Hai hai hai .... Jumpa lagi dengan @delia.adeldalam sebuah trid yang hanya di persembahkan untuk meramaikan ultah regional Madura.



Lalu hal apakah yang membuat aku tertarik untuk menuliskan tentang sisi "Madura" yang lain dari yang lainnya?

Hummm .... Cari yang unik dan mistis lah pastinya hehehehe


Pada dasarnya Madura itu terkenal dengan budaya karapan sapi dan caroknya saja. Namun pada kenyataan yang ada, ternyata masih banyak lagi tradisi kebudayaan lainnya. Salah satunya adalah kebudayaan pejamas keris.



Keris bray ....!

Seperti yang telah banyak diketahui masyarakat sekitarnya. Bahwasanya menjamas keris adalah tradisi kearifan lokal, yang mana memiliki nilai filosofi, dengan tujuan untuk meminimalisir korosi dan karatan pada keris itu sendiri.

Bagaimana sebuah keris memiliki andil sebagai aset pusaka leluhur, yang mana harus di rawat. Konon katanya, keris pusaka leluhur itu memiliki kekuatan mistik, yang mana harus diperhatikan kapan waktu nya pejamas tersebut dilakukan.

Bayangkan saja, hanya untuk menjamas keris leluhur harus dari tujuh sumur yang berbeda. Pembakaran kemenyan, bubur lima warna dan persyaratan lainnya, seperti selayaknya sebuah perayaan, yang mana diiringi dengan tarian dan musik. Bahkan di bacakan dedoa.

Menurut kabar beritanya seh, pada zaman dahulu, para empu yang membuat keris itu melakukan puasa sebelum membuat keris. Karena hal tersebut lah pada akhirnya keris para leluhur dipercaya memiliki nilai misteri nya.



Namunpada dasarnya seh, aku memang tertarik pada sebuah daerah yang terdapat di Madura, bahkan jika ada waktu dan rezeki, tempat itulah yang paling ingin di kunjungi.

Ya ke Sumenep, yang konon menurut kabar beritanya, daerah tersebut terkenal dengan julukan di kota keris nya itu tuh. Bahkan sangat tertarik untuk mencoba ikut serta mendalami pembuatan sebuah keris.



Widih.... Keris gak tuh!!! Keren, bukan?



But ada apa aja seh di kota keris? Dan kenapa Sumenep menjadi kota keris?



Meringkas sejenak tentang sejarahnya, ternyata di Sumenep tersebut banyak sekali ditemukan pengrajin keris, sehingga pada akhirnya mendapatkan gelar sebagai kota keris, bahkan di akui pula oleh beberapa Negera.



Nah desa wisata penghasil keris inilah yang menarik minatku, untuk membuat trid tentang wisata Madura. Karena keris adalah senjata paling unik menurutku dan Sumenep ialah penghasil keris terbanyak dan terkenal, bahkan sampai mancanegara, terutama desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi. Di sanalah sarangnya para keris bertebaran





Di desa ini tuh banyak berkumpul nya para empu pengrajin keris. Bahkan menurut artikel dan sumber dari keterangan Instagram, di desa inilah kita bisa menemukan berbagai kerajinan keris, yang mana sudah begitu sangat terkenal dengan keunikan nya.





Bahkan pengrajin keris bukan hanya orang dewasa saja, akan tetapi Angga, seorang siswa MTS kelas VII pun sudah mencoba untuk berpartisipasi dalam pembuatan keris.



Bahkan pengrajin keris juga ada yang wanita loh!



Dia memulai nya saat masih duduk di bangku sekolah dengan seragam merah putihnya. Bahkan tata cara pembuatan kerisnya pun di pelajari dari cara yang kuno, sampai kepada yang moderen. Bukan hanya mendalaminya saja, tapi menghayati.

Dia adalah perempuan pertama yang bergelar empu yang sangat berpotensi, sehingga keris-keris buatan nya tidak bisa diremehkan. Bahkan uang hasil kerajinannya mampu menyelesaikan kuliahnya.

Keren bukan!!!

Entahlah, kenapa senjata khas dari Madura ini, menjadi begitu sangat menarik bagi banyak orang. Senjata tikam yang mirip belati, namun memiliki ujung yang runcing, yang mana memiliki ketajaman di kedua sisinya.

Jadi jangan coba coba salah mengunakan nya, bisa bisa nyawa melayang. Hehehe

Mungkin karena bentuknya yang unik karena berkelok-kelok, seperti ular dengan pangkal yang melebar inilah yang menjadi objek perburuan para wisatawan mancanegara, untuk menjadikannya sebagai souvernir.

Apalagi tidak semua orang bisa membuatnya dengan sempurna, seperti para empu yang sudah terasah keterampilannya.

Walaupun pada dasarnya pembuatan keris tersebut tidak semudah kelihatannya, namun di desa aeng tongtong inilah banyak memunculkan generasi generasi penerus yang tidak akan pernah punah di makan oleh waktu.

Nah dari sinilah kebudayaan leluhur dapat di abadikan. Bahkan dilestarikan sebagai peninggalan sejarah nenek moyang terdahulu. Walaupun tata cara pembuatannya tidak seperti terdahulu.

Well bagaimana menurut kalian? Menarik gak?

:kuyapproved:mudik


Jangan lupa;



Dan berkomentarlah yang sopan

ilovekaskus


sumber tulisan

link sumber tulisan