Hai sayang, apakabar?

Bagaimana kabarmu? Masihkah sama seperti dulu?

Aku disini masih sama seperti dulu, masih tetap merindukanmu, walau dengan cara yang berbeda,terkadang juga di beberapa malam aku seringkali terbangun sendiri setelah bermimpi bertemu denganmu
Kalau sudah begitu aku pasti menangis sendiri menahan rindu ini.

Aneh sekali ya?

Ah.....

Sudah lima tahun kamu pergi, apa kamu bahagia sayang?

Apa kamu masih mengingatku?

Banyak sekali kenangan kita yang masih terukir jelas di hatiku, terkadang aku seringkali tersenyum sendiri mengingat semuanya

Ingatkah kamu di raya darmo dulu?

Ketika hari hujan gerimis kita berjalan menikmati titik hujan yang membasahi tubuh kita. Perpaduan antara rinai hujan kamu dan kuning cahaya lampu kota itu terasa sangat sempurna.

Ah......

Saat kita berdua menikmati secangkir kopi dan segelas teh di halte tengah malam itu, memandang lalu lalang kendaraan di jalanan, kau bersandar di pundakku dan mengucapkan betapa kau menyayangiku, sungguh saat saat paling sempurna dalam hidupku.

Apakah disana sama seperti disini sayang?

Kota beserta semua isi di dalamnya beserta jejakmu yang masih tergambar jelas isi kepalaku.

Ah iya,

Taukah kamu di setiap malam tahun baru yang ku lalui aku selalu menyempatkan diri untuk mampir di taman itu, taman dulu pertama kali kita bertemu

Setiap kali aku kesana selalu seperti melihat bayangmu yang tersenyum di sampingku, seakan kamu disini bersamaku.

Sudah 5 tahun berlalu dan aku masih saja melakukan hal itu di tiap tahunnya

Kerinduan memang terkadang sangat menyakitkan yah....

Sampai sampai pada akhirnya aku tidak tahan dan menulis surat ini untukmu, surat tentang kerinduanku yang semakin menyesakkan dada

Apa kamu juga meridukanku????

Semoga saja iya,

Kau tahu?
Gang gang kecil ini, lorong lorong sempit itu masih seperti dulu,suara adzan di penghujung senja yang sangat kamu sukai bersama dengan anak kecil yang berangkat mengaji juga masih sama dan aku seringkali juga kembali menikmatinya

Seperti saat masih bersamamu dulu....

Oh iya sayang.

Gitar yang dulu pernah kamu berikan kepadaku juga masih sangat terawat, dan sekarang juga masih sering ku pakai.

Kamu masih ingat bukan kita bernyanyi di teras rumahmu di iringi gerimis dan di temani kopi susu hangat?

Kita bernyanyi beberapa lagu saat itu, dan satu lagu yang paling kau sukai adalah lagu dari Kerispatih yang berjudul lagu rindu, aku ingat sekali ketika kamu bertanya kepada ku jika kamu pergi apakah aku merindukan mu?

Saat itu aku hanya bisa terdiam tanpa bisa menjawab dan sekarang aku bisa menjawabnya kalau aku sangat merindukanmu,

Teramat sangat......

Sampai sekarang pun saat perasaan rindu itu menghentak aku selalu menyanyikan lagu itu
Semoga kamu bahagia di sana sayangku

Beserta kedamaian yang terbalut kerinduanku di sisi sang pencipta
Dan semoga kau bahagia dalam lelap panjangmu.

Aku mencintaimu dan merindukanmu

Kekasihku Aulia Rahmadhani....

Surabaya,28 januari 2012
Dibawah rintik hujan bersama kerinduan