Halo,,
Terkadang aku masih tertawa ingat pertama kali kita bertemu sebagai seorang mahasiswa baru. Betapa kalian menghindariku karena takut dan benci dengan gaya “preman”ku. Seberapa sering kita salah komunikasi karena perbedaan bahasa. Dan yang bisa ku rasakan adalah, sudah sangat banyak hal yang kita hadapi selama ini. Sudah tidak terhitung tempat yang telah kita datangi bersama,sudah begitu banyak olokan yang kita ucapkan, dan tak terhitung tawa yang kita rasakan bersama hingga kini kita terpisah jarak untuk saling mempertahankan hodup. Dan kini di penghujung waktu, tahun ini merupakan titik awal kalian melepaskan masa lajang yang telah kita laluii bersama.

Bahagia dan sedih. Dua hal berbeda yang dirasakan bersama. Ketika rasa ini berkecamuk dalam diri ini saat kau memutuskan hal besar dalam hidupmu. Aku bahagia dengan kedewasaan mu dan keputusan bahagia yang kau pilih. Dan sedih, sebuah rasa sedih, takut dan was-was. Seperti lirik air supply – “ I would rather hurt myself, Than to ever make you cry”. Terkesan berlebihan, tetapi proses kita dewasa bersama membuatku melihat seberapa besar perjuangan yang telah kau lakukan, dan bagaimana kau memperjuangkan diri untuk bahagia, will he make you smile as before.

And life must go on. Kita tidak terpaku pada diri yang sama, kita terus tumbuh dan dewasa. Pilihan hidupmu adalah hal terindah yang harus di support. Dan di surat cinta ini,ingin ku ucapkan, berbahagialah dan berjuanglah untuk keluarga kecilmu dan dirimu, Aku akan tetap ada kapanpun dan tidak akan ada yang berubah, selain umur yang mendewasakan. Bagaimana waktu berlalu dengan sangat cepatnya, dan Kau berada di ujung jalan dan harus ucapkan selamat tinggal, pada masa2 gila kita saat lajang. Hari-hari bersama dimana saling menguatkan. Patah hati yang kita sembuhkan bersama, di masa lajangmu.