Sumber Gambar

Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa, Indonesia menjadi negara tropis yang memiliki dua musim. Umumnya, pergantian musim dari musim panas ke musim hujan terjadi di pertengahan tahun. Ada waktu-waktu tertentu seperti September dan Oktober yang jadi musim peralihan.

Tapi saat ini sepertinya orang-orang sudah mulai terbiasa dengan musim yang tidak menentu. Di mana hari ini cuaca panas sekali, tapi keesokan harinya bisa turun hujan deras. Pergantian cuaca yang begitu drastis tentu merupakan dampak dari perubahan iklim di bumi.

Seperti yang akan terjadi di Indonesia pada tahun ini. Seperti yang diungkapkan kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, musim kemarau di tahun 2023 akan lebih kering dari biasanya. Penyebabnya adalah adanya fenomena El Nino yang menghampiri wilayah Indonesia. El Nino sendiri merupakan fenomena yang menyebabkan rendahnya curah hujan dan menyebabkan kekeringan di wilayah terdampak.


Sumber Gambar

El Nino sendiri terjadi pada saat muka air di perairan Pasifik Tengah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Menurut BMKG, kondisi ini akan jauh berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu 2020-2022 di mana curah hujan dinilai masih cukup tinggi karena La Nina. Maka di tahun ini diprediksi akan menjadi kemarau panjang yang baru akan mereda pada September 2023.

Lalu apa dampaknya bagi kehidupan kita?

Sudah pasti kita akan merasakan musim panas yang panjang dan mungkin akan lebih panas dari biasanya. Hujan akan jarang terjadi dan orang-orang yang memiliki acara bisa melakukan acaranya dengan lancar tanpa diganggu hujan. Itu hal positifnya ya.


Sumber Gambar

Meski begitu, BMKG memeringatkan kepada daerah-daerah yang rawan karhutla atau kebakaran hutan seperti Sumatera dan Kalimantan. Seperti yang sudah-sudah, kemarau panjang bisa menyebabkan kebakaran hutan yang asapnya dapat mengganggu kesehatan penduduk. Hati-hati juga, kejadian seperti kebakaran hutan ini juga bisa menjadi kesempatan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang dengan sengaja membakar hutan untuk keperluan tertentu.


Para petani juga perlu waspada dan memastikan bahwa tanaman mereka memiliki cukup air untuk hidup. Cuaca panas dan kering bisa saja membuat tanaman mati. Apalagi bila sumber air terganggu dan menipis akibat kekeringan ini.


Sumber Gambar

Dan untuk masyarakat dihimbau agar minum air putih yang cukup agar tidak terjadi dehidrasi. Jaga pola makan dan jangan terlalu sering memakan makanan berminyak yang bisa sebabkan panas dalam. Apalagi di kondisi kemarau panjang juga bisa meningkatkan polusi. Itu artinya, kita masih membutuhkan masker.

Apapun yang terjadi, semoga kita semua bisa melewatinya seperti biasa. Bukan pertama kali kok Indonesia dilanda kemarau panjang.

Menurut kalian, apa yang harus dipersiapkan menjelang kemarau panjang ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi