gothic84Avatar border
TS
gothic84
Koridor Akal lebih memahami apa itu Iman Islam dan Ihsan.
Hallo para kaskuser, selamat datang di thread sederhana ini, semoga apa yang saya share di sini bisa memberikan tambahan referensi buat anda yang sedang belajar mengenal Ilmu Tauhid.


Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala. Berkat Rahman dan Rahim Nya, yang telah menurunkan ilmu dengan segenap inkisyaf nya melalui para nabi, para rasul, para wali, para guru, mursyid. Sehingga, kita semua berkesempatan untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan ilmu tauhid sebagai penuntun dalam menjalani kehidupan ini, dengan mengharap ridho Allah menuju jalan keselamatan.
 
Banyak di antara kita yang mempelajari dan memahami ilmu tauhid, tapi hanya Sebagian saja yang benar benar mengamal kan dan menjadikan nya sebagai dasar penuntun hidup. Sehingga, banyak diantara nya yang memiliki ilmu agama, tetapi tidak bisa membawa keselamatan untuk hidup nya.
 
Islam, adalah agama rahmatan lil alamin. rahmat bagi alam semesta.  yang jika kita berpegang teguh pada ajaran nya maka akan selamat dunia dan akhirat. dan jika ilmu tersebut diajarkan kembali, maka akan menyelamat kan yang mempelajari nya.

Mudah mudahan, melalui ihktiar tulisan ini, kita bisa saling menuntun kepada jalan keselamatan.
 
Aamiin yaa rabbal ’aalamiin.

Mari kita mulai pembahasan dari mempelajari kedua hadists riwayat berikut ini:

Dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah saw bersabda: “Imam Mahdi akan keluar dari generasi akhir umatku. (Di saat pemerintahannya) Allah swt menurunkan banyak hujan, dan bumi mengeluarkan banyak tumbuhan. Dia memberikan harta dengan adil, hewan ternak menjadi banyak, dan umat manusia menjadi mulia. (al-Hakim dalam kitabnya “al-Mustadrak”, no: 8673, ia mengatakan: Hadis ini sanadnya sahih, dan disepakati oleh imam al-Zahabi).

Dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah saw bersabda: “Dia akan memimpin umatku selama tujuh tahun atau sembilan tahun. Pada zaman itu, umatku akan mendapat kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka tidak akan menyimpannya. Pada ketika itu, harta melimpah-ruah. Ada seseorang yang mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu. Maka Imam Mahdi berkata: Ambillah semua yang kamu mau”. (Sunan Ibnu Majah, no: 4073).

         
dari kedua riwayat tersebut, saya berkesimpulan bahwa umat muslim di akhir zaman, akan berada di suatu wilayah, dan di pimpin oleh satu orang yang selama ini kita kenal dengan sebutan Imam Mahdi. 

dan hal ini sesuai dengan petujuk Allah, dalam ayat Quran surah Al Waqiah ayat ke 13, ayat ke 14, ayat ke 15 dan ayat ke 16  yang berbunyi.

“ṡullatum minal-awwalīn, wa qalīlum minal-ākhirīn.”
 
“segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.”

‘Alā sururim mauḍūnah(tin).

“(Mereka berada) di atas dipan-dipan yang bertatahkan emas dan permata”

Muttaki'īna ‘alaihā mutaqābilīn(a).

“seraya bersandar di atasnya saling berhadapan.”
 
Yang jika kita ambil makna dari ayat tersebut, maka umat islam sangat banyak pengikut nya pada generasi awal, tapi sangat sedikit sekali pada genearsi akhir.

Lalu ada satu riwayat yang mengatakan “Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad)
 
Ini menunjukan dan memberikan pembelajaran, bahwa ranah kita sebagai hamba hanyalah sebatas ikhtiar. dan kita memperoleh amal dari setiap ikhtiar yang kita laksanakan, bukan dari hasil yang kita dapat kan.

Seperti hal nya perumpamaan yang di sampaikan dalam riwayat tersebut. padahal kita tahu bahwa besok akan tiba kiamat, dan kita masih berikhtiar untuk menanam pohon, agar kita mendapat kan pahala dari hal tersebut, bukan berharap bahwa pohon tersebut akan membuahkan hasil untuk hari esok.

