Biar Nyeleneh, Tapi Karya Beberapa Penerus Generasi Indonesia Ini di Akui Oleh Dunia!

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Biar Nyeleneh, Tapi Karya Beberapa Penerus Generasi Indonesia Ini di Akui Oleh Dunia!

setahunsudah

12-05-2017 13:13

Biar Nyeleneh, Tapi Karya Beberapa Penerus Generasi Indonesia Ini di Akui Oleh Dunia!

Assalamualaikum Wr. Wb, Salam sejahtera agan-agan semuanya
"Dunia itu gak kejam, tapi manusianya."

Biar Nyeleneh, Tapi Karya Beberapa Penerus Generasi Indonesia Ini di Akui Oleh Dunia!

:nulisah emoticon-I Love Kaskus

:nulisah

Quote:

NO REPOST! Jangan terbiasa jadi SR gan. Berikanlah komentar sesudah membaca,
bukan sebaliknya. emoticon-Blue Guy Peace

Quote:

Siapa yang bisa mengira bahwa karya nyeleneh justru bisa mengharumkan nama bangsa dan negara. Nyeleneh artinya tidak normal atau tidak biasa, tidak banyak orang memikirkan tentang mendapatkan ide nyeleneh.

Namun beberapa anak bangsa dibawah ini mampu membuktikan kemampuannya membuat alat-alat penemuan baru dengan pemikiran nyelenehnya bahkan menjadi juara di ajang Internasional sebagai perwakilan negara Indonesia.

:nyantai

Sepatu Anti Tindakan Asusila

Quote:

Karya nyeleneh yang pertama adalah sebuah karya dari anak SMP Negeri 1 Bogor Hibar Syahrul Gafur. Ia merancang sepatu anti tindakan asusila yang didesain untuk kaum hawa (perempuan) agar terlindungi dari tindakan kekerasan asusila di tempat umum yang marak jadi bahan pemberitaan.

Sepatu tersebut dapat mengalirkan listrik sampai 450 volt, cara kerjanya adalah apabila ada orang berbuat jahat kemudian si pengguna anggap saja menendang pelaku kejahatan maka orang tersebut akan tersengat dan terpental seperti cara kerja alat penyengat nyamuk. Berkat karyanya tersebut Hibar meraih medali emas dalam ajang Exhibition Of Young Inventors 2013di Kualalumpur, Malaysia.

Alat Pendeteksi Warna Daun (Digital Leaf Color Chart)

Quote:

Seorang siswa SMA Negeri 1 Bogor bernama M.Luthfi Nurfakhri mampu menciptakan teknologi digital ramah lingkungan yaitu alat pendeteksi warna daun. Cara kerja DLCC cukup sederhana yaitu menggunakan fototransistor yang bisa mendeteksi warna daun padi. Kemudian tempelkan alat sensor seperti barcode itu ke daun padi, maka akan tampil pada layar DLCC akan tampil ukuran pupuk yang harus disebarkan dalam hitungan kilogram per hektar.

Alat sensor ini memiliki obyektivitas tinggi antara penggunaan pupuk dengan hasil tanaman padi. Berkat karyanya ini M.Luthfi Meraih peringkat III pada ajang Intel International Science & Engineering Fair 2012di Pennsylvania, AS.

Energi Alternatif dari Urine Manusia

Quote:

Bagaimana bayangan kamu ketika mendengar kata urine? Pasti sesuatu yang kotor dan bau. Berbeda jika ditangani oleh Nurul Hidayah dan Nando Novia siswa dari SMA Negeri 1 Bogor ini dengan mengkombinasikan urin bersama tenaga surya menjadi Hidrogen untuk kemudian menghasilkan listrik dan dapat menggerakkan mobil.

1 liter, mobil mampu melaju sejauh 17 kilometer dengan kecepatan 60 km/jam. Melalui karyanya ini mereka meraih medali emas dalam ajang International Young Invetor Project Olympiade (IYIPO) Ke VIdi Georgia.

Senjata Elektronik Tanpa Suara

Quote:

Miftah Yama Fauzan seorang siswa dari SMA Negeri 1 Sidoarjo menciptakan senjata modern dengan sistem elektronikal tanpa suara. Dengan mengeluarkan modal satu juta rupiah Ia mampu membuat senjata model mirip seperti pistol TNI/Polri.

Amunisi yang digunakan pada senjata bisa dengan logam apa saja tidak menggunakan bahan peledak karena 100 % sistem elektronikal mampu membuat paku terlempar jauh. Miftah dengan karya tersebut meraih medali emas dalam ajang International Of Young Scientist (ICYS) 2010Bali, Indonesia.

Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pengharum Ruangan

Quote:

Limbah identik dengan sisa pembuangan termasuk limbah kotoran sapi. Kotoran sapi kotor dan berbau menjadi pengharum ruangan? Bagaimana bisa?

Ditangani oleh Dwi Nailul l dan Rintya Miki A yang merupakan murid dari SMA Muh. Babat di Jawa Timur limbah kotoran sapi disulap menjadi pengharum ruangan, dengan adanya alternatif ini mungkin pewangi ruangan menjadi relatif murah. Berkat karya mereka, Dwi dan Rintya menjadi wakil dari Indonesia dalam acara International Environment Project Olympiad (INEPO)pada tahun 2013 di Istanbul, Turki.

Helm Berpendingin

Quote:

Terinspirasi ketika melihat ayahandanya kepanasan menggunakan helm waktu mengendarai sepeda motor Linus Nara Pradhana seorang siswa dari SMA Petra Surabaya menciptakan helm berpendingin dan meraih medali emas pada ajang International Exhibition For Young Inventors 2012 di Thailand.