Isi etalase senapan serbu PT Pindad kembali bertambah Gan, setelah pada awal tahun 2023 ini manufaktur senjata asal Bandung itu merilis AM1 pada Januari lalu. Selain merilis senapan serbu M1, PT Pindad juga melakukan pengetesan alat bidik (optical sight) baru. Untuk urusan alat bidik, PT Pindad telah bekerja sama dengan EOS-T, sebuah perusahaan optical sight dari Korea Selatan. Beberapa alat bidik yang diuji mulai dari Red Dot Sight, Laser Aiming Device, Magnifier, dan sighting telescope.

Bagi Agan pemerhati alutsista atau game enthusiast, pasti tak asing dengan M1 buatan Pindad. Pasalnya dari segi desain, senjata ini punya kemiripan dengan senapan serbu M4 buatan AS. Manufaktur senjata asal Bandung ini telah mengkonfirmasi jika mereka memakai desain M4 untuk mendesain senapan serbu AM1.

Memakai desain M4 tidak menjadi masalah, karena paten pada desain senapan serbu M4 sudah lama kadaluwarsa (habis). Itu artinya senjata bisa diproduksi tanpa memerlukan izin pabrikan asli perancang senjata tersebut. AM1 memakai peluru standar NATO kaliber 5.56 mm x 45 mm, seperti senapan serbu Pindad sebelumnya. Senjata ini juga dilengkapi dengan popor teleskopik, sehingga pengguna dapat mengatur panjang/pendek ukuran popor sesuai kebutuhan.



Dari sisi spesifikasi, senapan ini memiliki panjang 881 mm (saat popor ditarik penuh ke belakang), 797 mm saat kondisi popor normal dan punya berat 3,25 kg (tanpa magazin). Layaknya senjata modern saat ini, AM1 pun telah dilengkapi dengan rel Picatinny yang memungkinkan berbagai aksesoris dipasang, semisal alat bidik optik. Di sisi lain, AM1 memakai aim lock pada bagian hand guard untuk pemasangan aksesoris dan alat optik tambahan. AM1 juga memiliki vertical grip untuk memudahkan dalam mengoperasikannya.



Dalam wawancara dengan CNN Indonesia, Yanto Sugiharto selaku GM PT Pindad mengatakan jika AM1 hadir sebagai jawaban atas kritikan terhadap SS2 yang sering disebut berat. Dengan diproduksinya AM1, membuktikan jika Pindad juga bisa mendesain senapan serbu yang ringan. Dibuatnya AM1 juga digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi teknisi Pindad, sehingga mereka punya banyak pengalaman dalam mendesain senjata baru.

Bobot AM1 yang lebih ringan dari SS2 karena desain upper dan lower receiver yang sangat pendek. Sehingga mekanisme AM1 lebih kecil, khususnya pada mekanisme piston pegas, di mana pengembalinya bisa sampai ke popor. Saat ini AM1 masih berwujud prototype, senjata harus melakukan uji sertifikasi sebelum nantinya bisa dipasarkan. Selain Pindad, Heckler & Koch dari Jerman juga mengambil desain M4 untuk pengembangan senapan serbu HK416.







Referensi Tulisan: PT Pindad
Sumber Foto: PT Pindad