Dengan melihat gambar diatas mungkin dari sebagian besar KasKusermengira bahwa cairan didalam cangkir biru yang berwarna hitam itu adalah KOPI, betul apa betull...

Eitsss... jangan keliru...

Cairan hitam yang ada didalam cangkir biru tersebut adalah Salacca Coffee atau dikenal juga dengan sebutan Kopi Salak asli dari Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem yang merupakan salah satu daerah perkebunan dan penghasil salak terbesar di Bali.

Kopi Biji Salak Sibetan pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh I Nyoman Mertha sejak tahun 2013 lalu. Penemuan kopi biji salak tersebut menurut Nyoman Mertha, berawal saat salak di kebun yang digarapnya habis di makan musang, sementara biji salak berserakan di bawah pohon salak, sedangkan ditempat lain, berjarak sepuluh meter dia menemukan kotoran musang, luwak biji kopi. Dengan demikian menurut Nyoman Mertha antara biji kopi dan salak mempunyai kekerasan yang sama, dan buahnya pun di sukai hewan yang sama. Selanjutnya, beliau mencoba berinovasi, dengan memecah biji salak, dan menjemurnya hingga kering, setelah itu, di sangrai dan di tumbuk halus seperti membuat serbuk kopi.



Menurut data / sertifikat hasil penelitian dari Fakultas Teknologi Pertanian Unit Pelayanan Laboratorium Universitas Udayana yang ditunjukan oleh Pak Made Sukman pemilik dari Restaurant Agro Bian Salak menyatakan bahwa Kopi Biji Salakbanyak mengandung ANTIOKSIDAN dan rendah KAFEIN sehingga aman bagi lambung, penderita hipertensi, dan asam urat.

Cobain Yuk!...

Selain Kopi Salak, ditangan petani Sibetan masih ada beberapa hasil olahan dari buah salak yang dihasilkan seperti Madu Salak dan Kurma Salak, salah satu dari hasil olahan tersebut bisa anda dapatkan dan nikmati di restaurant Agro Bian Salak Sidemen, Karangasem, Bali.