alkazzAvatar border
TS
alkazz
Drone Predator Akan Segera Dipensiunkan Oleh Militer Amerika Serikat




MQ-1 Predator

Kendaraan udara tak berawak (UAV - Unmanned Aerial Vehicle) MQ-1 Predator akan segera pensiun. MQ-1 Predator, yang berfungsi sebagai mata dan telinga militer dan komunitas intelijen Amerika Serikat di pasca 9/11, akhirnya diistirahatkan. Defensetechmelaporkan bahwa batas waktu untuk penarikannya adalah pada awal 2018, akan tetapi sebagian besar unit rencananya berhenti terbang pada musim panas tahun ini.

Pesawat dengan bentuk yang aneh tapi ikonik, Predator tidak terlihat terlalu menakutkan. Memiliki kepala bulat, dengan badan pesawat yang panjang dan tipis, sayap luas dan panjang. Dengan tambahan sepasang sayap ekor yang mengarah ke bawah melengkapi tampilannya yg canggung. Sebuah mesin dengan 115 tenaga kuda menggerakan baling-baling dengan kecepatan jelajah hanya 84 mil per jam.


Pilot Predator

Di medan yang perang jauh, di mana jarak dan kondisi yang keras membuat pengawasan adalah sesuatu hal yang sulit dilakukan, Predator sanggup melakukakannya. Predator bisa terbang hingga 24 jam, berputar-putar di langit selama berjam-jam, menunggu target.

Dalam kepala aneh Predator terdapat Sistem Penargetan Multi-spektral (Multi-spectral Targeting System) AN / AAS-52, yang meliputi elektro-optik kamera, kamera inframerah dan penanda laser. AN / AAS-52 memungkinkan pengendali (baca : pilot) yang berada ribuan mil jauhnya untuk memilih dan mempelajari target di tanah. Hal ini juga memungkinkan Predator untuk melihat target untuk platform senjata lainnya. Penanda lasernya, bisa memberikan presisi tepat pada target untuk rudal seperti Hellfire, Griffin dan bom Paveway.


AN / AAS-52

Meskipun Militer AS telah mengoperasikan drone selama beberapa dekade, Predator adalah salah satu drone yang pertama yang mampu membawa senjata. Awalnya dirancang hanya sebagai pengumpul data intelijen dan tidak bersenjata, pengawasan dan pengintaian (intelligence, surveillance and reconnaissance - ISR). Namun Predator telah dimodifikasi oleh Angkatan Udara untuk membawa dua rudal Hellfire. Kemampuan ini kemudian diperluas agar mampu membawa enam Griffin, rudal anti-tank yang lebih kecil.

Dikarenakan Predator sangat efisien membuat negara lain berlomba membuat bahkan menirunya. Drone buatan China, Wing Loong II, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan Predator, sampai ke lebar sayap, tetapi secara teknis dianggap kurang canggih.


Drone buatan China, Wing Loong II

Walau setelah pensiun, DNA pesawat tak berawak Predator akan tetap hidup.
Penerusnya adalah MQ-9 Reaper drone, adalah versi yang lebih bersenjata berat dari Predator, lebih besar, lebih cepat.


MQ-9 Reaper

Predator mungkin secara teknis akan pensiun tetapi warisannya yang baik ataupun yang buruk tetap hidup.

SUMBER




Diubah oleh alkazz 05-03-2017 07:49
0
3.6K
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan