Desktop environment di dunia perlinukan adalah sekumpulan piranti lunak yang menyediakan antarmuka grafis untuk sistem operasi Gnu/Linux. Desktop environment mencakup peralatan/perangkat seperti window manager, desktop manager, widget, tema, wallpaper, aplikasi dan lain-lain yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui antarmuka grafis. Banyak lingkungan desktop tersedia untuk Linux, seperti Gnome, KDE (Plasma), Xfce, LXQt, Deepin, dan lain-lain. Masing-masing desktop environment memiliki fitur dan tampilan yang berbeda, sehingga pengguna dapat memilih yang paling cocok dengan kebutuhan mereka.

KDE adalah salah satu desktop environment berbasis Qt yang populer untuk sistem operasi berbasis UNIX (Tidak hanya Gnu/Linux tapi juga BSD, dan sejenisnya). KDE juga dilengkapi dengan berbagai peralatan dan aplikasi bawaan, sehingga memudahkan pengguna dalam menggunakan dan mengelola sistem operasinya. Fitur lain dari KDE adalah fitur virtual desktop, berbagai efek 3D, pencarian cepat, konektivitas yang mudah, keterhubungan dengan berbagai perangkat seperti ponsel pintar, dan lain sebagainya.

Secara tampilan, KDE (secara default) memiliki antarmuka yang mirip dengan desktop Windows (7 dan 10), sehingga bagi pengguna (sistem operasi berbasis unix) yang baru bermigrasi dari Windows akan terasa familiar dengan penggunaannya, dan tidak membutuhkan banyak waktu/upaya untuk beradaptasi. Antarmuka dalam desktop KDE juga memiliki konsistensi yang baik dengan tema yang digunakan, hingga ke level tampilan aplikasi-aplikasinya. Aplikasi bawaan dari KDE juga terbilang sangat lengkap dan banyak variasinya. Aplikasi-aplikasi tersebut (biasanya yang juga memiliki antarmuka berbasis Qt) sudah dioptimalkan untuk berjalan pada lingkungan KDE, sehingga terasa cepat dan sangat responsif. Beberapa aplikasi kelas profesional seperti Krita dan Kdenlive bahkan didesain untuk berjalan optimal pada lingkungan KDE.





KDE cukup populer digunakan oleh distro mainstream karena selain fiturnya yang modern, juga termasuk masih relatif bersahabat dalam penggunaan resource. Penggunaan KDE pada sistem low-end/low-profilemodern (sistem yang ditenagai prosesor rendah daya kelas Celeron, RAM 4Gb, dan SSD) untuk kebutuhan komputasi harian (aktifitas kantoran dan seputar web) sudah terasa responsif dan bertenaga. Terlebih bila digunakan pada sistem dengan spesifikasi yang lebih tinggi, atau bahkan sistem High-end, KDE dapat menjadi lingkungan yang sangat produktif.

Tampilan dan pengaturan tema (theming) pada KDE adalah salah satu yang disukai oleh penggunanya. Seringkali pada penggunaannya (beberapa distro seperti FerenOS, Q4OS, Manjaro) telah memasang beberapa preset tema yang dapat mengubah tampilan dan 'feel' desktop ke berbagai tampilan OS lainnya dengan sekali klik saja, seperti tampilan Win 11, Win 10, MacOS, ChromeOS, bahkan Ubuntu (Unity). Begitu banyak dan bebasnya kustomisasi KDE sehingga tampilan pun dapat diubah sesuai kreatifitas penggunanya.

Akhir kata, KDE adalah salah satu pilihan desktop terdepan bagi sistem operasi berbasis Unix, tidak hanya Gnu/Linux. Fitur modern, pilihan aplikasi bawaan yang beragam, tampilan yang efisien dan cantik serta kemudahan kustomisasi adalah beberapa alasan utama desktop ini sangat disukai. Untuk pengguna yang ingin mendapat berbagai tampilan desktop dengan mudah dapat mencoba KDE, atau dengan memilih dari beberapa distro yang memang secara utama menyediakan KDE sebagai pilihan desktop utamanya.

Bagaimana, apakah kalian juga pengguna KDE, atau pengguna desktop lainnya? Yuk ceritakan pengalamanmu atau diskusi lebih lanjut dibawah!

Resource lainnya :

Cara install desktop KDE Plasma di Linux
Review bang.toyip tentang Q4OS
Situs resminya KDE
Situs resminya Q4OS
Situs resminya FerenOS
Situs resminya Kubuntu (Ubuntu dengan desktop KDE)
Situs resminya Netrunner Linux
Situs resminya Garuda Linux