praditya.92
TS
praditya.92
[HSI] SEPULUH ANAK NEGRO


  • Judul Buku : Sepuluh Anak Negro
  • Penulis : Agatha Christie
  • Genre : Misteri
  • Jumlah Halaman : 264 halaman
  • Alih Bahasa : Mareta
  • Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama


Quote:


Novel misteri Sepuluh Anak Negro (Ten Little Niggers) yang terbit pertama kali pada tahun 1939 di Britania Raya merupakan salah satu novel karya Agatha Christie yang cukup menarik perhatian para peminat misteri di seluruh dunia. Judul ini pernah menjadi suatu kontra di Amerika Serikat sehingga judul buku tersebut diganti menjadi And Then There Were None (AS). Kemudian pada tahun 1984 untuk pertama kalinya novel terjemahan Sepuluh Anak Negro terbit di Indonesia oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Novel ini sangat terkenal dengan julukannya yaitu Novel Detektif-Tanpa Detektif.


Cerita ini bermula dari undangan yang ditujukan kepada sepuluh orang dari segala penjuru untuk datang ke sebuah rumah mewah di Pulau Negro, seberang pantai Devon. Masing-masing dari mereka memiliki profesi yang berbeda dan memiliki peran masing-masing pada cerita. Suasana menegangkan dan bagaimana karakter semua tokoh yang terlibat sangat jelas digambarkan oleh Agatha Christie di cerita tersebut. Walaupun kadang saya sempat berpikir adakah satu-dua rahasia yang memang di rahasiakan oleh Agatha Christie hingga akhir cerita.


Masalah mulai muncul ketika salah satu dari tamu Pulau Negro tersebut yaitu Anthony Marston meninggal karena diberi racun sianida. Gelagat Anthony sesaat sebelum meninggal nyaris seperti tersedak, namun Armstrong –sang dokter mendiagnosis bahwa Anthony meninggal karena ada racun sianida yang berada dalam minumannya. Kejadian ini berlangsung setelah mereka bersepuluh memperdebatkan berbagai dakwaan yang dimunculkan oleh suara pada piringan hitam yang sudah di siapkan Tuan Owen –diduga sebagai pemilik rumah mewah di Pulau Negro sekaligus tokoh yang mengundang mereka bersepuluh.


Atmosfer menegangkan diperkuat dengan adanya kematian berikutnya yaitu kematian Nyonya Rogers yang begitu mendadak dalam tidurnya. Kedua kejadian di awal ini memberi petunjuk pada saya sebagai pembaca bahwa pelaku sengaja menggunakan sajak sepuluh anak negro yang sudah dimunculkan oleh penulis di awal cerita sebagai cara untuk membunuh masing-masing tamu yang datang di Pulau Negro. Suasana mencekam juga diperkuat dengan hilangnya satu per satu boneka porselin – yang awalnya berjumlah sepuluh di ruang makan yang memberi pertanda seolah mereka telah dikejar-kejar oleh kematian.


Mulai di titik ini lah, saya sebagai pembaca mulai menerka-nerka siapa pembunuh berdarah dingin yang telah mempersiapkan kematian mereka secara rapi. Cukup sulit untuk menebaknya karena satu per satu dari mereka tidak memiliki motif yang kuat untuk membunuh tokoh yang diundang ke Pulau Negro tersebut.


Terlepas, apakah karena Agatha Christiesengaja menyembunyikan motif tersebut di depan atau tidak saya tidak tahu. Namun, yang jelas hal ini benar-benar membuat saya terus menggali lebih dalam siapa pelaku yang merencanakan pembunuhan tersebut dan lebih teliti dalam membaca atau mendalami setiap dialog dan karakter masing-masing tokoh. Hingga akhir cerita pun, sang tokoh terakhir –Vera yang memilih untuk bunuh diri juga tidak menunjukkan tanda-tanda atau suatu motif yang melatarbelakangi adanya pembunuhan ini.


Namun, deduksi saya kembali bermunculan. Tidak mungkin penulis novel misteri membiarkan pembacanya menebak pelaku secara mudah. Butuh kesabaran yang berlipat ganda dan ketelitian yang tinggi untuk bisa menebak pelaku dengan benar.


Bahkan, pada epilog novel ini, polisi masih belum bisa menebak siapa pembunuh sebenarnya dalam kasus ini karena memang tidak ditemukan orang kesebelas yang diduga menjadi pembunuh di pulau tersebut. Serta tidak ada satupun orang yang berhasil hidup hingga akhir cerita. Berbagai dugaan pun muncul yang membuat pembaca semakin merasa bingung tentang siapa pelaku di balik kasus ini.


Seperti apakah ada seseorang yang merekayasa kematiannya sehingga sebenarnya masih ada tokoh lain yang hidup sebelum Vera memilih menggantung diri karena tertekan dengan pikirannya sendiri. Atau apakah memang Vera adalah pembunuh dengan gangguan psikis yang serius sehingga ia memilih untuk mengakhiri hidupnya seperti di akhir sajak sepuluh anak negro setelah menyelesaikan misinya. Entah.


Quote:


Cerita ini menurut saya sangat menarik dan benar-benar penuh dengan misteri. Novel misteri yang dibumbui sedikit ilmu psikologi ini mampu menarik pembaca untuk berpikir dalam menentukan deduksinya masing-masing demi memecahkan siapa pembunuh di balik kasus pembunuhan berantai ini. Hal ini benar-benar menarik karena di sini lah saya benar-benar merasa menjadi seperti detektif sungguhan yang membaca dokumen suatu kasus pembunuhan dan ditugaskan untuk memecahkan siapa pembunuh di balik kasus tersebut.


Hampir tidak ada kekurangan dalam cerita ini. Hanya saja, untuk saya yang mempunyai short-term memory harus kualahan dalam menghapal banyaknya tokoh korban yang disajikan dalam cerita. Hal ini menuntut saya untuk mengingat kesepuluh nama atau minimal membalik halaman untuk mundur lagi ke belakang untuk mengingat-ingat kembali siapa dia dan berprofesi sebagai apakah tokoh tersebut. Karena masing-masing profesi mereka bisa saja mendukung deduksi kita dalam menentukan siapa pelaku pembunuhan di sini.


Dan juga terdapat beberapa kematian yang tidak sesuai dengan sajak sepuluh anak negro. Entah ini menjadi kelebihan suatu cerita karena beberapa diantara korban mengalami kematian dengan jalan yang berbeda dengan dugaan awal sehingga menjadi kejutan. Atau justru ini menjadi kekurangan karena kematian dari beberapa korban tidak sesuai dengan sajak sepuluh anak negro sehingga cerita menjadi kurang ‘greget’ dan di luar ekspektasi pembaca.


Tapi memang, jika ditinjau ulang, sajak sepuluh anak negro tersebut terlalu susah untuk direalisasikan sepenuhnya untuk digunakan sebagai metode pembunuhan. Setidaknya, secara tersirat, pembunuhan tersebut hampir mirip dengan alur sajak sepuluh anak negro.


But overall, novel karya Agatha Christie yang baru pertama kali saya baca ini membuat saya tidak berhenti untuk mengagumi dan membaca serial novel misteri lain seperti karya Sir Arthur Conan Doyle. Sepertinya saya memang benar-benar kecanduan dalam membaca serial detektif!


Spoiler for Pesan TS:


This novel is very recommended for you who love the mystery case!
Rate : 9/10
Diubah oleh praditya.92 03-06-2017 15:07
0
27.4K
179
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan