malaqbiqAvatar border
TS
malaqbiq
[LOVE LETTER] Kamu
Bagimu dia adalah matahari, yang menerangi dan menyilaukan, membutakanmu dari fana-nya dunia.
Dia seperti secangkir kopi, yang setiap pagi harus kau teguk karena candu.
Dia selayaknya pelangi, yang menceriakan hari-harimu setelah mendung.
Dan aku?
Aku hanya ingin kamu membiarkanku menjadi kegelapan.
Yang akan melelapkanmu di setiap malam, setelah kelelahan oleh terik di siang hari.
Aku hanya ingin kamu menganggapku seperti segelas air putih.
Yang menetralkan rasa pahit atau manis yang berlebihan di lidahmu.
Aku hanya ingin kamu merasakanku sebagai hujan.
Yang menghapuskan kegerahanmu di teriknya kemarau dan menemani hari-hari sedihmu.
Karena aku tak mungkin menjadi seseorang yang begitu kau cintai dan kau gilai, cukup bagiku untuk menjadi seseorang yang bisa menyeimbangkan gairahmu dan kegilaanmu dalam mencintainya.



Assalamu Alaikum

Apa kabarmu beberapa hari terakhir ini?
Aku tak tahu harus memulai dari mana.
Yang aku tahu, aku selalu ingin menangis saat mengingatmu.

Kamu yang selama ini aku mau, tapi tak pernah tahu.
Senang bisa mengenalmu, tanpa kamu sadari aku belajar banyak hal darimu.
Salah satunya tentang kesabaran.

Tak pernah sebelumnya terpikirkan olehku akan jatuh cinta padamu, seseorang yang mencintai orang lain.
Dan terus berpura-pura baik-baik saja saat mendengar semua ceritamu tentangnya.
Tentang cintamu, rindumu, kasihmu dan segala rasamu yang hanya untuknya.

Aku bisa apa?
Aku hanya bisa bersikap seolah-olah kamu tak lebih dari seorang sahabat bagiku.
Tapi, entah, aku masih tetap ingin mendengar senandungmu, sekalipun liriknya hanya terus menyakitiku.

Benarkah ini sabar?
Ketika pada akhirnya aku menangis di belakangmu.
Menumpahkan semua rasa sakit, cemburu, marah dan benci dengan air mata.

Tapi, pada akhirnya, aku masih tetap cinta. Padamu.
Aku akan kembali tersenyum saat di hadapanmu.
Kembali mendengar senandung asmaramu tentangnya.

Tak apa. Cukup bagiku untuk mencintaimu dalam diam, meski berurai air mata.
Walaupun tak jarang lamunanku membawa pada masa ketika akhirnya kamu pun mencintaiku.
Dan saat ketika kita akhirnya bersatu.

Apalah daya?
Biarlah kuserahkan saja cinta ini pada Dia Yang Maha Mencinta.
Kupasrahkan, pada siapapun yang dipilihkan-Nya nanti untuk kucinta selamanya.

Untuk saat ini, aku hanya ingin terus menghidupkanmu di dalam hatiku, dengan cintaku.

Semoga kau terus diberi kebaikan dan kesehatan

Wassalam.

Teruntuk yang selalu kusebut “K”

Dari yang pernah kau sebut “S”


Diubah oleh malaqbiq 30-01-2017 16:36
tata604Avatar border
aldysadiAvatar border
aldysadi dan tata604 memberi reputasi
2
627
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan