Teruntuk dirimu yang tak dapat ku gapai




Hai, apa kabar? Aku tahu kabarmu baik, tapi aku tak akan menanyakan itu secara langsung kepadamu.
Kamu baik2 saja kan sama dia? Aku juga tahu kalo hubungan kalian baik2 saja.

Aku tidak tahu cara menyampaikan coretan ini kepadamu tapi kuharap kamu tak akan pernah tahu coretan ini. Tak apa jika aku tak pernah bisa berada disisimu atau bersamamu karna sampai saat ini aku masih dibelakangmu, melihatmu dari kejauhan tapi setidaknya aku masih bisa melihatmu, karna jika aku berjalan di depan aku tak akan melihat kebelakang apalagi melihatmu.
Ingat tidak saat aku mengirim pesan kalau aku suka kamu? Kamu hanya tersenyum dan tertawa, lucu bukan. Kamu juga pernah bertanya jika kamu meminta aku menjadi kekasihmu aku akan menjawab iya atau tidak, tentu saja aku tidak menjawabnya karna aku tahu itu hanya bercanda, tapi jika kamu seriuspun aku tidak akan menjawab juga karna aku tidak tahu aku akan menjawab apa. Bahkan akhir-akhir ini kita saling berjumpa tapi hanya bertatapan saja karna hanya mata saja yang bisa kulihat aku tak ingin melihat lainya.

Aku tahu kamu bukanlah sesuatu yang bisa kugapai sampai kapanpun itu tapi aku selalu berharap jika dirimu baik2 saja, mulutku berkata aku membencimu tapi sebenarnya aku merindukanmu, mulutku berkata bahwa seolah aku tidak menyimpan rasa itu lagi, tapi hatiku tidak berkata seperti itu, Munafik memang diriku ini.

Aku hanya ingin mengatakan perasaan ini masih sama, tapi harapanya telah hilang. Jadi kalau berjumpa dijalan jangan menyapaku karna itu akan membuka jalan harapan itu lagi, tapi tataplah aku dan lihatlah perasaan ini masih sama.


Untukmu, T
☺