Pasukan Ukraina kembali menemukan harta karun berharga pasca serangan balik di Kharkiv, setelah beberapa hari lalu mereka mendapatkan tank T-90M dalam keadaan utuh; kini mereka menemukan howitzer swagerak 2S19-SM2. Foto penemuan harta karun milik Rusia itu diunggah di Twitter oleh akun Pekka pada 28 September 2022. Jika sebelumnya tank T-90M yang ditemukan pasukan Ukraina ada sedikit kerusakan pada bagian rodanya, untuk penemuan terbaru kali ini kondisi kendaraan cukup utuh dan tanpa ada kerusakan. Howitzer swagerak ini dilaporkan ditemukan di sekitar wilayah Izium.

2S19-SM2 adalah tulang punggung pasukan artileri Rusia dan versi pertama dari self-propelled howitzer (SPH) yang diperkenalkan ke tentara Rusia pada tahun 1989. Chassis dan suspensi 2S19 didasarkan pada chassis tank tempur utama (MBT), suspensi, chassis dan roda nya diambil dari tank T-80; sementara mesin dan transmisinya mencomot dari tank tempur utama T-72. Bisa dibilang ini adalah howitzer swagerak dengan cita rasa gado-gado, karena memakai beberapa komponen yang berbeda.



Desain 2S19 terdiri dari tiga bagian utama, dengan kompartemen pengemudi yang terletak di bagian depan tengah lambung kendaraan, turret (kubah) di bagian tengah, dan mesin di bagian belakang. Lambung dan turret terbuat dari konstruksi lapis baja yang memberikan perlindungan dari tembakan senjata ringan, serpihan peluru artileri, dan ranjau darat.

Untuk persenjataan utama, 2S19 dibekali satu meriam 2A64 kaliber 152 mm dan satu senapan mesin berat 12,7 mm yang dipasang di atap turret. Meriam 2A64 152 mm dapat menembakkan peluru HE-FRAG (High-Explosive Fragmentation) yang juga disebut sebagai OF-45 dengan jarak tembak maksimum 24,7 km.

Pada pertengahan tahun 2000 telah dikonfirmasi bahwa dua versi baru dari sistem artileri self-propelled 152 mm 2S19 (MSTA-S) telah dikembangkan, termasuk 2S19M dan 2S19M1 yang dilengkapi dengan Automatic Gun Fire-Control System (AGFCS)baru.



2S33 MSTA-SM2 kemudian ditampilkan untuk pertama kalinya pada bulan September 2013 selama pameran pertahanan di Nizhny Tagil dan memasuki layanan tentara Rusia pada tahun 2017. Howitzer ini dipersenjatai dengan meriam 2A79 152 mm baru yang memiliki jangkauan tembakan lebih jauh. Howitzer swagerak 2S33 kini punya jarak tembak lebih dari 40 km, dibandingkan dengan 2S19 yang memiliki jarak tembak maksimum 25 km.

Versi 2S33 juga mampu menembakkan amunisi berpemandu presisi Krasnopol-D dengan panduan GPS, dengan jarak tembak maksimum hingga 43 km. Meriam ini juga kompatibel dengan amunisi lama yang dipandu laser, salah satunya adalah Krasnopol-M2; yang memiliki jangkauan tembak hingga 26 km.

Meski hanya satu unit yang berhasil ditemukan, akan tetapi penemuan ini tentu bisa meningkatkan moral pasukan Biru Kuning di garis depan. Selain itu, pasukan Ukraina bisa saja memakai kembali howitzer ini untuk menyerang Rusia; di sisi lain jika Barat tertarik dengan 2S19; mereka bisa memintanya ke Ukraina dan menukarnya dengan persenjataan yang dibutuhkan.




Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas