marywiguna13
TS
marywiguna13 
"Prison Break" ala Tiga Tahanan Alcatraz #SeninMisteri


Pada awalnya, pulau Alcatraz digunakan sebagai basis militer. Namun pada tahun 1934, oleh pemerintah Amerika dijadikan sebagai penjara federal dengan sistem keamanan tingkat tinggi. Penjara tersebut memiliki julukan, "The Rock", karena berada disebuah pulau yang luasnya 22 hektar dan hanya berjarak 1,25 mil dari kota San Fransisco. Penjara Alcatraz juga memiliki reputasi sebagai penjara yang menyulitkan tahanannya untuk melarikan diri, karena pulau Alcatraz sendiri dikelilingi oleh lautan dengan suhu air berkisar 48'-54' Fahrenheit disepanjang tahun dan juga arus yang kuat. Seiring berjalannya waktu, Alcatraz mengalami kerusakan dan dana yang digunakan untuk memperbaikinya sangatlah terbatas. Hal ini justru menjadi hal yang penting bagi sekelompok tahanan yang terdiri dari empat orang, yang berencana untuk melarikan diri.


John William Anglin dan adiknya yang bernama Clarence Anglin, mereka baru berumur 30 tahun an ketika mereka melarikan diri. Mereka berdua dihukum penjara seumur hidup karena merampok bank.


Frank Morris, yang juga berumur sekitar 30 tahun an, juga dihukum penjara seumur hidup karena merampok bank. Frank ditinggalkan disebuah panti asuhan oleh orangtuanya ketika masih kecil, dan keluar masuk penjara sejak dia berumur 13 tahun.


Allen West berumur 33 tahun saat itu, dan mulai menjalani hukuman penjara seumur hidupnya sejak dia berumur 14 tahun. Dia pernah dipindahkan ke beberapa penjara federal yang berbeda.


Pada awal tahun 1960, Allen mendekati Frank dengan rencananya untuk melarikan diri. Allen tampaknya mengetahui tentang penutup ventilasi yang terletak disalah satu sel di blok B, yang menurutnya tidak lapisi dengan semen seperti penutup ventilasi yang terletak di sel lainnya. Jika memang benar, hal tersebut bisa menjadi jalan keluar menuju ke atap gedung penjara. Allen kemudian mulai mempelajari struktur bangunan penjara, denah, dan setiap kelemahan yang terdapat didalamnya.

Pada bulan September 1961, Anglin bersaudara, Allen, dan Frank, bersama-sama meminta pihak penjara untuk memindahkan mereka ke sel yang berdekatan di blok B, yang terhubung ke penutup ventilasi yang dibicarakan sebelumnya. Dan permintaan perpindahan sel mereka pada akhirnya disetujui. Dalam persoalan pembagian tugas, tampaknya hal tersebut cenderung sedikit keruh. Namun, rencana melarikan diri yang akan dijalankan keempat orang tahanan tersebut bisa terbilang berani dan berbakat.


Melarikan diri dari Alcatraz bukan hanya tentang memanjat tembok penjara, namun juga bagaimana agar bisa sampai ke daratan tanpa tertangkap. Untuk menghindari hal tersebut, mereka membuat kepala boneka yang dicat dan terbuat dari campuran antara sabun, semen, serta bahan lain. Boneka tersebut juga dilengkapi dengan rambut asli dan mereka dengan sengaja menyimpannya diatas ranjang, serta ditutupi selimut untuk mengelabui penjaga.

Pada tanggal 12 Juni 1962, ketika bel jam 7 pagi berbunyi untuk membangunkan para tahanan, para penjaga justru menemukan mereka masih tertidur diranjangnya, hingga salah satu penjaga mendatangi sel milik Frank dan mendorong kepalanya. Namun, kepala boneka tersebut justru malah menggelinding ke lantai dan membuat penjaga tersebut berpikir bahwa sesuatu telah terjadi. Hingga saat ini, kerusakan pada kepala boneka tersebut masih terlihat. Dan entah siapa yang menciptakan ide untuk membuat kepala boneka tersebut. Namun diduga Clarence yang bekerja sebagai tukang cukur rambut, memiliki akses untuk mendapatkan sisa-sisa rambut tersebut.


Setelah rencana dengan kepala boneka berhasil, mereka mulai memikirkan bagaimana caranya untuk menerobos keluar dari selnya masing-masing. Setiap sel yang mereka tempati memiliki penutup ventilasi yang berukuran 5x9,5 inci yang terletak dibagian belakang ruangan sel mereka. Allen juga sudah mengetahui jika dinding sel mereka memiliki ketebalan kurang dari 6 inci. Oleh karena itu, dia berpikir bahwa mereka bisa memperlebar lubang ventilasi agar mereka bisa melewatinya.

Selama berbulan-bulan, mereka mulai membuat lubang-lubang kecil disekitaran lubang ventilasi, dengan menggunakan alat seperti sendok yang dicuri dari dapur dan sebuah bor yang berasal dari mesin penyedot debu. Lubang-lubang tersebut memungkinkan mereka untuk menyingkirkan bagian dinding yang dipasangi penutup ventilasi, lalu mereka menutupnya dengan alat musik atau penutup palsu yang terbuat dari kardus bekas.

Nantinya, lubang tersebut akan menjadi jalan keluar menuju koridor peralatan yang terletak tepat dibelakang sel mereka yang cenderung tidak dijaga. Dari sana, mereka akan memanjat ke area tersembunyi yang letaknya berada diatas blok sel mereka, dimana mereka mempersiapkannya secara rahasia selama berbulan-bulan karena mereka diberi ijin untuk melakukan pekerjaan perbaikan di area tersebut. Bahkan, Allen berhasil meyakinkan sipir untuk mengijinkannya menyembunyikan hasil pekerjaannya dengan menggunakan selimut. Karena menurutnya, debu akan mengalir ke area bawah. Kenyataannya, selimut tersebut digunakan untuk menutupi area tersembunyi yang sedang dipersiapkan. Area tersembunyi tersebut menjadi bengkel rahasia mereka, bahkan mereka sengaja memasang periskop kuno yang digunakan untuk mengintai secara bergantian. Dan disanalah, mereka membuat kepala boneka, peralatan untuk membuat lubang, dan barang-barang lain yang akan mereka gunakan untuk melarikan diri.

Di area tersebut, untuk mencapai langit-langit setinggi 30 kaki, mereka harus memanjat pipa dan mencapai ventilasi udara yang sudah mereka buka paksa sebelumnya sebagai bentuk persiapan ketika mereka melarikan diri. Sayangnya, Allen gagal mencapai area tersebut karena dia tidak bisa menembus bagian terakhir dari dinding disekitar lubang ventilasi. Oleh karena itu, Allen tertinggal. Dan menurut informasi, pada jam 10.30 malam sempat terdengar suara penutup ventilasi udara yang terletak di atap, didorong keluar. Mereka kemudian menuruni gedung melalui pipa yang terletak dibelakang sel, memanjat pagar setinggi 15 kaki, dan berhasil mencapai pantai utara pulau Alcatraz.


Di bengkel rahasia, mereka membuat jaket pelampung dan sebuah perahu karet berukuran 6x14 kaki, yang kesemuanya terbuat dari 50 buah jas hujan yang sengaja dijahit oleh mesin yang terdapat di toko pakaian penjara. Bahkan mereka memvulkanisir jas hujan karet tersebut dengan merekatkan jahitannya dengan menggunakan panas yang berasal dari pipa uap. Ide tersebut mereka dapatkan dari sebuah majalah. Sedangkan perahu karet yang dibuat, dipompa dengan menggunakan alat musik concertina yang sengaja dipesan oleh Frank pada bulan April.

Mereka berencana untuk berlayar disepanjang San Fransisco Bay, menuju Angel Island yang berjarak 2 mil dari sebelah utara pulau Alcatraz. Kemudian mereka akan berlayar lagi disepanjang Racoon Strait yang berjarak setengah mil dari daratan. Dari sana, mereka akan mencuri mobil dan juga pakaian. Namun, begitu pihak penjara mengetahui bahwa mereka melarikan diri, Alcatraz memberlakukan lockdown dan mulai melakukan pencarian. Para penjaga juga menemukan bengkel rahasia mereka, lubang yang terdapat di langit-langit, dan jejak kaki yang terdapat di atap serta di tanah ketika mereka menuruni bangunan penjara. Pihak FBI, Coastguard, dan BPA kemudian bergabung dan melakukan pencarian berskala besar. Dan walopun ketiga tahanan berhasil melarikan diri, namun mereka dan perahu karetnya sama sekali tidak ditemukan.



