masnukho
TS
masnukho 
Main Hakim Sendiri Masih Menjadi Budaya Buruk Masyarakat, Lagi-lagi Menelan Korban
Pelaku pengeroyokan sopir ojol tewas dikeroyok massa, kenapa budaya buruk maij hakim sendiri masih dilakukan?


Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar pemberitaan seorang bapak tua sopir ojek online (Ojol) mengalami pengeroyokan oleh dua orang tidak dikenal saat mengantri mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU jalan Brigjen Sudiarto 264, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sopir ojol yang menjadi korban pengeroyokan oleh dua orang tidak dikenal tersebut bernama Hasti Priyo Warsono (54 tahun), warga Jalan Asoda nomor 5, RT 2 RW 5, Keluruhan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan, Semarang.

Adapun kronologis kejadian pada hari Sabtu tanggal 24 September 2022, Hasti sedang mengantri di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak. Saat mengantri Hasti mengingatkan dua orang yang ada di depannya untuk maju, karena dua orang tersebut diduga terlalu asik mengobrol. Merasa tersinggung karena ditegur kemudian dua orang pemuda berinisial A dan K pun mengeroyok bapak sopir ojol hingga babak belum sebelum akhirnya dibantu oleh Polisi dan TNI untuk dibawa ke rumah sakit dan melapor ke kantor Polisi.

Mirisnya dari kejadian ini, satu diantara dua orang pelaku juga mendapatkan seperti apa yang dialami oleh sopir ojol yang menjadi korban. Salah satu pelaku diketahui tewas dihajar massa yang merupakan teman-teman dari sopir ojol yang merasa tidak terima melihat temannya dianiaya.

Tewasnya pelaku yang disini juga berstatus korban kini membuat dua kasus hukum berlangsung bersamaan. Yaitu kasus penganiayaan terhadap sopir ojol bernama Hasti Priyo Warsono, dan penganiayaan terhadap pelaku penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa.




Melihat adanya kejadian ini tentu saja sangat miris GanSis, ternyata di tengah masyarakat kita hukum rimba masih sangat besar dan mengkhawatirkan.

Selain bertindak semena-mena terhadap sesama dengan melakukan tindakan kekerasan karena merasa tidak terima saat ditegur, main hakim sendiri dalam menyelesaikan masalah juga ternyata masih menjadi budaya buruk yang dipelihara oleh masyarakat.

Indonesia berstatus sebagai negara hukum, tidak sepenuhnya diikuti oleh semua orang karena masih banyaknya orang yang memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan hukum rimba.

Alasan masyarakat masih menggunakan hukum rimba sebagai jalan menyelesaikan masalah bisa terjadi karena beberapa alasan GanSis, mulai dari karena terbawa emosi, merasa terlalu panjang proses jika harus lapor ke pihak berwajib, merasa keadilan terkadang tidak sesuai yang diharapkan, dan masih banyak lagi alasan lainnya.




Itulah GanSis kondisi masyarakat kita yang ternyata masih menganut hukum rimba di dalam menyelesaikan masalah.

Budaya buruk main hakim sendiri dan pengeroyokan terhadap seseorang yang menjadi pelaku kejahatan atau terduga pelaku kejahatan ini dapat dikatakan benar-benar sangat tidak baik untuk dilakukan, karena beberapa kali juga sempat kejadian warga mengkeroyok orang yang diduga pelaku kejahatan, tetapi setelah diselidiki oleh Polisi ternyata seseorang yang dikeroyok dan menjadi korban bukanlah pelaku kejahatan sedangkan orang yang dikeroyok tersebut sudah tewas karena keganasan massa.

Oke, mudah-mudahan dari adanya kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak main hakim sendiri entah yang dimassa benar-benar pelaku kejahatan atau baru terduga pelaku kejahatan.




Penulis: @masnukho©2022
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3, 4
verdandigrdasiemsidasnurhuda008
nurhuda008 dan 16 lainnya memberi reputasi
15
3.7K
76
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan