marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Mayat Wanita di Dalam Oven #SeninMisteri


Hilkka Hillevi Saarinen yang lahir pada tanggal 1 November 1927, terakhir kali terlihat pada bulan Desember 1960 di desa Krootila, Kokemäki, Finlandia. Saat itu dia sudah berumur 33 tahun. Dia tinggal disebuah rumah yang terbuat dari kayu tua yang besar bersama dengan suaminya yang bernama Pentti Frans Olavi Saarinen. Rumah tersebut merupakan rumah masa kecil Hilkka, dan sekaligus merupakan warisan dari kakek neneknya. Hilkka dan suaminya sempat mengajukan pinjaman ke bank untuk bisa memberi hak pewaris yang lain agar Hilkka dan suaminya dapat memiliki rumah tersebut.


Mereka memiliki lima orang anak, dimana kelimanya telah diadopsi oleh negara dan ditempatkan disebuah panti asuhan karena keluarga Hilkka memiliki kesulitan, dan sang suami memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan kekerasan. Menurut anak-anaknya sendiri dan para tetangga, suami Hilkka adalah orang yang sangat pencemburu. Terlebih ketika dia sedang berada dibawah pengaruh minuman alkohol, dia akan bertindak dan berperilaku keras terhadap Hilkka. Suami Hilkka juga sering mengancam akan membunuh Hilkka dengan cara tertentu agar mayatnya tidak dapat diidentifikasi.

Sehari sebelum hari Natal tahun 1960, anak tertua Hilkka datang bersama dengan seorang teman sekolahnya untuk mengunjungi rumah orangtuanya agar mereka bisa merayakan Natal bersama. Mereka masuk kedalam rumah melalui pintu depan yang tidak terkunci dan berjalan menuju ke bagian foyer. Suami Hilkka langsung keluar dari dapur, mengunci pintunya, dan berjalan juga menuju ke bagian foyer untuk menghalangi langkah mereka berdua. Dan suami Hilkka juga sempat menanyakan alasan anaknya datang lebih awal.

Ketika sang anak menanyakan keberadaan ibunya, sang ayah hanya menjawab bahwa ibunya telah pergi ke suatu tempat ketika ayahnya sedang tidur. Anaknya mengatakan bahwa ibunya mungkin berada disebuah rumah dimana ibunya pernah bekerja di tempat tersebut sebelumnya. Namun, sang ayah hanya menjawab bahwa ibunya tidak pernah berada di tempat itu.

Pada malam hari, anak-anak berencana untuk mengambil lebih banyak seprei dari kamar utama yang terletak di belakang dapur. Ketika sang anak bertanya mengapa bagian dapurnya gelap, sang ayah menjawab bahwa lampunya rusak. Anak-anak tersebut kemudian berjalan melalui dapur dengan penerangan seadanya yang berasal dari bagian foyer dan kamar utama. Namun, mereka sempat melihat sampah yang sudah menumpuk selama bertahun-tahun dan sudah berserakan di lantai dapur. Sang ayah mengatakan bahwa dia sudah membersihkan dapur tersebut dalam keadaan gelap, walaupun lampu dari bagian foyer dan kamar utama sedang menyala. Dia kemudian mengikuti gerakan anak-anak tersebut dengan cermat agar mereka tidak menyebabkan masalah, dan dia bisa tinggal di rumah dengan tenang.


Dalam beberapa tahun berikutnya, sang anak menjadi lebih sering datang untuk berkunjung dan menginap untuk beberapa hari saja. Dia juga melakukan pengamatan terhadap rumah dan keadaan di sekitarnya. Dia juga memeriksa ruang bawah tanah dimana lantainya masih berupa tanah dan bagian dindingnya yang terbuat dari batu, serta toilet yang berada di luar rumah yang yang jaraknya cukup dekat Dia bahkan sempat kebingungan dengan lenyapnya tumpukan pasir yang sebelumnya berada di halaman depan kandang sapi.

Seiring berjalannya waktu, sang anak mulai curiga bahwa ibunya jarang terlihat lagi. Setelah memeriksa sekeliling rumah, dengan menggunakan senter dia mulai memeriksa lantai rumahnya yang terbuat dari papan, memeriksa loteng rumahnya yang besar, dan memeriksa pondasi rumah yang juga terbuat dari batu. Selain itu, dia juga memeriksa setiap lapisan di bagian dinding dengan jari-jarinya. Dan lapisan tersebut terasa seperti kerikil utuh, halus, dan terpisah.

Pada tahun 1966 sang anak mengirim sebuah surat kepada polisi yang isinya mengatakan bahwa,

Quote:


Namun, karena surat tersebut tidak direspon, sang anak kemudian menulis sebuah artikel disebuah majalah Finlandia yang bernama Elämä edisi Mei 1967. Artikel tersebut berjudul Where do they disappear/I suspect my father is a murderer. Barulah pada tahun 1972, setelah para penyelidik yang baru diperintahkan untuk memeriksa kasus-kasus lama yang belum terpecahkan, sang anak kemudian dihubungi karena surat yang dia kirim sebelumnya. Penyelidik tersebut juga harus membaca materi interogasi yang berhubungan dengan kasus tersebut, yang banyak berisi desas-desus yang tidak relevan yang telah beredar disekitar desa tempat orangtuanya tinggal. Dan perbedaan kecil yang muncul diantara desas-desus tersebut menjadi alasan bagi para penyidik untuk memeriksa kecurigaan sang anak lebih lanjut.


Pada tanggal 27 November 1972, hampir 12 tahun setelah menghilangnya Hilkka Hillevi Saarinen, Komisaris Distrik Turku yang bernama Gunnar Kivelä dan asistennya tiba di Kokemäki dengan surat perintah yang berisi bahwa pemerintah setempat mengijinkan mereka untuk membongkar oven keluarga Saarinen. Namun sebelumnya, sang suami dipindahkan ke kantor polisi terlebih dahulu sebelum polisi mulai membongkarnya. 



Di kedalaman satu meter, polisi menemukan bagian kepala seorang wanita. Mereka kemudian menggali lebih dalam lagi dan menemukan bagian kaki, hingga pada akhirnya mereka menemukan seluruh bagian tubuh. Mayat tersebut kemudian dibawa ke Pori yang merupakan ibukota Kokemäki. Keesokan harinya, sang anak mengidentifikasi mayat wanita tersebut sebagai Hilkka Hillevi Saarinen, ibunya.


Kasus tersebut disidangkan di pengadilan setempat. Di pengadilan, sang suami tidak meminta pengacara untuk membelanya, namun pihak pengadilan tetap menyediakan pengacara karena mereka berpikir bahwa sang suami tidak bisa melakukan pembelaan terhadap dirinya sendiri. Selama persidangan berlangsung, dia justru membantah segala yang dituduhkan kepadanya. Dia mengatakan bahwa pada suatu hari, ada orang-orang gipsi yang muncul dan masuk ke dalam rumahnya tidak lama sebelum Natal tahun 1960 tiba. Namun, pembelaannya tersebut ditolak karena banyak saksi yang mengatakan bahwa Hilkka mengeluh tentang sang suami yang sering memukulnya hingga dia mengalami luka-luka dan sering mengunjungi dokter karena lukanya tersebut.

Persidangan ini dianggap menguntungkan bagi sang suami dan jaksa penuntut yang secara tidak langsung telah membantunya. Karena ada salah satu bukti yang sengaja diabaikan dimana sejak bulan April hingga Desember 1960, sang suami telah meminjam 75 novel fiksi kejahatan dari perpustakaan setempat yang banyak menceritakan tentang pembunuhan, termasuk tentang pembunuhan seseorang terhadap istrinya.



Pengadilan daerah Kokemäki kemudian memutuskan bahwa sang suami secara tidak sengaja menyebabkan kematian terhadap Hilkka Hillevi Saarinen, dan memberikan putusan hukuman delapan tahun penjara atas tuduhan penyerangan tingkat berat. Namun, dia hanya menjalani hukuman satu tahun penjara, karena Pengadilan Distrik Turku dan Mahkamah Agung membebaskannya, dengan menyatakan bahwa penyebab atau cara kematian Hilkka Hillevi Saarinen tidak diketahui, dan seseorang tidak dapat dihukum karena pembunuhan yang tanpa sengaja dilakukan 12 tahun lalu.

Pada akhirnya sang suami kembali ke rumah yang sempat kosong dalam beberapa waktu. Dia tinggal disana sendirian sampai dia meninggal pada tanggal 1 Agustus 1986.


Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber 1
sumber 2
sumber 3

nilwatikta1965Avatar border
rotten7070Avatar border
kentutzAvatar border
kentutz dan 21 lainnya memberi reputasi
22
9.5K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan