baccuAvatar border
TS
baccu
Chui A-poo & Shap Ng-Tsai, Teror Hong Kong dan Laut Tiongkok Selatan

Selama beberapa dekade, Hong Kong dikenal sebagai salah satu kota paling aman di dunia. Sulit dibayangkan jalanan kota yang sarat dengan kekerasan, keluar rumah menenteng senapan atau bahkan pergi keluar kota pada siang bolong menjadi mencekam. Bahkan seorang letnan kolonel regimen kavaleri Inggris menyebut Hong Kong sebagai “lubang paling menakutkan di dunia”. Hal ini dikarenakan praktik bajak laut kembali marak berkat dua nama besar yaitu Shap Ng-Tsai dan Chui A-poo.

Harta Karun Opium

Sepanjang tahun 1840-1850, koloni Inggris menduduki wilayah Hong Kong yang kemudian berubah menjadi pusat perompakan terbesar di Laut Tiongkok Selatan. Di tempat itulah para perompak menghamburkan harta dan hasil rampasan mereka kepada penadah yang kemudian menjualnya ke warga Eropa dan Tiongkok. Disamping itu para bajak laut ini juga mengincar kapal Eropa dan Amerika yang berlayar keluar Hong Kong, memaksa korban meninggalkan kapal untuk bergabung dengan awak perompak dengan iming-iming kekayaan.

Pada era tersebut para bajak laut kebanyakan merampok kapal pembawa opium yang kerap berlayar di jalur India-Tiongkok. Kapal-kapal rampasan ini akan dijual dengan harga mahal jika kedapatan membawa opium. Sebaliknya, para perompak ini juga girang apabila mereka mendapati uang hasil jual opium dari kapal yang mereka bajak.

Praktik ini berlanjut sampai tahun 1847 dimana armada perompak Tiongkok mengejutkan awak kapal dagang yang sedang berlabuh di pelabuhan Chimmo. Mereka secara membabi-buta menghabisi awak kapal dan merampas kargo berisi banyak opium. Tidak lama berselang, kapal berjenis sekunar yaitu Omega dan Caroline juga diserang ditengah pelayaran. Meninggalkan tumpukan mayat dan kargo yang hilang. Pada 1849, Sylph, kapal yang dikenal bersenjata lengkap juga tidak luput dari serangan.

Ternyata bukan hanya kapal Eropa saja yang menjadi sasaran. Pada tahun 1844 perompak berhasil menculik perwira asal Tiongkok di benteng Bogue yang bertugas untuk menghalau tindak perompakan yang semakin marak. Dia ditahan untuk selanjutnya meminta tebusan dengan total 60.000 USD kepada pemerintah Tiongkok.

Perlawanan

Pada tahun 1848, pemerintah Hong Kong menunjuk Sir George Bonham untuk menuntaskan isu perompakan ini. Kala opium merupakan bisnis besar untuk Tiongkok dan Inggris, hingga kerugian pun terasa sampai ke London. Bonham melihat hal ini untuk mempererat ikatan dengan otoritas Tiongkok yang baru saja mengalami tragedi dengan bajak laut.

Memerangi perompak Tiongkok tentu saja berdampak pada angkatan laut kerajaan Inggris. Bagaimanapun penggunaan kapal perang akan memakan biaya besar yang pada akhirnya sering ditolak oleh orang-orang pajak. Belum lagi UU Parlemen yang menawarkan 20 poundsterling bagi siapapun yang berhasil menangkap maupun membunuh pelaku perompakan semakin memperkeruh keadaan. Karena kebanyakan kapal jung Tiongkok juga dipersenjatai dan kurangnya diplomasi dengan pelaku pada akhirnya membuat nelayan lokal mengalami nasib yang nahas.

Namun demikian pada akhir 1849 Kapten John C. Dalrymple Hay dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris ditugaskan beroperasi di sekitar Hong Kong untuk memerangi bajak laut. Saat itu ada dua armada besar perompak Tiongkok yang bermarkas dekat dengan koloni Inggris, yaitu Chui A-poo yang bermarkas di pelabuhan Bias dan Shap Ng-Tsai yang memiliki markas tersembunyi di sekitar Teluk Tongking.

Pertempuran Tysami


Pada 28 September 1849, Kapten Hay yang memimpin sebuah kapal brig tercepat yang bernama HMS Columbine, mendapati 14 kapal jung Tiongkok. Di kejauhan sepanjang pantai pelabuhan Bias, terlihat desa Pinghoi terbakar. Saat sedang menginterogasi kapten kapal yang mengaku hanya mengangkut garam untuk dijual, mereka mendapati adanya senjata dan meriam dan menyadari bahwa mereka adalah anak buah Chui, biang keladi kerusuhan.

