sumber gambar

Wah gak terasa ya sebentar lagi mau bulan Ramadhan, bulan yang penuh syafaat dan manfaat serta rasa kasih sayang dimana banyak orang berlomba mendapatkan keberkahannya.

Biasanya nih dibulan Ramadhan, ada kebiasaan tersendiri ketika berbuka puasa prasmanan surau, langgar atau masjid. Nah, yang menjadi menu paling di tunggu adalah tradisi nasi kebuli. Tentunya menu buka puasa yang diberikan secara gratis di masjid ini tidak tiap hari ada, hanya hari-hari tertentu yang biasanya di dahului ceramah sembari menunggu waktu berbuka.



sumber gambar

Beberapa jenis nasi berbumbu di Indonesia bisa disebut antara lain: nasi minyak khas Jambi, nasi liwet khas Solo, nasi uduk dan nasi kebuli khas Betawi, dan lain sebagainya.

Nasi kebuli adalah nasi yang dimasak bersama kaldu daging kambing dan susu kambing, dibumbui dengan aneka rempah aromatik seperti kapulaga, jintan, cengkih, pala, dan kayu manis. Dimasak dengan minyak samin dan taburan irisan kurma atau kismis.

Tentu saja beras panjang yang menjadi ciri khas, juga agak berbeda dengan nasi berminyak lainnya.



sumber gambar

Nasi kebuli biasanya disajikan dengan daging kambing goreng, tetapi kini ada pula yang disantap dengan daging ayam, serta acar mentimun, tomat, dan nanas.

Hal yang menjadi unik sebenarnya cara penyajian nasi ini kepada jamaah, bukan dengan dibungkus, memakai kotak atau juga piring tapi nampan yang besar atau kecil.

Nah, satu nampan besar itu dikelilingi 4-5 orang, satu nampan kecil 2-3 orang dengan nasi kebuli di tengahnya yang ditaruh menggunung mirip tumpeng. Biasanya ketika adzan berkumandang hanya cemilan ringan saja untuk membatalkan puasa yang dihidangkan, lalu setelah shalat magrib barulah nasi kebuli prasmanan dihidangkan hingga isya menjelang di lanjut shalat Isya dan tarawih.

Jadi jamaah yang hadir, fokus untuk beribadah dan dijamu ketika tradisi nasi kebuli ini diadakan. Walau sebenarnya nasi kebuli ini adalah tradisi dari Arab, makanan khas daerah kabul Afghanistan yang dibawa oleh para pedagang Yaman hingga akhirnya familiar di tanah betawi.



sumber gambar

Tapi, cara penyajiannya untuk selamatan sudah berubah bentuk dari tradisi arab menjadi tradisi nusantara. Bahkan tradisi prasmanan nasi kebuli, identik dengan hari besar perayaan Islam.

Setidaknya tradisi ini unik dan patut juga dilestarikan, walau bukan asli dari nusantara.



sumber gambar



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : 1, 2
Pic : google