Karya yang digarap oleh Pidi Baiq ini rasanya sudah tidak asing lagi untuk sebagian kalangan remaja, terutama bagi pecinta novel genre romance. Dengan bahasa yang tidak terlalu rumit tentunya akan memudahkan para pembaca dalam memahami setiap alur yang disajikan oleh penulis. Berbeda dari novel romance pada umumnya yang memanjakan pembacanya dengan adegan-adegan yang romantis, pada novel ini justru pembaca akan ditunjukkan bagaimana cara mengistimewakan wanita dengan cara yang sederhana.

Menceritakan seorang siswa SMA di Bandung tahun 1990, Dilan, yang jatuh hati kepada gadis pindahan dari Jakarta, Milea. Dilan yang tidak mengetahui bahwa Milea sudah terikat hubungan dengan seorang laki-laki di Jakarta ini terus berusaha untuk manjatuhkan hati Milea ke pelukannya. Yang membuat Dilan 'berbeda' adalah bagaimana cara dia mendekati gadis anak dari prajurit TNI Angkatan Darat ini. Dengan cara yang sederhana, Dilan mampu membuat Milea Adnan Hussain lahir sebagai wanita yang diistimewakan. Dimulai dari perkenalan yang membuat Dilan menjadi seorang peramal gadungan, memberikan beberapa surat absurd kepada Milea, memberi kado ulang tahun yang mungkin tidak akan pernah terpikirkan oleh kebanyakan pria, menulis puisi-puisi yang menghibur, dan masih banyak sikap-sikap konyol sekaligus aneh, namun sangat mampu untuk membuat pembaca novel tersenyum sendiri karenanya.

Cerita yang diceritakan melalui sudut pandang tokoh wanita ini menggambarkan bahwa betapa tidak tertariknya Milea kepada sosok Dilan yang dikenal sebagai pembuat onar di sekolahnya sekaligus anggota geng motor yang namanya sering tertulis di tembok-tembok jalan. Namun lambat laun, semua sikap Dilan yang 'berbeda' mampu mengubah pemikiran Milea tentang laki-laki aneh yang pernah ditemuinya itu. Benar-benar novel yang sangat disarankan untuk penikmat genre romance sekaligus siapapun yang ingin mengistimewakan pasangannya dengan cara yang sederhana.

Dalam buku ini juga memberi tau betapa pentingnya menghargai seorang wanita, menjunjung solidaritas sesama teman, dan membela kebenaran di manapun tempatnya. Meskipun ada beberapa adegan yang tidak patut ditiru, seperti bolos jam pelajaran, berkelahi, tawuran, dan sebagainya. Namun itu semua merupakan penggambaran nyata dari pendidikan di Indonesia pada waktu itu.

Penulis sendiri mengatakan bahwa novel yang satu ini ditulis berdasarkan kisah nyata dari seseorang yang dikenalnya. Dengan kata lain, tokoh-tokoh yang mengambil peran dalam buku ini memang benar-benar ada. Dan kabarnya, novel ini akan difilmkan dan sedang dalam tahap pengerjaan. Beberapa cuplikan scene bisa dilihat di twitter milik Pidi Baiq atau di youtube.

Kelebihan buku :
1. Ditulis menggunakan bahasa yang sederhana
2. Banyak hal yang bisa dipetik
3. Terdapat ilustrasi gambar
4. Sangat cocok untuk dibaca remaja zaman sekarang

Kekurangan buku :
1. Gambar hitam putih
2. Beberapa scene tentang kenakalan remaja yang tidak pantas ditiru

Rate : 8/10