Terketuk kedua mata ini sesaat setelah Aku terlena dalam lamunan yang menuntunku kembali kemasa dimana Aku masih memilikimu...
Dikejutkan oleh sebatang rokok dengan ujung membara yang jatuh bersama gravitasinya sendiri memilih untuk terlepas begitu saja dari sela jariku yang melemah seiring menguat nya ingatanku tentang dirimu lalu Ia menghempaskan diri tepat dipunggung kakiku yang tak sempat menghindar oleh ancaman bara api dari sebatang tembakau tersebut... Seketika itu pula Aku merasakan panas yang tak seberapa namun indra perasaku memaksa otak memberikan perintah alam bawah sadar dan seketika itu pula Aku terjerembab dalam keheninganku sendiri... Karena keterkejutanku ini, entah mengapa bisa menambah rasa sakitku karena bara itu...

Ya, sama seperti disaat kita harus berpisah, memutuskan untuk tidak lagi saling berbagi kasih... Rasa sakitku saat itu tidak seberapa, seiring berjalan nya waktu setelah kita tak lagi menjadi pasangan kekasih, aku merasa terkaget-kaget bahwa kenyataannya kini dirimu tak lagi disampingku... Akibat dari keterkejutanku ini, menambah rasa sakitku yang menjalar serius hingga ketulang membuatku bergetar tak mampu menahan perih yang kuderita seakan jiwa ini kehilangan belahan dirinya... Kebingungan, bagaimana caranya aku menanggulangi rasa sakit ini yang kurasakan setiap jantungku berdenyut...? Merasakan sedih nya ketika kini kenyataanya, aku sendiri tanpa dirimu yang telah pergi jauh tak dapat ku kejar karena Aku sibuk dengan rasa sakitku sendiri... Sibuk menahan rasa sakit yang juga membuatku sadar betapa aku ya ampun, betapa aku tidak berdayanya hidup tanpamu...

Sebenarnya Aku ingin berteriak agar Aku bisa menutupi kelemahanku akan ketidak mampuan diri ini dirangkul pesakitan yang bagiku sangat-sangat...

Aku sakit sayaaaaang, Aku sakit...
Aku pengin teriak tapi Aku ngga bisa...
Karena mulut ini terus memanggil nama Kamu...
Maka ku teriakkan namamu tapi tak ada suara yang keluar... Yang ada hanyalah tangisan tak beretika, terus meluncur menyelusuri pipi yang pernah Kau sentuh dengan tangan lembutmu, menghampiri sudut bibirku yang pernah kau kecup dengan manis bibirmu dan berakhir didagu ini yang pernah Kau angkat pelan saat Aku sedang terpuruk... Terjatuhlah air mataku ditangan, tangan yang pernah Kau genggam erat saat itu, Kau menggegamnya seakan dirimu tak ingin kehilangan Aku tapi nyatanya sekarang ya Tuhaaaan, sayaaaaaang... Kenapa malah jadi Aku yang kehilangan Kamu...?

Hidup harus terus berlanjut walaupun kita telah kehilangan...
Hidup harus terus berjalan walaupun sakit masih bersarang...

Aku dan Kamu, kita berdua pernah saling membahagiakan satu sama lain dan sekarang, kita saling menjauh dan waktu turut serta mebimbing untuk saling melupakan...

Sedih memang, tapi Aku tidak bisa terus mempertahankan kemurungan ini...
Sebagaimana dirimu sekarang yang telah berbahagia dengan lelaki yang Kau pilih untuk menggantikan posisi yang pernah ku tempati...

Berbahagialah...

Terpuruk Aku memanggul kenyataan yang harus ku terima dengan besar hati bahwa, kita memang tidak bisa bersama lagi...

Sesal...? Iya, ini sedang ku resapi... Tetapi apakah hidup ku akan terus bersanding dengan penyesalan...? Tidak...

Sedih...? Iya, ini air mata ku habis... Tetapi apakah mata ini hanya untuk menangisi mu...? Tidak...

Aku akan berbahagia sebagaimana dirimu sekarang...
Aku akan mencari kebahagiaanku sendiri tanpa dirimu...

Dalam detik nya pasti kita akan saling melupakan, tetapi kisah yang pernah kita rangkai akan abadi tersimpan dalam dimensi nya sendiri walaupun tidak menjadi sebuah film atau tercetak digital dalam kepingan CD, namun tertutup rapat menjadi rahasia yang hanya pemilik dimensi itu sendiri yang tau...

Sekarang Aku akan terus menjalani hidup tanpamu...
Aku pasti bisa...
Karena mungkin, hidup aku memang bukan untuk mu...

Untuk Aku...
Berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberi ku kesempatan untuk memilikimu, sebelum Kau kini menjadi milik orang lain...

Untuk Kamu...
Terima kasih untuk semua nya, Kamu boleh melupakan Aku tapi hanya satu inginku... Jaga kisah kita baik-baik, agar suatu saat nanti kita bertemu kembali, Kau bisa mengerti mengapa Aku tetap sendiri...

I love you Tweety...

Ttd : Iyus