Peristiwa ini terjadi pada hari senin tepat di jam 12 siang, pada hari itu seperti biasa anak tersebut (kita sebut aldo, berusia 4 tahun) bermain bersama teman-temannya, karna sedang musim layangan. Sehingga anak-anak mencari lahan atau tempat yang cukup luas untuk bermain layang-layang. Tetapi sayangnya karna kebanyakan tanah kosong dan sawah sudah beralih menjadi rumah-rumah, sehingga sudah tidak ada lagi rempat untuk anak-anak bermain. Ditambah banyaknya kabel listrik yang terbentang kesana kemari sehingga membuat anak-anak sulit untuk menerbangkan layang-layang. Lalu ada salah satu anak yang menyarankan untuk bermain di atap sebuah kontrakan susun, jadi di kontrakan ini ada 3 lantai, dimana lantai 1 dan 2 itu berjajar kontrakan dan di lantai 3 itu balkon yang digunakan untuk menjemur pakaian, sehingga dilantai 3 ini kosong tidak ada apa-apa, tetapi dibagian tengahnya ada fiber transparan yang digunakan untuk pencahayaan ke bawah. Dan biasa di lantai 3 ini digunakan anak-anak bermain saat sore hari.

Disaat sebagian anak ada yang asyik menerbangkan layang-layang, ada pula sebagian lainnya yang asyik mengobrol dan bercerita. Namun aldo justru asyik tiduran diatas fiber transparan, sambil menengadah ke langit. Karna dari awal sudah terlihat ada retakan kecil pada fiber tersebut sehingga teman-temannya pun banyak yang menegurnya agar tidak tiduran diatas fiber dan pindah ke tempat yang lain. Awalnya semua baik-baik saja, tetapi naas tak berapa lama dari teman-temannya menegur dia, dia terjatuh kebawah dengan kondisi terlentang. Karna suara jatuh yang cukup keras, sontak hal itu membuat semua penghuni kontrakan ke luar, dan anak-anak yang menyaksikan berteriak meminta tolong. Penghuni kontrakan yang melihat kejadian tersebut langsung menolong anak tersebut dan meminta agar anak-anak segera memberi tahu orang tua dari anak tersebut. Saat terjatuh anak tersebut tidak menangis, karna syok sehingga justru termenung sesaat dan setelah itu muntah darah. Orang-orang yang menyaksikan tersebut sangatlah panik, dan tak sedikit anak-anak yang menangis ketakutan.

Karna khawatir sehingga salah satu warga ada yang berinisiatif untuk langsung membawa anak tersebut ke rumahnya dengan diantarkan oleh anak-anak yang mengetahui rumahnya. Namun sayangnya ternyata anak tersebut tinggal dengan neneknya, karna masalah ekonomi dan ayahnya tidak bekerja sehingga ibu dari anak tersebut menjadi TKW di luar negri. Yang lebih menyedihkan lagi sang nenek justru memarahi anak tersebut bukannya langsung dibawa ke rumah sakit. Selang beberapa lama, sekitar sore harinya ada salah satu tetangganya yang mau membawanya ke rumah sakit karna khawatir jika ada luka di dalam tubuhnya, tetapi karna terbatasnya biaya, anak tersebut hanya mendapatkan perawatan selama semalam saja di rumah sakit dan esok paginya sudah pulang kembali ke rumah karna tidak ada luka yang serius. Dan pada hari rabunya anak tersebut sudah terlihat bermain skuter sambil mengejar layangan.