stef.mjzAvatar border
TS
stef.mjz 
[Love Letter] The one and only, Ic


emoticon-mail
To ;

My sweetest one, Ic


Semoga kabar baik, senyum terus sampai lesung pipimu meluber kemana-mana. Kamu tetap manis. Kamu tetap jadi alasan utama kenapa aku––manusia yang dulu pernah kamu sayangi, terus berdiri di satu tempat tanpa ingin berpindah. Bahkan diantara banyaknya pilihan penerima surat, aku tetap memilih kamu.

Ic, dua huruf yang kuselipkan menjadi sebuah inisial, dimana nyaris setengah penghuni H2H––dikurangi beberapa ratus jiwa, jika dijumlah sekitar satu, lima, sepuluh akun––mereka mengerti dengan sungguh, atau malah tidak habis pikir, di usiaku yang terbilang muda dan segar ini, bukannya bahagia aku malah stuck dengan mantan kekasihnya. emoticon-Ngakak (S)

Ic, inisial yang cukup mengganggu. Sampai akhirnya aku memilih nama Ici sebagai pengganti inisial. Setidaknya dengan tiga huruf yang membentuk kamu, cukup menggantikan namamu yang berjumlah 4 kata, tujuh huruf nama pertama, dua huruf nama kedua, gabungan antara kota Lampung dengan Solo, diakhiri dengan nama penuh arti yang religius. Itu kamu, Ici. Itu kamu

Kali ini aku membiarkan siapapun mengeja namamu dengan mudah. Ic. Ici. Atau lebih mudahnya lagi, aku membiarkan siapapun untuk menebak namamu tanpa batas. Ici, Rifky, Ricky, Fikri, Vicki, Vidi, Vinni, lfi, hingga Safi'i.

Pertanyaan kembali menghajarku, Ic. Kali ini orang-orang mulai bertanya ; Siapa Ici? Laki-laki atau perempuan?

Bahkan untuk urusan gender, aku membiarkan siapapun untuk menebaknya sendiri. Laki-laki atau perempuan? Kamu bisa jadi apa dan siapa. Laki-laki atau perempuan? Aku berada di ambang kegilaan. Jika keduanya hanya boleh ditentukan satu, aku akan ambil keduanya. Sungguh, Ic. Aku akan ambil keduanya.

Di tahun 2017 yang damai, jika waktu masih berlari, aku genapi tahun ini sebagai tahun ketiga seorang Tepi menambatkan hatinya pada hampa. Siapapun kudekati, siapapun kusayangi, siapapun kusukai. Tapi, Ic.. Tahukah kamu bahwa kegilaanku terhadap kamu terus berlanjut sampai hari ini? Meski tenang, aku tidak pernah sekalipun mengusik hidupmu di real life atau social media.

Satu-satunya yang mampu membuatku bertahan dihajar rasa rindu hanya stalking akun twitter-mu.

Untuk apa? Untuk memastikan bahwa kamu baik-baik saja. Untuk apa? Untuk mengetahui apa yang saat ini kamu suka, sekilas dan serpihan kecil dari sumpek-nya isi kepalamu. Setidaknya aku butuh tahu, itupun kalau kamu tidak memberi nasib yang sama seperti akun instagram-mu, semua di locked —mungkin aku akan mengandai-andai dengan sabar.

Ic, kamu suka Korean drama? Sama.
Aku menonton lebih banyak dari yang kamu tonton. Demi Ji Chang Wook dan oppa-oppa Korea Selatan berdada bidang, setengah-hati aku kesakitan untuk menahan tidak menyapamu. Padahal, meski mencintai aku tidak sejahat para psycho yang saat ini ngetrend di webtoon atau film. Yang kubutuhkan hanyalah––aku menatapmu untuk sepersekian detik, mendengar suaramu, melihatmu tersenyum, menapaki daratan terindah di ibu pertiwi bersamamu, melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan segenap hati tanpa paksaan.

Ic, ini hanya surat. Tulisan yang mungkin tidak sebanding dengan tumpukan puisi, cerpen, sajak hingga prosa yang membumbung tinggi di meja belajarku. Semua tersimpan rapi, separuhnya lagi tertimpa tumpukan lain hingga kusut dan terbang entah kemana.

Semua tertulis dengan rapi dan apa adanya. Sebagaimana tulisan yang sudah kuberikan padamu 5 tahun silam, seorang Tepi hanya mampu menulis puisi untuk satu orang, dan satu itu adalah kamu.

Lantas, degan surat ini apakah aku harus menumpahkan airmata dan memohon kamu untuk kembali? Tidak.
Sebagai ajang pertunjukan bahwa aku sudah menderita untukmu? Tidak.

Bukan juga untuk menunjukkan seberapa sungguh aku cinta, karena perasaan ini tidak cukup diungkapkan dengan 250 kata. Jika aku gila dan benar-benar gila, aku akan menulis hingga milyaran kata tertera di thread ini. Ribuan komenan sadis akan mengatai aku sebagai entut yang gila, bukan lagi menang event love letter , aku akan kena hukuman banned . Jangan ya, Ic. Aku masih bahagia hidup di kaskus bersama kaskuser yang baik hatinya. emoticon-Kiss (S) emoticon-Betty (S)

Ic, Ici yang lesung pipinya lebih manis dari Afgan Syahreza. Ici-ku yang sama keren-nya seperti Nana Komatsu dan Park Chanyeol.
Siapa kamu, darimana asalmu, seperti apa bentukmu, itu bukan perkara penting .

Yang jelas, mengutip sekelabat kalimat dari cerpen berjudul Patung karya penulis favoritku, Seno Gumira Ajidarma ;

  • Tiada yang bisa kulakukan selain menunggu. Hidup tidak memberiku banyak pilihan selain mencintai dia. Aku akan terus menerus menunggu dari senja ke senja. Lagi pula aku sungguh menyukai langit senja, membayangkan dia akan muncul dari balik cakarawala di latar belakangi langit ungu dengan mega-mega yang terpencar dalam semburat cahaya jingga yang membakar.




Sebelum kembali pada norma, sebelum segalanya semakin rumit.
Kembalilah kapan kamu mau, bukan sebagai kekasih, bukan sebagai musuh.
Sebagai teman minum teh dan bercerita tentang banyak hal.
Kutemani kamu menulis puisi sebanyak yang kamu mau.

Dan lebih lagi,

sebagai satu-satunya yang kucintai, sebelum pelaminan menghantar kita pada jalan hidup masing-masing.

Loves,

Steffd emoticon-coffee

Diubah oleh stef.mjz 30-01-2017 10:24
goonerettekwAvatar border
tata604Avatar border
aldysadiAvatar border
aldysadi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
5.5K
21
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan