arkianwidiAvatar border
TS
arkianwidi
Dayu Hatmanti :Tak Apa Muka Pas-pasan, Yang Penting Berpengetahuan!




salam olahraga! selamat malam AGAN & SISTA sebangsa dan setanah air. apa kabarnya nih? berlimpahan berkah senantiasa harapan kita semua. pada jum'at malam 15 Desember 2017 kembali ane memenuhi undangan Kopdar Kaskus Creator... mau jalan dari kantor di warung jati timur sudah disambut rintik hujan , untung abang ojek daring tahu banyak jalan menuju roma. jadilah kita memutar lewat pancoran, tak nekad melewati kuningan, fiuh...

mendarat mulus, sudah ada sekotak bento buat ane, dan para peserta lainnya. berkah banget. tahu aja kite belum sarapan malam. terima kasih kaskus. ane dateng menjelang pukul tujuh pm, untung acara baru perkenalan2. para narsum pun belum naik ke panggung...

kopdar kali ini sangat menarik, tema ringan , soal jalan-jalan, siapa kira ternyata berkembang menjadi diskusi yang bermutu, berisi, visioner, melampaui jamannya , beuhh..hehehe.. mungkin salahsatunya karena para kaskuser punya pertanyaan dan tanggapan2 ciamik hingga para narsum terpantik untuk mengungkap lebih dalam...

bahwa melancong tidak sekadar datang - foto - pulang... tapi harus ada value yang mengiringinya, seperti kata Ridho Mukti alias delicious, sang moderator Traveller KASKUS. pamer di medsos its okay, tapi alangkah baiknya jika juga ada nilai tambah. dengan memberikan sesuatu bagi lingkungan lokal. yg simpel aja. misal, kita gape casciscus bahasa inggris? ajarilah anak2 atau warga lokal, gitu saran om deli.. oks bangs kan?

Destinasi Makin Dikenal dan Banyak Didatangi. Bagus Sih, Tapi ...
Spoiler for bagus sih tapi:


kang dede, narsum berikutnya juga mencerahkan... melancong tidak hanya milik para jomblo atau singel atau dobel, tapi juga milik yg sudah berkeluarga ... ada konsep menarik memperkenalkan dan menjelajah alam berbalut liburan keluarga lewat family goes to national park .. cocok untuk melatih kepekaan anak yang tiap hari dikempung gawai, segala hal teknologi yang bikin mager mereka.. nyok belajar dari alam... berlibur bersama

nah, berikut ane coba laporkan acara kopdar volume ke 4 ini... moga AGAN dan SISTA berkenan.. enjoy emoticon-Smilie

========================================================================================






sumur foto: renjanatuju.wordpress.com



Scuba Divingitu hobi yang banyak merogoh kocek. Dayu Hatmanti tertarik ikut kontes kecantikan karena di sana ia bisa menyalurkan hobi secara gratis. Siapa sangka akhirnya ia berhasil merebut gelar ‘Miss Scuba International 2011’, mengalahkan kontestan dari negara-negara lain. Apa yang membuatnya pede? Dayu memiliki Indonesia, Negara kepulauan dengan ragam kekayaan hayati.


Dari Senang Jadi Sayang

“Pengen gratisan, eh tahunya diberangkatin. Deg-degan banget. International, lawannya kan barbie-barbie. Kita badan begini-begini aja. Tapi saya punya modal. Nih Indonesia!” ungkapnya dalam Kopdar Kaskus Creator Vol. 4 “Mengubah Hobi Jadi Profesi” Kaskus Playground, Menara Palma, Kuningan, Jakarta (15/12/17)

Negara mana yang bisa menandingi keanekaragaman isi lautan Nusantara. Tak habis kita cerita indahnya Negeri ini. Itulah yang dipresentasikan Dayu di depan para juri hingga berhasil juara. Mengabarkan betapa surga dunia itu nyata bernama Indonesia.

“Ya bacot aja ngomongin Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke itu tidak habis-habis. Presentasi soal laut, apa kurangnya di Indonesia? Modal banget. Nih manta gue tunjukin. Lo tahu di Indonesia ada hiu, dugong? Eh jurinya suka sama kita. Menang deh. Muka pas-pasan tidak apa. Yang penting ilmu pengetahuan,” tandas presenter ‘Explore Indonesia’ disambut riuh aplaus kaskuser.

Pemegang gelar runner up Miss Scuba Indonesia 2011 ini mengaku, dia lebih memilih melancong ke laut ketimbang ke gunung atau jenis destinasi yang lain. Karena memang, salahsatunya, ia tidak kuat kalau harus menanjak.