Sebelum tengah malam, Columbine diposisikan di tengah-tengah barisan armada Chui A-poo dan bersiaga di kedua sisi. Armada Chui menolak untuk pergi hingga pertempuran pun tak terhindarkan. Gemuruh meriam tembakan pertama Hay berhasil menenggelamkan tiga kapal jung yang dengan cepat dibalas oleh kapal-kapal lain. Di tengah baku tembak, angin kencang bertiup, Columbine harus sedikit menjauh dari kepungan. Di tengah pengejaran, tiba-tiba angin berhenti, membuat Columbine tidak bisa melakukan manuver. Namun begitu pula armada Chui tertinggal sekitar 1 mil di belakang sebelum akhirnya fajar menyinsing.

Keberuntungan Hay masih berlanjut, datang bantuan dari kapal uap Canton yang membantu Columbine menuju armada Chui kembali. Hay sekali lagi menembakkan meriam dan berhasil menenggelamkan beberapa kapal jung. Namun kapal Chui berhasil membalas tembakan dan mengenai ruang mesin Canton, membuatnya rusak parah. Suasana semakin memanas ketika kapal Kapten Hay harus kandas. Dalam kepanikan, sang Kapten menyuruh anak buah untuk meninggalkan kapal dan mengejar armada Chui menggunakan kapal kecil.

Akhirnya Inggris berhasil mengejar kapal paling belakang dari armada Chui. Letnan Bridges dan kadet Charles Goddard dan beberapa awak lainnya berhasil menaiki kapal jung dan membuat para perompak panik berlarian ke lambung kapal. Namun dalam keputus-asaan, salah satu perompak merampas pemantik dan berlari ke ruang persenjataan. Goddard menyadarinya dan mengejar dengan pedang siap menebas. Sayangnya kapal pada akhirnya meledak menewaskan beberapa orang dan melukai Goddard yang meninggal keesokan harinya. Beruntung kapal uap Canton berhasil diperbaiki dan kembali dengan membawa pulang Columbine. Konflik ini dikenal sebagai Pertempuran Tysami.

Pertempuran di Sungai Tongking

Kapten Hay enggan menyerah pada bajak laut dan pada 1 Oktober bala bantuan datang, sebuah kapal meriam bernama Fury. Mereka berlayar ke muara sungai dan menemukan sebanyak 23 kapal bajak laut yang langsung luluh lantak dalam sekejap. Anak buah Chui kelabakan menghadapi tentara terlatih Kerajaan Inggris yang dalam 45 menit berikutnya berhasil menenggelamkan seluruh kapal musuh. Tidak hanya itu, Inggris berhasil menghancurkan gudang senjata dan dermaga kecil milik Chui. Diperkirakan setidaknya ada 400 korban jiwa dari pihak Tiongkok dengan hanya satu orang tentara Inggris yang terluka.

Pada tanggal 8 Oktober, Columbine yang ditemani Fury serta Phlegethon berlayar menuju barat daya. Saat di dekat pulau Hainan, Hay menemukan delapan kapal perang Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Wong. Pihak Tiongkok memberitahukan bahwa mereka baru saja berpapasan dengan armada Shap Ng-Tsai yang berhasil kabur. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Hay mengejarnya dan berhasil menangkap salah satu perompak yang dari mulutnya diketahui bahwa armada Tsai yang berjumlah 64 kapal sedang berlabuh di selatan sungai Tongking.

Tanpa pikir panjang, Hay dan lainnya menuju ke lokasi. Menyadari kapal perang Inggris mendekat, para bajak laut mulai menembaki dari jarak 500 meter. Beberapa tembakan memang meleset, namun tetap saja Columbine dan Fury mengalami sedikit kerusakan. Hay berhasil bermanuver menuju kapal induk Tsai dan menembakinya, sedangkan Fury dan Phlegethon melepaskan roket congreve untuk menghabisi semua musuh. Tidak sampai 90 menit, kapal induk dan armada Tsai berhasil ditenggelamkan. Dalam pertempuran di sungai Tongking, setidaknya 29 kapal jung Tiongkok berhasil hancur dan sisanya kabur. Keesokan harinya Hay kembali melancarkan aksinya dan menenggelamkan 30 kapal perompak lain sampai habis.

Pasca Perang

Setelah insiden tersebut, kabarnya Chui A-poo berhasil kabur dengan luka parah namun salah satu anak buahnya berkhianat dan menyerahkan Chui ke pemerintah Inggris. Pada saat itu harga kepala A-poo sebesar 500 poundsterling akibat membunuh dua tentara Inggris dan memerkosa seorang gadis warga lokal. Chui dihukum pembuangan di pulau Van Diemen's Land (sekarang bernama pulau Tasmania), namun gantung diri di sel tahanannya sebelum sempat dipindahkan.

A-poo Modern
Konten Sensitif

Chui A-poo merupakan inspirasi dari karakter Scratchmen Apoo dari manga/komik bertemakan bajak laut, One Piece. Dalam ceritanya, Apoo yang memiliki julukan Roar of the Sea adalah kapten bajak laut On Air dari suku tangan-panjang yang memiliki kemampuan mengubah tubuhnya menjadi alat musik.


Referensi:






©2022  baccu  on Kaskus


kaum.berfikir..Avatar border
dr.octopussyAvatar border
Benyamin90Avatar border
Benyamin90 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan