Halo gansis, sebelumnya, TS mau ikut ucapkan Dirgahayu Kemerdekaan RI yang ke 72. Semoga di usia yang ke 72, cita-cita untuk memajukan Indonesia tidak hanya sebatas blue print, atau retorika tanpa batasan. Amin.

Ohya, kali ini TS mau cerita tentang tradisi malam tirakatan, yang seumur hidup baru kali ini ikut serta dan menjadi bagian dari ritual ini. Awalnya agak aneh juga begitu mendengar kata tirakatan, dan tiba-tiba harus menjadi bagian dari prosesi tersebut. Nah, sebelum kita bahas tradisi unik malam tirakatan dari berbagai daerah, khususnya di kota besar di Jawa, kita urai dulu, apa sih tirakatan itu?

Malam Tirakatan  itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa arab Thariqat-Thariq, yang berarti jalan secara harfiahnya. Secara Definitif,Thariqat berarti suatu proses perjalan mencari kebenaran, atau mencari jalan yang benar.
Thariqat atau Tirakat adalah pencarian nilai-nilai kebenaran. Pencarian nilai itulah yang mengilhami adanya malam tirakatan 17 agustus.

Mencari nilai tentang spirit kenegarawanan , spirit pejuangan yang telah dlakukan para pendahulu untuk membuat kemerdekaan indonesia. Spirit itulah yang harus ada, bukan hanya ketika hari kemerdekaan saja atau ketika malam tirakatan saja. Tetapi harus ada terpatri selamanya dalam hati warga indonesia.

Sudah jelas tentang Malam Tirakatan bukan?
Yuk kita lanjut...

Seperti disebut diawal, TS baru kali ini ikut andil dalam tradisi ini. Dimulai kira-kira pada pukul 19.30, acara siap dilaksanakan. Karena emang belum pernah ikut, ya cuma lirik bapak-bapak disamping TS. Dalam perspektif TS, malam tirakat hanya melakukan proses doa dan kontemplasi. Namun ternyata tidak seperti itu. Yang hadir juga bukan cuma satu aliran kepercayaan agama tertentu saja. Namun masyarakat setempat turut serta memeriahkan. Dimulai dengan pembacaan mukadimah dari MC, acara lalu dilanjutkan dengan pembacaan doa. Setelah selesai, seluruh warga yang pada awalnya duduk beralaskan tikar diminta berdiri oleh panitia. Nah, disinilah TS merasakan adanya aura positif dari acara ini.

Kita semua secara bersama-sama berdiri dan membacakan naskah proklamasi, lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan beberapa lagu wajib nasional. Sumpah deh, bulu kuduk pada merinding. Lagu-lagu yang TS biasa nyanyikan pas jaman sekolah, malam itu kembali seolah-olah menemukan dejavu. Memori dalam benak secara otomatis mencoba merangkai seolah-olah ada pada waktu proklamasi dan lagu-lagu Indonesia Raya dikumandangkan untuk pertama kali. Sukses menambah semangat nasionalisme yang nyaris terkikis.

Baiklah, itu baru satu saja daerah yang melakukan tirakat pada malam tujuh belasan. Yuk kita intip beberapa saudara kita di daerah lain. Apakah ritual tirakatannya sama?

1. Semarang
Biasanya, warga melaksanakan tradisi tersebut dengan berbagai ekspresi dan kegiatan. Bagi warga Kota Semarang yang beragama Islam, menggelar Malam Tirakatan dengan acara pengajian, membaca tahlil, manaqiban dan albarjanzi. Tak hanya umat Islam, warga non Islam pun antusias dengan melaksanakan malam tirakatan dengan berbagai ekspresi.



Salah satunya yang dilakukan warga Sampangan, Semarang, mereka menggelar Malam Tirakatan dengan menggelar pengajian dengan berbagai materi pidato malam tirakatan dan teks sambutan Malam Tirakatan 17 Agustus yang sudah dikemas dengan menarik dan apik.

Acara malam tirakatan di Semarang biasanya dilakukan sampai menjelang tengah malam. Beberapa desa disana, bahkan mengadakan pawai dengan menggunakan obor.
Pada pagi harinya, acara dilanjutkan dengan mengumpulkan hasil bumi, lalu dibagikan kepada masyarakat sekitar. Semacam acara grebeg. Unik bukan? Selain adanya etos saling bekerja sama, momentum malam tirakatan juga digunakan sebagai ajang bersillahturrahmi antar warga.

Semangat warga Semarang. Tetap jaga dan dilestarikan ya?

2. Yogyakarta
Tradisi Malam Tirakatan di Kota Yogja adalah tradisi upacara yang sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat kota Yogya.
Inti dari acara ini adalah Mangarteni Dina Kamardikan Indonesia, atau memperingati hari Kemerdekaan Indonesia.
Acara tirakatan sendiri biasa digelar pada malam hari dan pada malam sebelum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia.



Penyelenggara acaranya adalah tiap RW dalam satu dusun. Jadi dalam satu dusun bisa menggelar lebih dari satu acara Tirakatan. Tergantung dengan jumlah RW yang dimiliki. Untuk bentuk acaranya memang dibuat seperti upacara bendera umum di sekolah-sekolah. Namun perbedaannya adalah lebih disesuakan untuk masyarakat umum.

Nah, karena Yogyakarta salah satu kota yang tidak pernah tidur dalam buaian dan dekapan sang malam, acara tirakatan biasanya berlangsung hingga menjelang subuh. Pihak panitia menyediakan jajanan atau camilan ringan bagi peserta malam tirakatan.

Prosesi acara biasanya diisi oleh para pemuka agama lintas kepercayaan. Selain melakukan doa bersama sekaligus refleksi dan kontempelasi, senandung lagu-lagu perjuangan terdengar lirih dan menambah gairah nasionalisme akan negeri ini.

Ga rugi kok jika harus begadang semalam suntuk dalam acara malam tirakatan di Yogyakarta. Beragam seni budaya juga tak ketinggalan di pertontonkan.

Itu dia malam tirakatan menjelang tujuh belas agustus di kota gudeg Yogyakarta. Sempatkan maen ke sana ya gansis? Its really never ending asia...

3. Solo
Acara malam pitulasan atau yang biasa disebut “tirakatan” telah menjadi tradisi yang secara rutin telah digelar oleh warga Kota Solo. Malam tirakatan ini digelar di berbagai daerah di Solo guna memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus ajang muhasabah bagi masyarakat atas kondisi bangsa yang belakangan diguncang berbagai permasalahan.



“17 belas Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita,” dendang salah seorang anak dengan sedikit bergaya di atas panggung.

Sebelum acara tirakatan dimulai, panitia lebih dulu mengumumkan pemenang lomba-lomba tujuh belasan yang diikuti oleh anak-anak warga RW 11. Hadiah pun dibagikan kepada mereka agar lebih semangat lagi dalam meramaikan kegiatan di kampungnya.

Setelah pengumuman juara lomba, pembawa acara membuka acara malam tirakatan. Lagu Indonesia Raya pun dikumandangkan oleh semua warga yang hadir untuk menambah semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan warga.

Berdasarkan info warga asli kota Surakarta, atau yang lebih kenal dengan sebutan Solo, malam tirakatan menjadi malam wajib bagi warga di sana. Konon, masyarakat dari kasta keturunan kraton atau keluarga ningrat, rela menukar nyawa demi untuk mengusir penjajah yang sempat menapakkan kakinya di kota yang terkenal dengan nasi liwetnya ini.

Itu sebabnya, malam tirakatan jelas menjadi ritual wajib yang saban tahun diadakan. Selain kembali memupuk semangat nasionalisme, warga Solo menjadikan ajang tahunan ini sebagai media muhasabah.

Jika ada waktu, silakan menikmati keindahan kota Solo. Bisa belanja batik di pasar Klewer juga lho...

4. Surabaya
Malam 17 Agustus cukup penting bagi warga kota Pahlawan, Surabaya. Ada tradisi yang hingga kini masih hidup, yaitu tasyakuran malam 17 Agustus. Di acara itu, seluruh warga berkumpul dan melakukan selamatan atau bancaan—istilah warga kota Surabaya. Dana yang digunakan untuk membuat acara tersebut adalah hasil dari patungan alis kolekan seluruh warga. Meski masing-masing Rukun Tetangga (RT) membuat acara dengan format yang berbeda, namun pelaksanaannya dilakukan secara serentak seusai shalat Isya’. 

Sama seperti daerah lainnya, acara yang di selenggarakan di Surabaya juga menjadi ajang menggairahkan kembali semangat patriotisme. Apalagi Surabaya juga dikenal sebagai kota Pahlawan.

Bagi gansis penggemar nasi kuning dan tumpeng, moment malam tirakatan adalah waktu yang pas. Setelah prosesi doa, biasanya dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.
Acara lantas dilanjutkan dengan jalan sehat pada keesokan harinya. Beragam makanan khas Jawa Timuran banyak tersaji di acara ini. Jadi jangan kuatir kelaparan ya?
Pada malam hari, acara tujuh belasan masih belum berakhir. Masih ada bazar dan pertunjukkan berongsai lho...

Monggo, jika kepengen makan nasi kuning gratis, bisa datang pada acara malam tirakatan di Surabaya. Sekaligus mengunjungi beberapa tempat menarik yang bisa menambah wawasan kita. Atau barangkali mau berkunjung ke Tunjungan yang legend? Mencicipi es krim shangrandi yang juga terkenal sejak jaman Belanda dulu?



5. Ciamis
Kabupaten ini berada di bagian tenggara Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan di utara, Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Kota Banjar di timur, Kabupaten Pangandaran dan Samudera Hindia di selatan, serta Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya di barat.

Nah, tak mau ketinggalan dengan daerah lain, di kota ini juga diadakan malam tirakatan. Meski berbeda istilah, msayarakat setempat lebih menyebutnya sebagai malam tasyakuran. Prosesi doa dan kontemplasi tetap dilakukan.



Bagi gansis penggemar kesenian daerah wayang golek, maka pada malam tersebut biasanya dipentaskan. Tak lupa, orkes dangdut juga melengkapi malam sakral menjelang tujuh belas agustus di kota ini. Penasaran dengan kota Ciamis? Kapan-kapan kita sambangi yuk? Pemerintah daerah disana lagi giat-giatnya melakukan proses pembangunan demi kesejahteraan warganya.

6. Tegal
Kota Tegal adalah salah satu kota otonom di Jawa Tengah. Kota ini pernah menjadi cikal bakal berdirinya Korps Marinir lho? Keren kan?

Bagaimana tradisi malam tirakatan di kota yang memiliki dialek khas ini? Ternyata hampir sama dengan beberapa daerah lainnya.

Prosesi acara biasanya dimulai setelah Isya. Masyarakat berkumpul ditempat yang telah disediakan oleh pihak panitia. Lokasi berkumpul, terkadang dibuat bergilir dari satu tempat ke tempat yang lain pada tahun yang berbeda.

Nah, pihak aparat desa dibantu aparatur lainnya, bergantian menyampaikan refleksi kemerdekaan dan memberikan nasehat agar semangat para pahlawan yang telah gugur demi berkibarnya sang dwi warna tetap terpatri didalam jiwa semua warga.

Setelah acara penyambutan dan doa selesai, pada malam hari itu juga biasanya diadakan lomba. Ada lomba balap karung, makan kerupuk dan perlombaan lainnya. Sama seperti di Yogyakarta, acara malam tirakatan berakhir pula menjelang subuh. Tak lupa, pada malam itu, warga melakukan barter makanan yang telah dikumpulkan di aula tempat berkumpul. Tetap semangat menjaga tradisi ini ya?




Nah itu dia tradisi "malam tirakatan" yang TS coba rangkum dari berbagai daerah. Tentu saja, masih banyak daerah lain yang menggelar acara serupa.

Makna filosifis dari acara ini adalah mengucapkan rasa syukur atas indahnya alam kemerdekaan ini. Meski tentu saja, ada beberapa hal yang berbeda tergantung dari kearifan lokal masyarakat setempat.

Namun, meski berbeda, ada beberapa pointyang sama pada waktu Malam Tirakatan ini. Yaitu, memupuk rasa dan semangat gotong royong tanpa melibatkan egoisme, primordialisme, dan sekat-sekat perbedaan yang telah ada bahkan menjadi bawaan semenjak lahir.
Perbedaan dan kemajemukan bangsa Indonesia harus dijaga bukan cuma sebatas ucapan dari bibir, tapi dijadikan perekat bangsa ini yang telah tertulis sebagai takdir.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA


Salam skydavee...