Mereka tewas dalam usaha mereka menuju ke daratan. Air di San Fransisco Bay dikenal sangat dingin dan memiliki arus yang kuat yang berlawanan dengan arah tujuan mereka. Dan mereka akan mengalami kesulitan untuk mencapai Angel Island, terlebih mereka hanya memiliki dayung. Selain itu menurut seorang peneliti Belanda, dengan menggunakan perahu karet seperti yang mereka miliki, setidaknya dua dari mereka harus mempertahankan perahu agar tetap terpompa. Itu berarti hanya ada satu orang yang tetap mendayung. Ketika mereka berhasil berada diluar penjara, cuaca akan bersuhu 47' Fahrenheit, dan air akan bersuhu 54' Fahrenheit. Jika perahu karet mereka tenggelam atau mereka jatuh kedalam air, mereka memiliki waktu setidaknya dua jam sebelum mereka hilang kesadaran.

Pada tanggal 12 Juni 1962, sebuah potongan kayu yang mirip dayung buatan ditemukan didekat Angel Island dan diketahui adalah milik ketiga tahanan yang melarikan diri. Pada tanggal 14 Juni 1962, kantong-kantong yang terbuat dari jas hujan ditemukan diantara Alcatraz dan Angel Island. Kantong-kantong tersebut berisi bukti yang tidak terbantahkan yang juga merupakan milik mereka, yang terdiri dari foto dari Anglin bersaudara bersama keluarga mereka, 9 carik kertas yang berisi daftar orang-orang yang bisa dihubungi jika mereka sudah berada diluar penjara, dan sebuah surat yang ditulis untuk Clarence. Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa mereka bernasib buruk karena barang-barang seperti itu tidak mudah untuk diberikan.

Pada tanggal 15 Juni 1962, sebuah rompi buatan ditemukan mengapung didekat Cronkite Beach. Rompi kedua dengan tali yang masih terikat kemudian ditemukan pada tanggal 22 Juni 1962 yang berjarak kurang dari 100 yard dari pantai timur pulau Alcatraz. Ada kemungkinan ketiga tahanan melarikan diri dengan berbekal sedikit uang, oleh karena itu pihak berwajib tidak menemukan bukti adanya pencurian atau perampokan untuk makanan, pakaian, ataupun alat transportasi, yang terkait dengan Frank atau Anglin bersaudara. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka tampaknya tidak mungkin bisa berhasil sampai ke daratan hidup-hidup. Pihak FBI juga menyatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti yang kredibel yang menunjukkan bahwa mereka hidup di Amerika atau diluar negeri.

Pada pertengahan Juli 1962, enam minggu setelah para tahanan melarikan diri, kapal pengiriman barang Norwegia yang bernama S.S. Norefjell, menemukan tubuh yang mengapung di lautan yang berjarak 20 mil dari Golden Gate Bridge. Namun, mereka tidak melaporkan penemuannya tersebut hingga musim gugur tiba dan mereka sampai di San Fransisco. Dan tubuh mengapung tersebut tidak pernah ditemukan lagi.



Mereka bertahan dan berhasil sampai ke daratan. Frank dan Anglin bersaudara memiliki perahu untuk menavigasi air, dimana banyak orang telah berhasil berenang sebelumnya tanpa memanfaatkan perahu atau jaket pelampung. Ajang triatlon diselenggarakan setiap tahun dimana setiap peserta berenang sejauh 1,25 mil di air yang sama, dan diwaktu yang hampir bersamaan ketika para tahanan itu melarikan diri. Para peserta sempat mengatakan bahwa perairan saat itu cukup berombak dan angin adalah faktor utama yang harus mereka hadapi.


Namun menurut Jeff Harp, seorang analis keamanan untuk CBS San Fransisco yang bekerja untuk FBI lebih dari 20 tahun dan sering berenang di San Fransisco Bay, dia tidak pernah mendengar ada peserta triatlon yang tidak mampu menyelesaikan sesi berenang dalam ajang tersebut. Selain itu, tubuh-tubuh yang tenggelam di San Fransisco Bay akan mengapung beberapa hari kemudian. Namun meskipun pencarian berskala besar dan luas dilakukan, tubuh para tahanan tetap tidak ditemukan.


Seorang US Marshal yang bernama Michael Dyke melakukan simulasi dengan bantuan Coastguard, yang bisa menunjukkan bahwa para tahanan mampu bertahan di air setidaknya selama 2,5 jam jika perahu mereka mengalami kerusakan. Seorang peneliti Belanda juga membuat model komputer yang bisa menciptakan kembali kondisi di air pada malam hari ketika para tahanan melarikan diri. Benda tersebut sempat menemukan ada celah sempit antara jam 11.30-12 malam, dimana ketiganya membutuhkan tempat untuk meluncurkan perahu mereka demi mendapatkan kesempatan agar mereka bisa berhasil menuju ke daratan.

Karena para tahanan berhasil sampai menuju atap pada jam 10.30 malam, celah tersebut tampaknya sempat mereka lewati. Meskipun begitu, mereka akan membiarkan arus air membawa mereka menuju ke Horseshoe Bay yang terletak di timur laut Golden Gate Bridge, daripada mereka mencoba untuk menuju ke Angel Island. Model komputer tersebut juga menyimpulkan bahwa barang-barang yang ditemukan didekat Horseshoe Bay akan mengapung kembali ke arah Angel Island, dimana sebagian dari barang-barang tersebut ditemukan ketika pasang berbalik. Dan walopun re-kreasi nyata yang dilakukan oleh peneliti Belanda tidak berhasil karena arus air terlalu kuat dan membawa perahu yang mereka pakai kembali ke daratan, namun jarak mereka cukup dekat dengan Golden Gate Bridge, dan mereka mampu bertahan dalam waktu lebih dari satu jam diatas perahu. Salah satu peneliti mengakui dan mempercayai bahwa para tahanan mungkin bisa melakukannya karena adrenalin dan kebutuhan untuk bertahan hidup.


David Wigner, keponakan dari Anglin bersaudara, mengatakan bahwa Robert Anglin yang merupakan salah satu kakak dari John dan Clarence Anglin, mengakui satu hal pada saudara perempuannya ketika dia sekarat, bahwa keluarga Anglin tidak perlu mengkhawatirkan tentang keberadaan John dan Clarence. Karena mereka sempat berkomunikasi dan mereka berdua baik-baik saja. David juga mengatakan bahwa ibu dari John dan Clarence sering mendapatkan kiriman bunga dengan tanda tangan mereka setelah pelarian pada tahun 1962. Selain itu, banyak dari anggota keluarga Anglin yang menyadari keberadaan dua orang wanita misterius yang memakai kerudung dan bermake up tebal hadir dipemakaman, yang kemungkinan adalah John dan Clarence yang sedang menyamar.

Pada tahun 2015, sebuah acara dichannel sejarah mengklaim kemunculan sebuah foto dari dua orang pria yang sedang berada di Brazil, 13 tahun setelah para tahanan itu melarikan diri. Foto yang menggambarkan John dan Clarence masih hidup tersebut diambil oleh Fred Brizzi yang merupakan teman masa kecil mereka. Fred kemudian menyerahkannya pada keluarga Anglin sekitar tahun 1990an. Menurut pengakuan Fred yang sudah meninggal, saat itu dia sedang melakukan perjalanan di Brazil dan secara tidak sengaja bertemu dengan mereka disebuah bar.


Banyak dari anggota keluarga Anglin yang memiliki keyakinan bahwa mereka masih bertahan dan mereka juga yakin bahwa foto tersebut adalah John dan Clarence. Seorang ahli yang terhubung dengan acara dichannel sejarah juga menyimpulkan bahwa foto tersebut menunjukkan Anglin bersaudara. Pihak US Marshal kemudian melakukan penyelidikan atas klaim tersebut, namun ahli yang bekerja untuk mereka tidak yakin bahwa foto tersebut menggambarkan Anglin bersaudara. Bagaimanapun juga, mereka mengakui tentang tekad mereka yang kuat yang tidak benar-benar mungkin mengingat umur dan pakaian di foto tersebut dan fakta bahwa mereka juga mengenakan kacamata hitam.


Allen, yang tertinggal di penjara, memutuskan untuk bekerjasama dalam melakukan pencarian. Dia menyelesaikan masa hukumannya pada tahun 1967 di tiga penjara yang berbeda setelah dipindahkan dari Alcatraz. Setahun setelah menghirup udara bebas, dia kembali melakukan pencurian dan perampokan yang memberinya hukuman masing-masing 5 tahun, 1-3 tahun, dan seumur hidup. Dia meninggal pada tahun 1978.

Alcatraz sendiri ditutup pada bulan Maret 1963, kurang dari setahun setelah peristiwa pelarian terjadi. Dan pihak FBI secara resmi menutup kasus tersebut pada tanggal 31 Desember 1979, lebih dari 15 tahun setelah mereka memulai melakukan penyelidikan. Namun kasus tersebut masih diharapkan bisa dibuka oleh pihak Federal, setidaknya sampai mereka bisa ditangkap, bukti kematian mereka bisa didapat, atau mereka bisa mencapai umur 99 tahun.


Sekian, dan terimakasih

*
*
*
*
*

sumber :




fachri15sposolobayupk5000
bayupk5000 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.1K
38
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan