, anak perempuan George Hodel yang bernama Tamar, menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan menghamilinya. Namun, George Hodel justru dibebaskan karena kesaksian Tamar dianggap kontradiktif dan mencari perhatian. Selain itu, dua dari tiga orang saksi memberikan kesaksian. Namun, saksi yang ketiga justru menarik kembali kesaksiannya dan menolak untuk maju. Ada kemungkinan George Hodel mengancamnya untuk diam.

George Hodel dijadikan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Elizabeth setelah persidangan pelecehan seksual yang menimpanya. Karena penjahat seksual yang berada di daerah tersebut saat itu sedang diselidiki, dan Tamar pernah mengklaim bahwa ayahnya adalah pembunuh Elizabeth. Selain itu, gelar kedokteran George Hodel juga menimbulkan kecurigaan mengingat pembunuh Elizabeth diduga adalah seorang ahli bedah, dokter, atau seseorang yang memiliki pengetahuan medis. Sedikitnya delapan orang saksi juga mengaku mengetahui hubungan yang terjadi diantara George Hodel dan Elizabeth pada tahun 1946.

Pada bulan Juni 1949, George Hodel pernah diinterogasi sebagai tersangka dalam pembunuhan terhadap Louise Springer, meskipun tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut. Pada bulan Oktober 1949, nama George Hodel disebutkan dalam laporan tertulis resmi sebagai salah satu dari lima tersangka utama dalam pembunuhan terhadap Elizabeth. Namun, kelima nama tersebut tidak dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai terdakwa karena penyelidikan masih berlangsung. Dan pada awal tahun 1950 ketika George Hodel dijadikan sebagai tersangka, tempat tinggalnya di Hollywood pernah disadap secara elektronik oleh polisi Los Angeles. Sebagian besar transkripnya dianggap membosankan, George Hodel sedang melakukan hubungan seksual, dia memarahi sekretarisnya, dan dia berbicara tentang masalah uang. Namun pada tanggal 19 Februari 1950, dia berbicara dengan orang kepercayaannya.

Quote:


Pengintaian terus berlanjut secara rutin. Namun untuk satu momen yang tepat, rekamannya mengatakan,

Quote:


Pada bulan Maret 1950, George Hodel kemudian meninggalkan Amerika dan menetap di Hawaii. Dia sempat menikah dengan seorang wanita Filipina yang bernama Hortensia Laguda, dan kemudian bercerai pada tahun 1960 setelah mereka memiliki empat orang anak. George Hodel kembali ke Amerika pada tahun 1990, dan menikah untuk keempat kalinya dengan seorang wanita yang bernama June di San Francisco, dimana dia menghabiskan sisa hidupnya hingga dia meninggal pada tahun 1999, ketika dia berumur 91 tahun.


bersambung ke #2..


Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

Sumber 1, Sumber 2, Sumber 3, Sumber 4

rickyrickardoAvatar border
rotten7070Avatar border
T2YAvatar border
T2Y dan 27 lainnya memberi reputasi
28
11.4K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan