Warung internet atau warnet sebenarnya sudah ada sejak era 2000an, ketika internet mulai mengalami perkembangan walaupun saat itu kecepatannya masih lambat. Namun warnet baru memasuki kejayaannya ketika memasuki era akhir 2000an sampai awal 2010an ketika internet broadband di Indonesia kecepatannya mulai naik dan harganya turun. Ditambah lagi dengan booming media sosial Facebook yang kala itu melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.

Kebanyakan alasan orang untuk pergi ke warnet saat itu adalah untuk bisa Facebook-an dan karena tugas sekolah atau pun bermain game online. Hanya sedikit yang sengaja ke warnet untuk iseng Googling ini dan itu.

Memasuki tahun 2014, Android mulai menggemparkan dunia. Harga yang murah dan fitur yang canggih, membuat orang yang dulunya suka main ke warnet menjadi betah di smartphone. Segalanya sudah ada di smartphone termasuk browsing, mendengarkan musik, sampai bermain game.

Padahal, dulu warnet adalah tempatnya mencari info, bermain, sampai dengan berkumpul dengan teman-teman. Ini karena warnet punya tarif yang murah meriah dan bersahabat, mulai sari Rp. 2500 saja per jam.

Dengan tarif yang murah tersebut, membuat banyak orang pergi ke warnet dan menghasilkan prilaku orang yang berbeda pula..

Nah, berikut ini adalah jenis atau tipe pengunjung warnet ketika era kejayaannya dulu.

1.Medsos Holic (Facebook)


Facebook pertama kali booming di Indonesia pada tahun 2009, anak muda generasi alay berbondong-bondong ke warnet untuk membuat akun Facebook. Saat itu memang hape belum canggih jadi kalau bikim Facebook ya musti di komputer maka warnet adalah solusinya.

Kebanyakan yang main ke warnet untuk main Facebook adalah cewek-cewek abg yang saat ini sudah menjadi emak-emak.

2. Gamers


Yang suka bermain game online di warnet kebanyakan adalah para bocah dan remaja. Mereka suka bermaim game online seperti FPS maupun game yang ada di Facebook. Mereka adalah tipe yang paling berisik di warnet karena suka teriak-teriak toxic bersama dengan gerombolan temannya. Terkadang bikin suasana warnet jadi sangat berisik dan tidak nyaman kalau terlalu banyak bocah. Tapi ada juga warnet yang menerapkan aturan untuk tidak berisik.

3. Mencari Tugas Sekolah


Tipe yang seperti ini hanya ke warnet ketika ada tugas sekolah, kalau tidak ada ya tidak akan ke warnet. Mereka membuka Google hanya ketika disuruh tugas oleh gurunya. Mengetikan kata kunci di Google dengan sangat panjang karena saking tidak tahunya. Mereka juga biasanya akan mencetak (print) artikel yang mereka cari di internet ataupun hasil ketikan mereka dalam Microsoft Word.

4. Warnet Mania


Tipe pengunjung warnet yang satu ini adalah orang yang sangat menggilai dunia maya dan juga bermain game sehingga menghabiskan sebagian waktunya di warnet bahkan sampai menginap di warnet dengan paket begadang. Warnet mania juga suka browsing-browsing ini itu, bikin blog, sampai belajar segala hal tentang dunia internet dan teknologi.

5. Petapa Mesum


Tipe pengunjung warnet ini kebanyakan adalah laki-laki, mereka sendirian ke warnet dan membuka situs dewasa di internet secara diam-diam. Tapi saat itu juga situs dewasa juga sudah diblokir oleh pemerintah. Pemilik warnet biasanya juga memberikan peringatan kepada pengunjung untuk tidak mengakses konten dewasa melalui tulisan.

6. Mantap-Mantap Mania


Nah, bedanya dengan nomor lima, tipe yang satu ini adalah pasangan (biasanya pasangan remaja) yang datang ke warnet dan melakukan tindakan asusila di dalam bilik. Jarang terjadi tapi tipe pengunjung yang seperti ini memang ada. Ke warnet dan browsingan hanya kedok semata padahal acara utamanya adalah mantap-mantap di dalam bilik warnet.

7. Tukang Judi


Kalau yang satu ini sih kebanyakan orang dewasa. Dulu pernah ada Texas Poker yang sering dimanfaatkan untuk berjudi kemudian para penjudi beralih ke situs yang beneran judi. Itulah kenapa kita sempat mendengar warnet di digerebek karena ada kegiatan perjudian di dalamnya. Namun, kini judi di warnet sudah tidak relevan karena terlalu beresiko.

8. Gembel Warnet

Yanh kedelapan adalah gembel warnet, biasanya adalah para bocah yang bermain di warnet tapi tak punya uang karena tidak dikasih emaknya. Mereka akan menonton layar monitor siapapun yang sedang bermain. Kalau sesama bocah ya masih mending, tapi kalau sudah ikut-ikutan ke orang dewasa jelas akan mengganggu kenyamanan pengunjung tersebut. Biasanya gembel warnet lebih sering ada di warnet yang masih lesehan.

Nah, agan masuk yang mana nih, ada yang perlu ditambahin lagi?

Sumber Referensi