Begitu pun untuk tulisan ini. ini hanya sekedar ikhtiar, untuk membuka wawasan dan cakrawala berfikir kita, untuk mempelajari dan memahami tentang bagaimana seharusnya kita beragama, dengan pemahaman yang kembali kepada fitrah kita sebagai manusia. Dengan harapan kita bisa membenahi keimanan, yang selanjutnya ikut terbenahi nya ke Islaman, dan menjadikan kita seorang Ihsan.

Karena tidak ada yang bisa di jadikan patokan selamat nya umat muslim di akhir zaman, kecuali oleh itikad Iman nya. bukan oleh ke Islaman nya.
 
Ada ayat dalam Quran, yang jika kita bisa tepat memahami nya, insha allah kita akan termasuk dalam golongan umat muslim yang di selamatkan di akhir zaman.
Karena, kehidupan yang awal nya Hitam dan Putih, akan di kembalikan kepada Hitam dan Putih.
Hitam dan putih nya kehidupan di awali oleh sejarah Qabil dan Habil, dan di akhir zaman ini,akan di tutup hitam putih nya oleh kehadiran Imam Mahdi melawan Dajjal.

Quran surah Ibrahim ayat 24 dan ayat 25, yang mana dalam ayat tersebut Allah membuat suatu permisalan (perumpamaan). Yang mana, jika Allah membuat perumpamaan, maka hal tersebut menunjukan sesuatu yang harus kita pahami dengan benar makna nya. Sehingga,membutuh kan alat bantu berupa permisalan, dengan harapan kita bisa lebih mudah dalam mehahami apa yang di maksud dalam ayat tersebut.

“a lam tara kaifa ḍaraballāhu maṡalang kalimatan ṭayyibatang kasyajaratin ṭayyibatin aṣluhā ṡābituw wa far'uhā fis-samā`”
 
“tu`tī ukulahā kulla ḥīnim bi`iżni rabbihā, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nāsi la'allahum yatażakkarụn”
 
“Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit,
(pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.”

Dalam ayat tersebut, Allah mengumpamakan sebuah kalimat yang baik. Dan kalimat tersebut yaitu “La ilaha illallah”. Jika di perumpamakan kepada pohon yang baik, yaitu pohon yang memiliki ciri sebagai berikut.

1) Akar nya menghujam kuat di dalam tanah

2) Batang nya menjulang tinggi dan kokoh.

3) Berbuah di setiap musim.


Perumpamaan Bertauhid



Yang kita semua pahami, pohon apapun itu, semua bergantung pada akar nya. yang mana jika akarnya bagus maka akan berbatang sehat, dan menghasilkan buah yang sehat.

Begitu pula sebalik nya, jika pohon berakar buruk, maka menghasilkan batang yang rapuh dan menghasilkan buah yang kurang baik.

Dan dalam hal ini, akar tersebut di umpamakan kedalam perkara hati. Seperti hadist Rasulullah yang menyebutkan “keadaan kehidupan manusia, tergantung kepada segumpal daging, yang terletak di dalam dada sebelah kiri nya”. Jika daging tersebut bagus, maka kehidupan nya pun akan bagus. dan jika daging tersebut rusak, maka kehidupan nya pun akan terbawa rusak. Dan daging tersebut adalah Hati (qalbu).
 
Seperti hal nya akar pohon, hati manusia terletak di dalam tubuh yang tidak bisa kita lihat secara langsung. Tapi, sangat menentukan apa yang jadi jalan kehidupan nya.
Sedangkan batang, bisa kita lihat karena berada di atas tanah. Dan jika kita pahami hadist di atas, ini jadi permisalan untuk kehidupan seseorang. Hati yang di olah dalam kehidupan, akan membuah kan sikap yang berupa akhlak.

Hati, merupakan sebuah tempat yang di ciptakan Allah, untuk menyimpan itikad (aqidah / keyakinan). Sedangkan kehidupan, merupakan sebuah tempat untuk berjalan nya syariat (aturan hidup) yang di turun kan Allah melalui para rasul Nya. Sedangkan perilaku,adalah tempat untuk tercipta nya akhlak. 
 
Maka dari itu, akar nya kita sebut “aqidah”. batang nya kita sebut “syariat”. dan buah nya kita sebut “akhlak”. Atau dalam istilah tauhid kita menyebut aqidah dengan sebutan “Iman”, syariat kita sebut dengan “Islam”, dan akhlak kita sebut dengan “Ihsan”. Jadi,iman itu bertempat dalam hati. sedangkan Islam untuk menjalan kan kehidupan, dan akhlak merupakan buah dari perilaku yang di dasari oleh iman dan islam. Mari kita perluas lagi mengenai pengertian tentang apa itu Iman, Islam dan Ihsan.

Kembali ke pemahaman surah Ibrahim ayat 24 dan ayat 25 di atas. maka, iman itu bisa kita artikan merupakan suatu hal, yang menjadi ukuran baik dan tidak nya hubungan manusia sebagai hamba dengan Tuhan nya. Jika bahasa sunda disebut dengan “pangeran”, bahasa inggris di sebut dengan “God”, bahasa arab di sebut dengan “Rabb”. Jadi, di sini kita belum menyebut nama “Allah subhanahu wa ta'ala”.
 
Tetapi baru tentang esensi ketuhanan. maksud nya, agar kita paham bahwa semenjak nabi Adam sampai dengan nabi Muhammad saw. Allah telah menurunkan 144.000 nabi, dan sebagian ada juga yang menyebut kan 124.000. yang mana dari semua para nabi tersebut, dalam hal keimanan, tidak ada satupun yang berbeda. dalam artian semuanya sama sama mengajarkan kepada kita, bahwa semua kehidupan, kenyataan, kejadian, tidak ada yang terjadi begitu saja. melain kan ada yang menciptakan nya, ada yang mengurus dan menjaga nya, mengatur rejeki nya dan itu adalah Tuhan.

Nah disini, setiap nabi memperkenalkan identitas Tuhan dengan sebutan yang berbeda beda. Nabi Muhammad saw, memperkenalkan Tuhan dengan nama “Allah subhanahu wa ta’ala”, tetapi nabi Isa berbeda lagi, memperkenalkan tuhan kepada umat nya dengan sebutan “Tuhan Allah”. Berbeda lagi dengan nabi Musa, yang memperkenal kan Tuhan dengan sebutan “yhwh atau yahweh”. Begitu pula dengan nabi ajaran hindu yang menyebut tuhan dengan sebutan “hyang widi”, begitu pula dengan nabi ajaran sunda yang memperkenalkan tuhan dengan sebutan “Ahung”.

Nah dalam hal ini, kita harus paham bahwa kita tidak perlu mempermasalahkan mana nama yang harus kita sebut, karena dalam ajaran umat nabi Muhammad saw pun ada “99” nama Allah yang wajib di ketahui dan kita sebut sebagai “Asmaul Husna”. Adapun, berapa banyak nama Allah, itu hanya Allah yang tahu. Karena yang terpenting bagi kita adalah,memahami esensi ketuhanan. Karena dalam hal itikad iman, semua nabi tidak ada satupun yang berbeda.
 
Lalu selanjut nya, pengertian tentang Syariat. di antara 144.000 nabi, ada 313 yang Allah angkat menjadi Rasul, dan membawa syariat yang berbeda.
Mengapa demikian?

Karena dalam kehidupan ini, semenjak zaman nabi Adam sampai dengan kehidupan kita hari ini, Allah menunjukan kita hanya ada dua jalan. yaitu jalan iman, dan jalan nafsu. Allah memberitahu kita, melalui Quran surah Al-Balad ayat 10 berikut ini.

“wa hadaināhun-najdaīn”
 
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)”
 
Diantara 313 nabi, yang wajib umat muslim ketahui adalah 25. dan di antara para 25 nabi tersebut, ada 4 Risalah yang wajib di ketahui. Yaitu: Taurat, yang Allah wahyukan kepada nabi Musa. Zabur, kepada nabi Daud. Injil, kepada nabi Isa. dan terakhir, Al Quran kepada nabi Muhammad saw.
 
Para nabi tersebut, Allah utus untuk menuntun kita kepada jalan “siratal-mustaqim” (menuntun kepada jalan yang lurus). Yaitu, kembali kepada jalan Iman (bertaubat). Karena sejak manusia di ciptakan hingga saat ini, ada data yang terus berulang ulang. Yaitu, ketika umat manusia kehidupan nya mulai mengikuti jalan hawa nafsu, dikarenakan akal dan kehidupan manusia yang terus berkembang seiring berjalan nya waktu. Sehingga, banyak umat manusia yang kehidupan nya mulai menyimpang dari fitrah nya, dan melakukan kemaksiatan. disitulah Allah mengutus seorang Nabi.

Dan pada saat nabi tersebut masih hidup, sebagian besar umat nya tetap beristiqomah dalam jalan keimanan. Tetapi, Ketika nabi tersebut wafat, umat nya perlahan lahan cenderung mengikuti kembali hawa nafsu, seiring dengan perkembangan kehidupan nya. Dan Ketika kemaksiatan nya sudah semakin mendominasi kehidupan, Allah mengutus kembali saorang Nabi. Dan kejadian itu terus berulang dan berulang. sampai dengan risalah terakhir yang Allah turunkan sebagai mukjizat terbesar, yaitu Al Quran. yang Allah wahyukan kepada nabi Muhamad saw.

Lalu, mengapa agama yang dibawa Nabi Muhammad di namakan Islam?
 
Karena, Nabi Muhammad saw adalah orang arab. kedua orang tua nya pun orang arab.bahasa sehari hari yang digunakannya pun bahasa arab. Sehingga, malaikat Jibril pun di perintah kan Allah menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad untuk menggunakan bahasa arab. Dinamakan lah ajaran itu menggunakan bahasa arab, yaitu Islam. yang berasal dari dasar kata “aslama yuslimu islaman”. Yang memiliki arti selamat dan menyelamatkan.

Nah, semua risalah yang di bawa oleh para nabi adalah untuk menyelamatkan, maka sejati nya semuanya pun Islam. dalam arti tidak ada satupun risalah yang tidak menyelamat kan.
 
Jadi, jika akal kita berpendapat seandai nya, ajaran itu di turun kan di Indonesia, dan nabi yang menerima wahyu nya pun orang Indonesia, yang sehari hari berbahasa Indonesia,sudah tentu, menamakan ajaran itu dengan kata yang berbahasa Indonesia. Misalkan:“Agama Selamat”. itu adalah hal yang wajar. Karena, yang di maksud Islam bukanlah identitas nya, melainkan sifat nya. Untuk yang memeluk nya selamat, di ajarkan kepada orang lain, menyelamat kan. Maka, syariat Islam adalah hal yang menjadi ukuran baik dan tidak nya, hubungan manusia dengan rasul nya.

Umat Muslim dengan Nabi Muhammad, umat Nasrani dengan nabi Isa, dan umat Yahudi dengan nabi Musa.

Itulah penjelasan secara rinci, mengapa risalah yang di turunkan kepada para nabi berbeda beda. Karena, di turunkan pada waktu yang berbeda, keadaan zaman yang berbeda, dan pola kehidupan manusia yang saat itu tentu berbeda pula. Tetapi semuanya memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menyelamatkan.

Selanjutnya, mari kita pelajari pengertian tentang Ihsan.
 
Ihsan adalah, ukuran baik dan tidak nya, hubungan manusia dengan sesama manusia lain nya. Maka dalam hal ini, Quran surah Ibrahim ayat 24 dan 25 di atas kita pahami dengan arti: Jika dalam hati seseorang memiliki Aqidah iman yang baik (hubungan dengan Tuhan nya baik). maka, dalam kehidupan sehari harinya pun, akan menjalan kan Syariat yang di ajarkan oleh Rasul nya dengan baik. sehingga, lahir lah dari orang tersebut Akhlak yang baik.
 
Begitu pun sebalik nya, jika dalam hati seseorang tidak memiliki Aqidah iman yang baik.maka, dalam kehidupan sehari hari nya pun, jangankan menjalan kan syariat yang di ajarkan oleh Rasul nya, menjaga nya pun tidak. Sehingga, dari orang tersebut tidak ada akhlak yang baik.

Lalu, apa yang menjadi ciri seseorang bisa dikatakan dalam hati nya terdapat iman, yang memiliki ciri, baik nya hubungan antara diri dengan Tuhan nya?
Maka di sini, ciri nya adalah Takdir. Maksud nya, ketika seseorang dalam hidup nya telah menerima segenap takdir yang Allah garis kan dalam hidup nya, maka orang tersebut telah sepenuh nya, menerima kepada sang pencipta takdir dalam hati nya. 

Diubah oleh gothic84 27-12-2022 10:56
iblast867583Avatar border
blueorionAvatar border
blueorion dan iblast867583 memberi reputasi
2
1.6K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan