xianying21
TS
xianying21
8 Provider Seluler Indonesia Ini Sudah Tutup Karena Tak Mampu Bersaing, Termasuk MPWR


Apa sajakah operator seluler di Indonesia saat ini? Ada Smartfren, XL Axiata, Telkomsel, dan Indosat Ooredoo Hutchison. Ya, cuma tiga itu saja karena beberapa waktu yang lalu, Tri Indonesia resmi merger dengan Indosat Ooredoo. Axis dan XL bertahun-tahun sebelumnya juga sudah merger.

Ketiga penyedia layanan tersebut kini bersaing satu sama lain dan di antara mereka juga ada yang bersaing di ranah provider digital seperti By.U milik Telkomsel dan Live.On milik XL Axiata.

Persaingan antar provider sudah ada sejak dulu bahkan saking sengitnya beberapa produk dan provider ini harus tutup layanan.

1. Flexi


Flexi adalah provider seluler berbasis CDMA yang diluncurkan pada tahun 2003. Saat itu perkembangan hape sedang sangat pesat namun kebanyakan adalah GSM dan Flexi menawarkan CDMA yang dianggap lebih irit. Operator ini berhenti beroperasi pada tahun 2014 yang lalu seiring dengan berkurangnya pelanggan dan para pelanggan dialihkan ke Telkomsel.

2. Esia


Didirikan dengan nama PT Radio Telepon Indonesia pada 1993 kemudian menjadi Bakrie Telecom pada 2003 dan meluncurkan kartu seluler CDMA, Esia yang dulu terkenal dengan tarifnya yang murah. Dulu, Esia juga suka merilis hape murah meriah seperti Esia Hidayah. Pada 2015, Esia menutup layanannnya dan secara total pada 2016. Saat itu CDMA memang sedang dialihkan untuk penggunaan 4G LTE.

3. Fren


Mobile 8 didirikan oleh Hary Tanoe dan mulai beroperasi pada 2003 dengan produknya, Fren yang merupakan provider CDMA. Sayangnya, karena CDMA dan tarifnya justru dirasa lebih mahal, provider ini kurang laku. Pada sekitar tahun 2009, Sinarmas yang memiliki Smart Telecom lalu mengakuisisi Mobile 8 dan mengubah nama menjadi Smartfren seperti yang kita kenal sekarang.

4. Ceria


Operator yang satu ini juga merupakan operator CDMA dengan tarif murah namun tak bertahan lama karena sepinya pelanggan. Pada 2017, Ceria sempat bangkit lagi dengan nama Net1 Indonesia tapi lagi-lagi barus berhenti beroperasi pada 2021 yang lalu.

5. StarOne


Merupakan provider CDMA di bawah Indosat dan diluncurkan pada 2004 silam. Pelanggannya saat itu lumayan banyak dan mencakup berbagai wilayah di Indonesia. Sama seperti Esia, StarOne juga harus berhenti beroperasi pada 2015 terkait keputusan pemerintah menutup jaringan CDMA untuk kebutuhan jaringan lain seperti 4G LTE.

6. Hepi


Hepi adalah salah satu produk yang pernah diluncurkan oleh Mobile 8 untuk menyasar kalangan menengah ke bawah. Sayangnya pemasarannya tidak berhasil sebelum akhirnya Mobile 8 dibeli oleh Sinarmas dan menghasilkan Smartfren.

7. Switch


Di era digital seperti sekarang juga ada provider yang gagal bersaing yaitu Switch, provider digital milik Smartfren. Switch diluncurkan pada Maret 2020 sebagai saingan dari By.U milik Telkomsel. Sayangnya, Switch dirasakan terlalu mahal tarif internetnya dan banyak pelanggan yang kecewa. Bukannya mendengar kritikan, Switch malah asyik sendiri dengan kemahalannya tersebut. Pada awal 2021 Switch harus berhenti beroperasi dan pelanggannya secara otomatis dialihkan ke Smartfren.

8. MPWR


Yang terbaru adalah provider digital milik Indosat yaitu MPWR (dibaca empower). Provider ini diluncurkan pada akhir tahun 2020. MPWR diluncurkan untuk bersaing dengan By.U yang sudah lebih dulu ada. Meskipun tarifnya bisa dibilang bersaing, namun tetap saja tak mampu mendapatkan banyak pelenggan. Pada 17 Oktober 2022 yang lalu, Indosat memutuskan menutup MPWR dan pelanggannya dialihkan ke IM3.

Nah, gan. Di sini ada yang udah pernah pakai salah satunya? emoticon-Leh Uga

Sumber Referensi


anonymous987black.roboanggrekbulan
anggrekbulan dan 8 lainnya memberi reputasi
9
5.5K
64
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan