Di berbagai negara Asia, kulit putih bersih jadi standar kecantikan utama. Akibatnya produk pemutih merajai pasar kosmetik Thailand dan Indonesia
Di kalangan suku Maasai di Kenya, semakin panjang telinga semakin menarik jadinya. Tak hanya dianggap cantik, tapi juga matang, bijak, dan bernilai luar biasa
Di Jepang, cewek berlomba-lomba membuat gigi gingsul. Fenomena yang disebut ‘yaeba‘ ini anggap gigi taring nan runcing itu seksi sekaligus imut-imut
Bukan cuma Korea Selatan saja yang suka operasi plastik. Di Iran, operasi platik hidung adalah hal yang biasa. Keluar rumah dengan perban di hidung dianggap sebagai fashion
Beda dengan standar lain di dunia, badan kurus atau langsing justru tidak menarik di Mauritania. Badan tambun dianggap cantik sampai banyak gadis muda yang dipaksa makan berlebihan
Bagi suku Karo di Ethiopia, bekas luka adalah keindahan. Pada pria luka itu simbol kesuksesan dan kemenangan dalam pertarungan. Untuk para wanita, makin banyak luka di perut semakin seksi jadinya
Di Burma, suku Kayan memakai cincin besar di leher sejak kecil. Semakin bertambah usia, cincinnya semakin besar. Hal ini karena leher yang panjang menjadi simbol kecantikan dan daya tarik yang menawan
Selain kulit putih pucat, ada berjibun standar kecantikan Korea Selatan yang tidak masuk akal. Dari wajah V-line sampai badan S-line, atau kelopak mata ganda yang harus dimiliki meski lewat operasi
Berbeda lagi di New Zealand. Bagi suku Maori, tato di wajah adalah simbol kecantikan dan ketampanan. Semakin banyak tatonya, semakin banyak pula penggemarnya
Kalau di Indonesia lagi ngetren tato alis, di Tajikistan alis dianggap cantik kalau dibiarkan tumbuh hingga menyatu di tengah.
Berbeda dengan tren global yang sepertinya tergila-gila dengan tren make up terbaru, di Perancis standar kecantikan adalah wajah natural tanpa riasan dengan rambut tak tertata