Di Jepang Universitas Yang Mempunyai Jurusan Sosial Dan Humaniora Ditutup.

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Di Jepang Universitas Yang Mempunyai Jurusan Sosial Dan Humaniora Ditutup.

badut.urban

12-08-2017 10:07

Di Jepang Universitas Yang Mempunyai Jurusan Sosial Dan Humaniora Ditutup.

Quote:

By Jack Grove

Many social sciences and humanities faculties in Japan are to close after universities were ordered to “serve areas that better meet society’s needs”, it has been reported.

Of the 60 national universities that offer courses in these disciplines, 26 have confirmed that they will either close or scale back their relevant faculties at the behest of Japan’s government, according to a survey of university presidents by the Yomiuri Shimbun.

It follows a letter from education minister Hakubun Shimomura sent to all of Japan’s 86 national universities, which called on them to take “active steps to abolish [social science and humanities] organisations or to convert them to serve areas that better meet society’s needs”.

The ministerial intervention has been denounced by one university president as “anti-intellectual”, while the universities of Tokyo and Kyoto, regarded as the country’s most prestigious, have said that they will not comply with the request.

However, 17 national universities will restrict the recruitment of students to humanities and social science courses – including law and economics, according to the survey, which was reported by the blog Social Science Space.

It reports that the Science Council of Japan put out a statement late last month that expressed its “profound concern over the potentially grave impact that such an administrative directive implies for the future of the HSS [humanities and social sciences] in Japan”.

The call to close the liberal arts and social science faculties are believed to be part of wider efforts by prime minister Shinzo Abe to promote what he has called “more practical vocational education that better anticipates the needs of society”.

However, it is likely to be connected with ongoing financial pressures on Japanese universities, linked to a low birth rate and falling numbers of students, which have led to many institutions running at less than 50 per cent of capacity.

Banyak fakultas ilmu sosial dan humaniora di Jepang harus ditutup setelah universitas diperintahkan untuk membuka "pelayanan daerah yang lebih memenuhi kebutuhan masyarakat", menurut sebuah laporan.

Dari 60 universitas nasional yang menawarkan jurusan sosial dan humaniora, 26nya telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan menutup atau mengurangi secara relevan jurusanya atas himbauan pemerintah Jepang.

menurut sebuah survei yang dilaksanakan oleh rektor university president Yomiuri Shimbun.
Peraturan ini mengikuti surat perintah dari menteri pendidikan Hakubun Shimomura yang dikirim ke seluruh 86 universitas nasional Jepang, yang meminta mereka untuk mengambil "langkah aktif untuk menghapuskan [ilmu sosial dan humaniora] atau untuk mengkonversikannya [merubah bentuknya] ke jurusan pelayanan daerah yang lebih memenuhi kebutuhan masyarakat". Intervensi menteri telah dikecam oleh rektor university president sebagai "anti-intelektual",

sementara universitas di Tokyo dan Kyoto, yang dianggap sebagai negara yang paling bergengsi, telah mengatakan bahwa mereka tidak akan mematuhi permintaan tersebut. Namun, 17 universitas nasional akan membatasi perekrutan mahasiswa ke humaniora dan jurusan ilmu sosial lain - termasuk hukum dan ekonomi.

menurut survei yang dilaporkan oleh blog Social Science Space. melaporkan bahwa Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang mengeluarkan sebuah pernyataan akhir bulan lalu yang mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas dampak yang sangat besar tersebut untuk masa depan HSS [ilmu pengetahuan dan sosial] di Jepang

". Seruan untuk menutup fakultas seni dan Liberal Arts menjadi bagian dari kebijakan menteri Shinzo Abe untuk mempromosikan apa yang dia sebut 'pendidikan kejuruan yang lebih praktis yang lebih mengantisipasi kebutuhan masyarakat'.
Namun, kemungkinan besar juga berhubungan dengan tekanan finansial yang terus berlanjut di universitas-universitas Jepang, terkait dengan tingkat kelahiran yang rendah dan jumlah siswa yang menurun, yang menyebabkan banyak institusi beroperasi kurang dari 50 persen dari kapasitas."

Quote:

sumber: Times of Education

Translate jele google translate

Komentar ts: jurusan sosial cetak banyak pengangguran di negara industri kek nippon kali ya emoticon-Shutup