“Kenapa sukanya laut? Balik lagi ke preferensi masing-masing. Saya tidak ke gunung karena saya malas orangnya. Tidak begitu kuat nanjak. Kalau laut gampang aja. Di pinggir pantai pun bisa nikmati,” imbuh lulusan Sastra Inggris Universitas Padjadjaran Bandung.

Berawal dari duduk-duduk di pinggir pantai kemudian terjun menyelam. Ia pun jadi makin cinta dengan laut. Hingga tumbuh rasa ingin selalu melindungi kelestariannya.

“Kalau kita menyenangi sesuatu, pasti akan tumbuh rasa ingin melindungi, melestarikan. Ini kan sok-soknya ngomong bener,” kelakarnya.

Tak heran timbul rasa kesalnya kalau mendapati sesuatu yang merusak laut.

“Natural saja. Karena sering melihat laut, sering datang ke pantai. Melihat hal yang merusak apa yang kita senangi, ya jadi kesal saja,” imbuhnya.

Spoiler for dayu:



Misalnya, saat menyelam, Dayu kerap melihat plastik menutupi terumbu karang. Padahal sampah-sampah ini berpotensi merusak habitat terumbu karang.

“Jadi kalau diving, melihat laut, menemukan sampah atau plastik. Dia menutupi terumbu karang. Padahal kalau ketutupan plastik nanti akan mati. Sementara untuk tumbuh dia butuh waktu lama,” beber Runner Up 3 Putri Pariwisata Indonesia 2010.

Maka Dayu tergerak berbuat sesuatu, setidaknya tidak menjadi orang yang merusak. Ia terlibat dalam kegiatan konservasi kelautan dan industri scuba diving di berbagai tempat.

Di luar negeri ia sudah mengikuti lima dive show, seperti di Beijing Sipadan-Mabul (Malaysia). Tugasnya antara lain mempromosikan pariwisata bahari di Indonesia. Di Indonesia, ia juga mengikuti kegiatan konservasi kelautan dengan menanam mangrove di Pulau Seribu, melakukan penyuluhan pada anak-anak ke Kampung Naga, di mana penduduknya tidak mengenal laut.

“Gara-gara itu saya jadi ingin berbuat sesuatu. Kira-kira apa ya yang bisa saya lakukan. Minimal untuk tidak jadi bagian dari orang yang merusak,” sebutnya.


Tiap Destinasi Punya Cerita


Dayu bercerita, tiap tempat yang ia datangi menyimpan banyak cerita. Jadi tidak ada yang bisa diklaim sebagai objek wisata paling bagus. Karena tiap destinasi punya arti tersendiri.

“Tempat paling bagus yang jadi referensi buat orang itu beda-beda. Kalau saya, semua tempat pasti ada cerita. Saya diving di Raja Ampat, diving di Pulau Seribu, tidak bisa dibedakan. Karena punya story masing-masing,” sebut ibu dari bayi Kinar.

Kalau pun mesti mengingat yang paling berkesan, Dayu menyebut Pulau Komodo. Di mana ia terpesona akan kumpulan ikan pari besar yang berenang beriringan di atas kepalanya.

“Yang berkesan, saya bisa jawab itu adalah Pulau Komodo. Karena saya pertamakali lihat schoolingmanta yang gede banget. Parade berjumlah 30 ekor. Mereka memang show off. Datang satu, tambah lagi. Tidak habis-habis. Sampai kita di bawah gelap semua karena manta. Manta ya, bukan mantan,” kenangnya.


Spoiler for mantan:


Dayu ingin kecintaan akan alam Indonesia ini menular ke anaknya, Kinar. Berbagi kebahagian dengan yang tersayang itu dobel senangnya.

“Saya ingin apa yang saya lihat, saya senangi di alam ini juga bisa anak saya rasakan. Saya ingin menularkan ke Kinar. Berbagi dengan orang yang spesial itu dobel senangnya. Dari sedini mungkin saya ajak walau dia sumang. Mungkin dia ingat nanti oh di sini nih, pertamakali saya demam dibawa ibu saya,” imbuh perempuan kelahiran Bogor Jawa Barat.

Sebagai pembuat konten kreatif, Dayu berbagai tips. Tetaplah konsisten denganpassion kita.

“Sekarang banyak orang dengan mudahnya jadi content creator. Bahkan dengan instagram saja bisa keliling Indonesia. Kembali lagi, konsistensi. Kalau passion sama kuliner, fashion, jalan-jalan, tekuni. Posting terus dengan konten yang bagus. Pasti lama kelamaan akan menghasilkan,” pungkasnya.

Kopdar juga menghadirkan narasumber dari Moderator Traveller KASKUS, Ridho Mukti ,dan Pencetus liburan keluarga ‘Family Goes to National Park’ Sukma Dede.
Diubah oleh arkianwidi 20-12-2017 14:44
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.7K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan