Tidak akan pernah tahu kapan kisah ini dimulai
Dan tidak tahu bagaimana kisah ini akan berakhir

Aku mengakhirinya bukan karena aku tak lagi sayang.
Ku ingat semua pesanmu.
Jangan bersiul, karena menghilangkan seribu kebaikan.
Jangan lakukan tanpa keikhlasan.
Jangan lupa makan tepat waktu.
Jangan lupa memberi kabar.
Dan terakhir jangan sampai orang lain melihat saat seorang lelaki menangis.
Saat itu kupikir aku bukanlah orang terbaik untukmu.
Dan berharap semoga engkau menemukan orang yang lebih baik dariku.

Terngiang janji-janji yang belum kutepati
1. Bunga Aster putih yang kau temui didalam mimpi, ku berjanji kan kuberi suatu hari nanti.
2. Janji menghalalkanmu karena aku menarik hidungmu yang mungil itu 
Terbayang banyak obyek sumber kenangan
1. ‘San-san’ boneka beruang pengganti matahari terbenam agar engkau cepat pulang
2. Secangkir kopi yang selalu kau buatkan untukku saat aku kerumahmu
3. Jilbab hadiah ulang tahunmu
4. Hujan yang seringkali menemani kita saat kita jalan berdua
5. Dan yang paling berkesan adalah buku kenangan perjalanan kita yang belum pernah kita selesaikan


Sekarang ku kembali ke masa ini
Aku sadar betapa egoisnya diri ini
Aku mengabaikan komitmen itu, kepercayaan itu.
Aku memang bukan yang terbaik, tapi aku akan berusaha untuk itu, aku akan berusaha untukmu.
Akan kupenuhi semua janjiku
Akan kutemui kedua orang tuamu dan kedua adikmu dengan senyuman seperti dahulu.
Dan akan Kita selesaikan buku kenangan itu sebagai sejarah yang tak akan lekang oleh waktu.
Meski umur kita terbatas biarkan cerita ini selalu berbekas.


Seiring mentari menepi
Kutitip doa untuk sang Ilahi
Berkahi diri ini
Untuk memenuhi takdirmu untuk bersamanya
Amin.