majhpahitAvatar border
TS
majhpahit
Beasiswa, Sebagai Bantuan Siswa Atau Malah Jadi Pemanfaatan Oknum Tertentu?
Siapa yang tidak kenal dengan kata Beasiswa?, semua orang tahu kali apa yang dimaksudkan dengan kata tersebut, yakni sebuah bantuan dalam bentuk keuangan yang diberikan kepada perorangan dengan tujuan untuk keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.

Namun tahu gak gansis, kalau kita amati sekarang banyak oknum yang lihai dalam pemanfaatan bantuan keuangan siswa terutama beasiswa bagi siswa tidak mampu, terutama ini dilakukan oleh para orang tua murid itu sendiri. Dan saya akan memberikan beberapa kejadian yang pernah saya lihat dengan mata kepala sendiri, karena umumnya yang mengerti beasiswa itu sendiri ialah orang yang sudah mencukupi hartanya, tapi bukan orang yang tidak mencukupi kalau di daerah tempat saya tinggal.emoticon-Cape d...

Sebutlah sebuah daerah yang sudah tidak terpencil lagi di jawa timur saya menempuh pendidikan SMA, dengan nilai yang pas-pasan ketika ujian nasional SMP saya tidak berharap banyak untuk masuk ke sekolah elit maupun sekolah negeri. Karena saya juga tidak ingin membebani kehidupan orang tua saya, dan satu hal lagi ialah saya ingin berbaur mencari teman dari berbagai kalangan, sehingga saya memutuskan untuk bersekolah di SMA A.

Di SMA saya bersekolah dulu memang banyak sekali muridnya, dan bisa dibilang kalau SMA itu merupakan sekolah swasta dengan jumlah murid terbanyak sedaerah. Beragam siswa dari semua kalangan baik kaya maupun miskin bersekolah disana, bahkan ada yang dari tempat jauh bersekolah disana. Dengan banyak dan beragamnya siswa disana membuat badan pendidikan setempat memprioritaskan untuk memberikan kuota beasiswa lebih, karena cukup banyak dari kalangan siswa menengah kebawah yang bersekolah di SMA A.emoticon-Malu

Nah sepanjang yang saya tahu, satu kelas bahkan bisa mendapatkan bantuan sebanyak 10 siswa sekaligus, pokoknya bisa 100 lebih lah satu sekolah itu. Tapi kenyataannya saya mengunjungi rumah teman saya yang mendapatkan beasiswa malah cukup mencengangkan, karena mereka itu mempunyai rumah yang lebih besar dan bagusnya daripada rumah saya, padahal bisa dikatakan menjadi golongan menengah yang tidak boleh menerima beasiswa itu sendiri.

Salah satu contohnya ialah teman saya katakan si A saja, saya pertama kali berkunjung ke rumahnya ketika kelas 10, ia adalah penerima aktif beasiswa mulai dari bersekolah Sekolah Dasar, begitupun kakak-kakak dan satu adiknya itu. Orang tuanya sendiri sekarang tengah menghidupi 2 orang anak saja, yang pada saat itu dia sendiri sudah SMA dan adiknya duduk di kelas 2 SD, karena ketiga anaknya sudah berkeluarga dan hidup secara mandiri.

Namun sangat disayangkan karena ayahnya sendiri ialah seorang PNS yang pengangkatannya sudah sejak lama, dan ketika saya ada disana masih aktif mengajar di sebuah SD yang tidak jauh dari rumahnya. Ibunya sendiri adalah seorang guru Playgroup, saat itu juga ia menempuh pendidikan sarjana pendidikan. Untuk rumahnya, bisa dibilang ini cukup gila ya, karena sejak saat itu sampai saya lulus sekarang sudah bergonta-ganti rumah beberapa kali, mulai dari bangun rumah sendiri lalu dijual dan pindah lagi lalu bangun lagi.emoticon-Marah
Spoiler for Mirip kayak gini rumah temen ane yang katanya kismin gan, gontapganti bolak-balik:

Saya pun cukup heran, apalagi ibunya sungguh aktif dalam mencari beasiswa untuk siswa tidak mampu, entah bagaimana cara ia mendapatkan beasiswa tersebut, padahal sudah ada pengecekan oleh dinas terkait. Sepeda motornya sendiri pun memang jarang dipakai bersekolah, walaupun sebenarnya ada beberapa sepeda motor yang cukup bagus dan baru beli, lalu juga ada pernah sebuah mobil bekas pickup yang dibeli juga, tapi gak sanggup bayar SPP yang gak ada setengah juta per semester.emoticon-Bingung

Beda lain halnya dengan si B, yang menerima bantuan pendidikan padahal dia sudah jadi orang punya harta. Si B sendiri dulunya memang orang tidak mampu, namun sekarang sudah menjadi orang kaya secara instan berkat diangkat oleh orang tua angkat yang menjabat sebagai kepala desa, hal itu mereka lakukan sebagai salah satu tanggapan atas ketidakmampunya orang tua kandung si B tersebut, karena di desanya sendiri cukup terpencil melewati bukit-bukit.

Gaya hidupnya di kelas sendiri malah terlihat paling mewah di antara siswa yang lain, dia selalu membawa jajanan yang tidak sedikit jumlahnya di ruang kelas, smartphonenya kala itu juga tak kalah mewahnya, sedangkan tasnya menurut para cewek juga memiliki merk terkenal. Saya sendiri tidak menyangka sih kok bisa ya gak mau ngalah sama yang lebih membutuhkan, toh jika jajanannya dikurangi setengah atau bahkan seperempat pun masih mencukupi bayar SPP yang tak seberapa jumlahnya.emoticon-Cape d...
Spoiler for Ilustrasi rumah si B gan, lebih luas 2x lipat tentunya:

Memang sungguh keterlaluan apa yang dilakukan oleh beberapa teman saya tadi, apalagi biaya SPP yang juga tidak seberapa sebenarnya mampu mereka bayarkan dengan mudah, entah mereka memang memanfaatkan sisa dari beasiswa tersebut untuk jaminan pembayaran listrik atau hal lainnya. Sungguh miris memang, jika bantuan berupa beasiswa untuk siswa kurang mampu dari pemerintah dijadikan ajang keserakahan dari orang-orang tersebut, apalagi yang melakukannya memang orang yang sudah mengerti tentang seluk-beluk dan proses pengajuan serta cara mendapatkan beasiswa tersebut.

Beda halnya lagi dengan teman saya yang rumah saja terbuat dari bambu, lantainya masih berupa semen dan tanah, namun ia sama sekali tidak ada niatan buat mengajukan beasiswa. Ada juga teman saya yang sudah yatim, ia bahkan rela mengabaikan kegiatan sekolah seperti ekstrakurikuler demi bekerja di bengkel pamannya, sehingga dia bisa memenuhi kebutuhan hidup serta biaya-biaya sekolahnya.emoticon-Wow
Spoiler for ilustrasi kerja di bengkel:

Ada pula teman saya yang rela bekerja malam hingga pagi untuk menjaga warnet demi beberapa rupiah, dia dulu sudah yatim memang, saya sendiri salut dengan kerja kerasnya walaupun di sekolah juga tertidur, namun guru BK saya sangat mengerti dan memahami para siswa yang bekerja tersebut, salut ama guru BK ane gan.emoticon-NgakakDan rata-rata memang teman saya yang tidak mampu selalu bekerja di waktu luang sebelum sekolah untuk memenuhi atau membantu orang tua dalam meringankan beban sekolah, karena jam sekolah juga siang sampai sore saja.
Spoiler for Ilustrasi kerja di warnet gan:

Untuk itulah saya harap jangan ada lagi salah sasaran dalam memberikan bantuan ini, pihak terkait juga harus benar-benar memproses kualifikasi dari calon penerima agar tidak salah sasaran, karena saya yakin masih banyak lagi kasus serupa. Apalagi seperti yang kita tahu kalau di luar sana masih banyak keluarga ada di garis kemiskinan, dan berjuang keras untuk menempuh pendidikan karena jarak ke sekolah sangat jauh melewati pengunungan, namun yang sudah mencukupi bahkan lebih hartanya malah memanfaatkan dengan seenaknya bantuan itu.emoticon-Marah

Nah mungkin ini akhir dari tulisan saya gansis, semoga tidak terjadi lagi hal yang seperti ini, supaya siswa yang benar-benar membutuhkan tidak merasa dirugikan. Tapi dengan catatan tulisan tadi buat beasiswa untuk siswa miskin ya, untuk ya berprestasi ya so far so good lah emang itu buat dia yang berprestasi, namun yang saya bahas disini ialah beasiswa buat siswa kurang mampu yang telah dimanfaatkan oleh beberapa oknum.emoticon-Malu
Maaf bila ada kesalahan. BTW makasih banget buat yang udah baca thread ane ini, dan jangan lupa untuk kasih bintang 5 dan share sebanyak-banyaknya yak...emoticon-2 Jempol

Jangan lupa juga untuk baca thread aneh ane lainnya ya gansis. emoticon-Jempol
Kesono NV, Pabrik Tenun Terbesar Sekaligus Kota Kecil yang Akhirnya Gagal Berdiri
Dimasak Utuh, Masakan Sup Kelelawar di Negara ini Sering Diburu Wisatawan
Keren dan Megah, Pasti Perpustakaan ini Bikin Kamu Betah Berlama-Lama
Makanan Populer di Vietnam ini Terbuat dari Bahan 1000 Cacing, Berani Makan?
0
13.4K
111
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan