WALAU SEBENTAR AKU MENEMANIMU, TETAP INGAT AKU DALAM HIDUPMU

Cantik..
Selama sembilan bulan aku mengandungmu, tak pernah aku berhenti memuja Tuhan dan memohon agar kau selalu sehat.
Aku tepiskan keinginanku untuk segala kesenanganku yang akan membuatmu tidak nyaman di dalam sana.

Saat kamu keluar...
Aku dan ayahmu sangat gembira menyambutmu... Ayahmu menggendong, mengazanimu dan kemudian menciummu. Sementara mamahmu ini nak masih harus diberi perawatan, namun melihatmu mengalahkan segala rasa sakitnya.

Cantik...
Aku tahu, kau terbangun di malam hari tidak hanya ingin minta susu. Tapi, kau ingin minta aku memelukmu karena malam semakin dingin. Meminta perhatianku dan menyadarkanku bahwa sekarang saatnya aku berganti lakon menjadi Ibu baru bagi dirimu.

Saat kau terlelap...
Aku mencium pipimu lembut, keningmu, dan juga aroma harum tubuhmu..
Aku sadar hanya saat kau kecil saja, kau tidak menolak saat ku cium.
Atau tidak menolak saat aku peluk dan juga berlompat-lompatan, menari bersama.

Ayah dan Ibumu akan semakin tua.
Entah siapa yang akan pergi terlebih dulu...
Ayah dulukah?
Atau Ibu dulu?
Atau kedua2nya sekaligus...

Tahukah kau nak?
Walau kau masih kecil, namun aku sudah memikirkan bagaimana rupamu saat dewasa.
Kemudian saat kau menikah, dan memberikan aku cucu
Dan kemudian kau menjadi Ibu lalu Aku menjadi Nenek.

Namun,

Jika aku tidak dapat menemanimu sampai usia senja.

Tolong...
Tetaplah kau mengingatku,
Dalam setiap ajaran yang aku ajarkan...
Patuhi perintah TuhanMu
Dan doakan aku agar kita bertemu di surga, Nak.


Saat sekarang ini, adalah momen berharga bagiku.
Bahkan mungkin aku ingin mempause waktu agar saat ini kau tidak cepat dewasa.

Menimangmu, mendengar tangis dan rengekmu, tawamu,


Cantik...
Cintaku tidak akan habis untukmu
Selalu dan selalu.

Semoga kelak kau temukan tulisan ini suatu hari nanti.


Love you always my daughter....